IPBA XIX 2025 Apresiasi Penggerak Rumah Subsidi

Editor

Yefri

image-gnews
Malam penghargaan Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025.
Malam penghargaan Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025.
Iklan

Info Event - Journalist Media Network (JMN) yang menaungi Majalah Property&Bank, Majalah MyHome, dan sejumlah media digital kembali menggelar ajang penghargaan paling bergengsi Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025. Bertepatan dengan dua dekade sejak berdiri 20 tahun lalu, malam anugerah bertabur bintang ini mengangkat tema “Akselerasi Pembangunan untuk Kesejahteraan Rakyat Menuju Indonesia Emas 2025”.

Melalui Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025, JMN kembali menegaskan komitmennya mendukung pembangunan nasional melalui kekuatan media, literasi, dan apresiasi. Tema ini bertujuan mengajak seluruh elemen bangsa bersinergi mempercepat pembangunan yang inklusif dari desa hingga kota.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang hadir pada malam anugerah ini memberikan apresiasi kepada JMN atas terselenggaranya event bergengsi ini. Terlebih lagi, sejumlah penghargaan yang diberikan kepada pengembang dan perumahan subsidi yang menjaga kualitas sehingga memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

“Tahun depan, saya minta untuk diberikan penghargaan yang terbanyak dan terbaik dalam membangun rumah subsidi. Saya siapkan hadiah umrah bagi pengembang yang paling banyak bangun perumahan subsidi berkualitas pada penyelenggaraan penghargaan berikutnya. Nanti saya akan berikan hadiah umrah 30 orang untuk juara 1, 20 orang untuk juara 2, dan 10 orang untuk juara 3. Tolong ingatkan saya,” tegas Menteri PKP yang akrab disapa Ara kepada CEO JMN Indra Utama pada saat memberikan sambutannya.

Dirinya meminta dukungan dari semua pihak agar tujuan pemerintah memberikan hunian yang layak bagi masyarakat dapat terwujud. Bukan hanya membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, tapi juga melakukan renovasi kepada rumah-rumah yang tidak layak huni.

Di ajang Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025, Menteri PKP Maruarar Sirait mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Pengembangan Rumah Subsidi Berkualitas untuk Pembangunan dan Renovasi Rumah Rakyat. Menurut Indra Utama, CEO JMN, penghargaan yang diberikan kepada Menteri PKP tersebut karena beliau begitu serius dalam penyediaan rumah subsidi yang terjangkau namun tetap menjaga kualitas. Penghargaan diberikan kepada tokoh strategis yang telah menunjukkan kerja nyata dalam pembangunan perumahan, pemberdayaan desa, dan transformasi ekonomi kerakyatan.

“Kami bersama dewan juri dan tim redaksi Property&Bank telah melakukan riset terhadap kinerja sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. Kami memutuskan bahwa Bapak Maruarar selaku Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman menerima penghargaan sebagai menteri berprestasi,” ujar Indra Utama yang juga merupakan Ketua LSP Area Indonesia.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Jakarta ini menambahkan tema Akselerasi Pembangunan untuk Kesejahteraan Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045 yang diangkat dalam Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025 sangat selaras dan sejalan dengan berbagai gebrakan nyata pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk pembentukan Super Holding Danantara, dengan mengucurkan Rp130 triliun untuk pembangunan 3 juta rumah rakyat.

“Insentif luar biasa untuk menggerakkan industri properti yang melibatkan banyak industri terkait dan penyerapan tenaga kerja: seperti PPN DTP, BPHTB gratis, dan PBG disederhanakan, pendirian Koperasi Desa Merah Putih untuk mendorong perekonomian di desa untuk mandiri. Program Makan Bergizi Gratis dan ketahanan pangan nasional,” jelas Indra yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP ABPEDNAS (Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional) ini dalam sambutannya.

Selain Menteri PKP Maruarar Sirait, penghargaan juga diberikan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Yandri Susanto, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, dan Menteri Koperasi Budie Arie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hingga saat ini sebanyak 80.133 unit Koperasi Desa Merah Putih telah terbentuk dan siap beroperasi. Jumlah ini melebihi target awal pemerintah yang hanya 80 ribu unit. Kita akan terus mendorong agar Koperasi Merah Putih untuk terus berkembang,” ujar Budi Arie usai menerima penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih untuk Pertumbuhan Ekonomi Desa.

