FKH IPB University Gelar Wildlife Education 2020: Peduli Konservasi Sejak Dini

Reporter

Editor

Yefri

image-gnews
Seekor jenis burung bangau mendapatkan makanan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 16 Mei 2020. Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di lembaga konservasi lewat program donasi Food for Animal demi menyelamatkan satwa koleksi dari kelaparan. TEMPO/Imam Sukamto
Seekor jenis burung bangau mendapatkan makanan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 16 Mei 2020. Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di lembaga konservasi lewat program donasi Food for Animal demi menyelamatkan satwa koleksi dari kelaparan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

INFO EVENT - Himpunan Minat dan Profesi Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan IPB University menyelenggarakan “Wildlife Education 2020” dengan mengusung tema “Pendidikan Konservasi Anak Sejak Usia Dini” pada Minggu (18/10) secara daring melalui platform Zoom dan YouTube. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi dan menumbuhkan rasa cinta serta kepedulian terhadap satwa liar kepada anak-anak usia sekolah dasar. Pelaksanaan Wildlife Education (WLE) 2020 yang bekerja sama dengan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta TEMPO.CO sebagai media partner, sukses mengadakan sebuah virtual tour mengelilingi Taman Burung TMII untuk mengenal lebih dekat dengan burung-burung yang terdapat di sana.

Penayangan virtual tour di Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah langsung dibawakan oleh salah satu mahasiswi FKH IPB University Chelsea Judith dan narasumber dari Taman Burung TMII, yaitu Bu Inka. Di dalam video, Bu Inka menjelaskan bahwa di Taman Burung TMII terbagi menjadi dua kubah besar, yaitu kubah barat dan kubah timur yang masing-masing mewakili persebaran burung-burung endemik di Indonesia. “Kubah Barat diisi oleh burung-burung yang berasal dari Indonesia bagian barat, seperti julang emas, rangkong, merak hijau, dan jalak bali. Sementara Kubah Timur diisi oleh burung-burung yang berasal dari Indonesia bagian timur, yakni burung-burung seperti cendrawasih-kuning besar, nuri bayan, kasuari, dan kakatua raja,” terang Bu Inka dalam virtual tour. Setelah dikenalkan pada berbagai jenis burung di Taman Burung TMII, para peserta secara eksklusif mendapatkan video interaktif 360 derajat karya tim WLE 2020 sehingga peserta dapat merasakan atmosfir sudut-sudut kubah di Taman Burung TMII.

Sesi virtual tour Wildlife Education 2020 kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab bersama peserta kegiatan yang didominasi oleh siswa-siswi sekolah dasar yang berasal dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Makassar, Palu, Medan, Padang, Pontianak, dan Palembang. Setelah sesi tanya-jawab, terdapat sesi live tour singkat yang dibawakan oleh salah satu staff Taman Burung TMII, Bu Laila yang menjelaskan secara singkat terkait beberapa satwa penting dan unik di Taman Burung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kegiatan yang bagus sekali pada saat pandemi, kreatif juga, karena memang sekarang harus banyak di rumah. Tadi keliatan anak-anak sangat antusias, ke depannya semoga masih ada virtual tour lagi, ditunggu yah,” komentar salah satu orang tua dari peserta acara ini ketika tim WLE 2020 tanyai setelah acara berlangsung. “Bermanfaat sekali acaranya. Anak saya sudah terlalu bosan di rumah, mau jalan-jalan tapi takut. Alhamdulillah ada virtual tour. Jadi seperti jalan-jalan dan menambah pengetahuan juga untuk anak-anak,” komentar orang tua peserta yang lain. (*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis Kelelawar di Atap Rumah

23 jam lalu

Ilustrasi kelelawar. Bats.org.uk
Guru Besar IPB Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis Kelelawar di Atap Rumah

Kotoran, urin, air liur, hingga sisa makanan yang ditinggalkan kelelawar bisa menyebarkan mikroba berbahaya, seperti virus, bakteri, dan jamur.


Pakar Ungkap Ikan Napoleon Terancam Aktivitas Tambang

2 hari lalu

Ikan Napoleon. divetrip.com
Pakar Ungkap Ikan Napoleon Terancam Aktivitas Tambang

Ikan napoleon adalah salah satu spesies ikan karang terbesar di dunia.


