JILF 2024 Menyelaraskan Kata dan Aksi dalam Sastra Ekologi
Minggu, 1 Desember 2024 10:00 WIB
Info Event - Jakarta International Literary Festival (JILF) kembali hadir untuk keempat kalinya sejak pertama kali digelar pada 2019. Tahun ini, JILF menggandeng Jakarta Content Week (JakTent) dalam sebuah kolaborasi yang mengusung tema besar "Shared Culture, Shared Future" dan “F/acta: Words & Actions Aligned on Eco-Literature.” Festival ini berlangsung dari 27 November hingga 1 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dengan malam pembukaan di Teater Kecil.
Direktur JILF, Anton Kurnia, menyampaikan bahwa kolaborasi ini hadir sebagai respons terhadap era Antroposen, di mana dampak destruktif manusia terhadap lingkungan menjadi tantangan utama. “Di tengah situasi ini, karya sastra berperan penting menawarkan cara pandang baru untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” ujarnya.
JILF menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari pameran media bersama National Geographic Indonesia, Mongabay, hingga Trend Asia, serta bazar buku yang bekerja sama dengan IKAPI. Selain itu, ada forum penulis dengan sepuluh panel utama yang diisi oleh puluhan pembicara, peluncuran buku, hingga malam anugerah Sayembara Kritik Sastra yang melibatkan Kusala Sastra Khatulistiwa.
Hiromi Kawakami, penulis terkemuka asal Jepang, membuka festival ini dengan refleksi puitis tentang ekologi dan kehidupan sehari-hari. Kawakami dikenal melalui karyanya yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam. Kehadiran Kawakami dilengkapi oleh penyair Iran, Naghmeh Mostashar Nezami, yang membawakan kisah-kisah tentang budaya dan puisi Iran. Isabel Fargo Cole, penulis dan editor asal Amerika yang berkiprah di Jerman, juga hadir membahas kontribusinya dalam sastra Eropa.
Dari sisi JakTent, berbagai stan pameran turut memeriahkan festival, seperti German Stories yang menghadirkan buku-buku Jerman lintas genre, Arcanum Hobbies dengan boardgame lokal, hingga Jakarta UNESCO City of Literature. Tidak ketinggalan, sesi diskusi buku dan forum penerjemah yang menghadirkan para pakar lintas bidang, termasuk Hilmar Farid, Fadly Rahman, hingga Astrid Enricka.
Sebagai penutup, aktivis lingkungan asal Aceh, Farwiza Farhan, akan menyampaikan pidato inspiratif yang menyoroti pentingnya sastra ekologi dan tindakan kolektif dalam menghadapi tantangan lingkungan. Farwiza, yang masuk dalam daftar 100 Pemimpin Masa Depan versi majalah TIME, akan mengajak audiens merefleksikan peran sastra dalam membangun hubungan yang lebih mendalam dengan bumi.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi www.jilf.id atau www.JakTent.com dan media sosial @jilf.indo dan @JakTent. (*)