Sementara itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman yang juga Anggota Satgas Perumahan Fahri Hamzah hadir mewakili Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, menerima penghargaan sebagai Tokoh Utama Pendorong Penyediaan Rumah Rakyat. Fahri hadir bersama Bonni Z. Minang yang juga Anggota Satgas Perumahan. “Sejak awal Satgas dibentuk jauh sebelum Pilpres, sebagai bentuk komitmen Pak Prabowo kepada kebutuhan dasar hunian yang layak bagi rakyat kita,” kata Fahri Hamzah.

Satgas Perumahan langsung dibentuk oleh Prabowo Subianto usai dirinya dinyatakan sebagai presiden terpilih pada Pemilihan Umum pada Maret 2024 lalu. Satgas Perumahan ini awalnya beranggotakan Hashim Djojohadikusumo, Bonny Z. Minang, Panangian Simanungkalit, Irawan Ronodipuro. Kemudian Fahri Hamzah dan Budiman Sudjatmiko juga ikut bergabung.

Komitmen Mendukung Program 3 Juta Rumah
Di samping memberikan penghargaan, Indonesia Property&Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025 juga makin bermakna, karena pada momentum tersebut dilakukan komitmen bersama untuk mendukung program 3 juta rumah. Akselerasi yang dilakukan penuh semangat besar yakni: Membangun Desa, Menata Kota!

Bentuk komitmen tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum asosiasi pengembang properti yakni REI, APERSI, ASPRUMNAS, APPERNAS JAYA, lalu Ketua Umum organisasi desa, LSM dan nelayan di antaranya ABPEDNAS, APDESI, dan HNSI kepada Menteri PKP Maruarar Sirait. “Kami percaya, Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika desa diperkuat dan kota ditata dengan inklusif bersama-sama, bersatu,” ungkap Indra.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri IPBA ke-XIX, Prof. Roy Sembel mengungkapkan, di tengah tantangan global saat ini, industri properti masih tetap melaju. Hal ini karena kebutuhan terhadap hunian yang masih tetap tinggi, sehingga pengembang properti dan pelaku perbankan harus memanfaatkan peluang ini.

“Kami mengapresiasi pengembang properti, pelaku perbankan, bisnis pendukung, seperti bahan bangunan dan pengelolaan properti yang terus melakukan inovasi agar produk yang dihadirkan ke masyarakat dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, tantangan yang ada merupakan peluang untuk terus menciptakan produk-produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat,” tegas Prof. Roy Sembel.

Sebagai Ketua Dewan Juri, Pengamat Ekonomi dan Bisnis ini juga dibantu dewan juri lainnya antara lain Irwan B. Wipranata yang merupakan Akademisi Real Estate dan Praktisi Properti, lalu Djoko Yuwono, seorang Pemerhati Keuangan dan Pembiayaan serta Tommy Szhu, salah seorang Praktisi Investasi dan Keuangan.

Ketua PWI Jaya, Kesit B. Handoyo, yang juga hadir dalam ajang penghargaan yang digelar rutin oleh Journalist Media Network tiap tahun ini, mengapresiasi pelaksanaan Indonesia Property&Bank Award (IPBA) ke-XIX Tahun 2025. “Media harus ikut berperan dalam pembangunan, baik melalui pemberitaan maupun lewat ajang penghargaan,” ujarnya usai memberikan trofi kepada sejumlah penerima penghargaan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maruarar Sirait Klaim Pembangunan Rumah Subsidi Serap 1,65 Juta Pekerja

12 jam lalu

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Tempo/Tony Hartawan
Maruarar Sirait Klaim Pembangunan Rumah Subsidi Serap 1,65 Juta Pekerja

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyatakan pembangunan rumah subsidi sepanjang 2025 bisa menyerap hingga 1,65 juta pekerja


Program FLPP Naik Menjadi 350 Ribu Rumah

13 jam lalu

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (kiri), Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Komisaris BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menandatangani nota kesepahaman serta serah terima kunci perumahan di Jakarta International Convention Center, Jakarta, 29 Juni 2025. Tempo/Annisa Febiola.
Program FLPP Naik Menjadi 350 Ribu Rumah

Menteri Perumahan Maruarar Sirait mengatakan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini menjadi 350 ribu rumah.