Ahli: Indonesia Masih Jadi Mata Rantai Perdagangan Satwa Liar

2 hari lalu

Barang bukti kulit dan tulang harimau sumatera diperlihatkan saat gelar perkara di Mapolda Aceh, Aceh, Jumat, 3 Juni 2022. Tim Penyidik Gakkum KLHK wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka dengan inisial IS (48), A (41) dan S (44) dalam kasus perdagangan kulit harimau sumatera yang berhasil diungkap saat operasi peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) di SPBU Pondok Baru, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah pada Selasa, 24 Mei 2022 lalu. ANTARA/Syifa Yulinnas
Ahli: Indonesia Masih Jadi Mata Rantai Perdagangan Satwa Liar

Bagi penduduk lokal, kebutuhan berburu satwa liar umumnya didorong oleh alasan ekonomi yang mendesak.


Guru Besar Pangan IPB Ingatkan Bahaya Kertas Bungkus Ikan Pindang

5 hari lalu

Pekerja mengolah bahan baku pindang ikan tongkol di Desa Ciganitri, Kabupaten Bandung, Jumat (24/7). Saat ini produksinya menurun karena bahan baku yang mahal, harga jual setelah diolah hanya Rp. 1.250 s/d Rp. 1500 per ekor. TEMPO/Prima Mulia
Guru Besar Pangan IPB Ingatkan Bahaya Kertas Bungkus Ikan Pindang

Metode pengemasan dengan kertas bekas dianggap tidak tepat karena bisa mencemari bahan makanan.


Munas BEM SI 2025 Resmi Dibuka di IPB University

7 hari lalu

Munas BEM SI 2025
Munas BEM SI 2025 Resmi Dibuka di IPB University

Acara pembukaan Munas BEM SI ini juga dihadiri oleh Rektor IPB University, jajaran wakil rektor, direktur kemahasiswaan, dan dekan Fakultas Pertanian.


Peneliti IPB Catat Kemunculan Kembali Kucing Merah Kalimantan dan Musang Air

8 hari lalu

Penampakan kucing merah yang tertangkap kamera jebak di salah satu hutan di Kalimantan. Antara/HO-BKSDA Kalimantan Tengah
Peneliti IPB Catat Kemunculan Kembali Kucing Merah Kalimantan dan Musang Air

Peneliti IPB dan timnya menilai kemunculan kembali sawa langka itu tak lepas dari kemajuan teknologi seperti camera trap dan drone.


Peneliti IPB Kembangkan Alat Pemantau Kualitas Udara Aqimos

9 hari lalu

Ketua tim peneliti IPB University, Prof. Arief Sabdo Yuwono, memperlihatkan AQIMOS sebagai solusi untuk mempercepat proses pemantauan kualitas udara. Alat ini mampu memangkas waktu pelaporan dari 24 jam menjadi hanya 1,6 menit. Dok. Humas IPB Uninversity
Peneliti IPB Kembangkan Alat Pemantau Kualitas Udara Aqimos

Aqimos hadir sebagai solusi untuk mempercepat proses pemantauan kualitas udara.


Dosen IPB Sebut Tambang Nikel Ancam Paus Sperma di Raja Ampat

13 hari lalu

KKP dan Pemda Jajaki Wisata Budaya Paus Sperma Terdampar di Raja Ampat
Dosen IPB Sebut Tambang Nikel Ancam Paus Sperma di Raja Ampat

TEMPO, Jakarta- Kepulauan Raja Ampat, wilayah yang selama ini dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia, kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas pertambangan nikel.


Kenapa Indonesia Harus Belajar Kualitas Tanaman Obat ke Cina dan India?

17 hari lalu

Koleksi tanaman obat. ANTARA/Jafkhairi
Kenapa Indonesia Harus Belajar Kualitas Tanaman Obat ke Cina dan India?

Guru Besar IPB University bicara kualitas tanaman obat yang berbeda di Cina dan India dengan di Indonesia. Dia menyorot ilmu baru, biokimia pertanian.


Ahli Meteorologi IPB Sebut Sunspot Picu Kemarau Basah

21 hari lalu

Warga menggunakan perahu karet membawa kotak berisi roti saat banjir di Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, 21 Mei. 2025. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa (20/5) malam, menyebabkan Sungai Citanduy dan Cikidang meluap dan menyebabkan 1.011 rumah warga terendam banjir. Antara/Adeng Bustomi
Ahli Meteorologi IPB Sebut Sunspot Picu Kemarau Basah

Kemarau basah berdampak signifikan pada berbagai sektor.