Hashim Djojohadikusumo: Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Masih Dikaji

4 hari lalu

Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim Djojohadikusumo saat ditemui wartawan di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, 26 Juni 2025. Tempo/Nandito Putra.
Hashim Djojohadikusumo: Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Masih Dikaji

Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan rencana memperkecil luas rumah subsidi masih dikaji.


Respons Satgas Perumahan soal Keputusan Ara Menolak Pinjaman Luar Negeri

5 hari lalu

Pekerja menggunkan alat berat memulai pekerjaan pembangunan 500 rumah gratis Adaro bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Murung Pudak, Tabalong, Kalimantan Selatan, 20 Maret 2025. Masing-masing unit rumah tersebut direncanakan akan dibangun pada lahan seluas 60 meter persegi dan bangunan seluas 36 meter persegi dengan rancangan desain yang cukup modern dan fungsional serta diharapkan dapat turut mempercepat pencapaian target program tiga juta rumah bagi MBR untuk memenuhi kebutuhan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Antara/Muhammad Adimaja
Respons Satgas Perumahan soal Keputusan Ara Menolak Pinjaman Luar Negeri

Satgas Perumahan juga telah mengkomunikasikan rencana pinjaman luar negeri dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan.


Beda Pendapat Menteri PKP dan Wakil soal Rumah Subsidi 18 Meter Persegi

5 hari lalu

Pengunjung melihat rumah subsidi yang berukuran 14 meter persegi di Jakarta, 15 Juni 2025.  Tempo/Ilham Balindra
Beda Pendapat Menteri PKP dan Wakil soal Rumah Subsidi 18 Meter Persegi

Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah nilai rencana rumah subsidi 18 m bertentangan UU dan tidak layak untuk program sosial.


Respons Fahri Hamzah soal Maruarar Sirait Tolak Utang Luar Negeri untuk Program Perumahan

5 hari lalu

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, 25 Juni 2025. Tempo/Riri Rahayu
Respons Fahri Hamzah soal Maruarar Sirait Tolak Utang Luar Negeri untuk Program Perumahan

Fahri Hamzah mengaku tak dilibatkan dalam keputusan Maruarar Sirait menolak utang luar negeri untuk program perumahan.


Alasan Maruarar Sirait Menolak Utang Luar Negeri untuk Program Perumahan

5 hari lalu

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, 18 Juni 2025. Tempo/Tony Hartawan
Alasan Maruarar Sirait Menolak Utang Luar Negeri untuk Program Perumahan

Maruarar Sirait mengaku menolak usulan untuk mengambil utang luar negeri untuk membiayai program 3 juta rumah.


Pemerintah Menunda Penggunaan Pinjaman Luar Negeri untuk Program 3 Juta Rumah

6 hari lalu

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap optimis program sejutarumah (PSR) dapat tercapai di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Pemerintah Menunda Penggunaan Pinjaman Luar Negeri untuk Program 3 Juta Rumah

Pemerintah berharap program 3 juta rumah dapat dibiayai oleh Danantara dan Bank Indonesia.


Dosen Planologi Trisakti Sebut Rumah 18 Meter Persegi Tak Penuhi Aspek Housing Caring

9 hari lalu

Rumah bersubsidi di Cilodong, Bogor, Februari 2025. Tempo/Jati Mahatmaji
Dosen Planologi Trisakti Sebut Rumah 18 Meter Persegi Tak Penuhi Aspek Housing Caring

Berapa seharusnya ukuran rumah tapak agar memenuhi standar kelayakan dan aspek housing caring?


Pemerintah Diminta Kembangkan Hunian Vertikal

9 hari lalu

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah Diminta Kembangkan Hunian Vertikal

Ahli tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan rumah tapak ukuran 18 meter persegi tidak layak. Pemerintah perlu bangun hunian vertikal.