Gaharu Bumi Innovation Challenge: Menciptakan Solusi Inovatif untuk Krisis Iklim

Editor

Yefri

image-gnews
Penampilan Sa-Fun, finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge yang mendorong kesadaran konsumsi energi melalui permainan interaktif.
Penampilan Sa-Fun, finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge yang mendorong kesadaran konsumsi energi melalui permainan interaktif.
Iklan

Info Event - Tanggal 2 Maret 2024 menjadi saksi ketegangan dan antusiasme di Hotel Ciputra, Jakarta, ketika 29 finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge berkompetisi di depan dewan juri dan publik. Inovasi yang diusulkan oleh para peserta tidak hanya menginspirasi tetapi juga memiliki potensi untuk mengatasi krisis iklim yang sedang melanda. Dalam acara yang digelar oleh Ashoka dan Kok Bisa, dengan dukungan Kementerian Dalam Negeri dan Ford Foundation, semangat perubahan untuk memperlambat krisis iklim terus diperkuat.

Dari 29 tim yang berkompetisi, 9 kelompok berhasil meraih gelar juara dalam Gaharu Bumi Innovation Challenge. Para pemenang ini tidak hanya meraih penghargaan, tetapi juga membawa solusi inovatif yang dapat diterapkan secara luas oleh masyarakat. Inovasi tersebut melibatkan konservasi air, pengelolaan energi, penggunaan barang yang sudah ada, pengelolaan sampah, penanaman pohon di bantaran sungai, hingga pembangunan fasilitas pemukiman rakyat yang manusiawi dan berkelanjutan.

Pemenang dalam kategori Keluarga juga mendapat perhatian khusus dengan tiga inovasi paling menginspirasi tanpa urutan tertentu. "EcoEnzyme: Dari Sisa Jadi Cinta" dari DKI Jakarta mengajak keluarga untuk mengubah sisa makanan menjadi eco-enzyme yang bermanfaat. "Pakai Yang Ada" dari Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, merubah cara pandang dan perilaku di keluarga dan pesantren untuk menggunakan yang sudah ada sebagai implementasi 3-R. Sementara "Pesantren Ekologi Ath-Thaariq" dari Garut, Jawa Barat, membangun sistem yang melibatkan seluruh anggota pesantren untuk mengelola lahan dan sumber daya pesantren dengan keadilan ekologis.

Kategori Orang Muda menyuguhkan pemenang yang sangat menarik. Pemenang pertama, "John Paul Green" dari Maumere, NTT, membangun kesadaran siswa sekolah menengah untuk menanam pohon, mengurangi sampah, dan mengolah sampah menjadi eco-brick. Pemenang kedua, "Sa-Fun: Saving Energy is Fun" dari Tangerang Selatan, mendorong kesadaran konsumsi energi melalui permainan interaktif. Sementara pemenang ketiga, "Harverse" dari Malang, Jawa Timur, membangun rantai pasok kopi berkualitas yang juga ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemenang dalam kategori Komunitas juga menghadirkan solusi yang luar biasa. Pemenang pertama, "Jaga Semesta" dari DIY, mengajak masyarakat untuk peduli terhadap mata air dan merestorasinya. Pemenang kedua, "Paguyuban Kalijawi" dari DIY, membangun kekuatan kolektif masyarakat di bantaran Sungai Gajahwong agar dapat hidup dengan lebih aman dan layak, termasuk menghadapi krisis iklim. Pemenang ketiga, "Koperasi Bima Lukar," berfokus pada kesadaran peternak untuk menanam pohon di pinggir DAS Sedayu guna mendapatkan hijauan pakan ternak dan melindungi sungai dari sedimentasi.

Gaharu Bumi Innovation Challenge bukan hanya sebuah ajang kompetisi, tetapi juga sebuah panggung bagi para pemikir inovatif dan penggerak perubahan. Melalui upaya mereka, semangat untuk melindungi bumi dan menciptakan solusi berkelanjutan semakin membara, membuktikan bahwa setiap individu dan kelompok memiliki peran penting dalam menghadapi krisis iklim. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas dan Walhi Soroti Peningkatan Kerentanan Perempuan Akibat Krisis Iklim

5 hari lalu

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Eksekutif Nasional Uli Arta Siagian (kedua kanan) dalam diskusi membahas krisis iklim dan kekerasan terhadap perempuan diikuti secara daring di Jakarta, 16 Desember 2024. ANTARA/Prisca Triferna
Komnas dan Walhi Soroti Peningkatan Kerentanan Perempuan Akibat Krisis Iklim

Komnas Perempuan menyatakan konflik sumber daya alam yang berkontribusi terhadap krisis iklim membuat banyak perempuan kehilangan mata pencaharian.


COP29 Sepakati Pendanaan Iklim untuk Negara Berkembang Naik Tiga Kali Lipat

26 hari lalu

Konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP29 di Baku, Azerbaijan, 16 November 2024. REUTERS/Aziz Karimov
COP29 Sepakati Pendanaan Iklim untuk Negara Berkembang Naik Tiga Kali Lipat

COP29 menghasilkan Baku Finance Goal (BFG), komitmen baru untuk menyalurkan pendanaan iklim hingga US$ 1,3 triliun pada 2035.


Bappenas Dorong Pentingnya Pelestarian Lingkungan Pedesaan

30 hari lalu

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian /Bappenas Tri Dewi Firgiyanti saat menjadi nara sumber di acara Rakornas PKK, di Jakarta, dilansir pada Kamis, 21 November 2024. DokP3PD
Bappenas Dorong Pentingnya Pelestarian Lingkungan Pedesaan

Bappenas menekankan perlunya pelestarian lingkungan pedesaan untuk mengatasi dampak krisis iklim dan mendorong transformasi ekonomi lokal serta ketahanan sosial.


Dirilis Menjelang COP29 Azerbaijan, Laporan UNEP Ungkap Urgensi Peningkatan Komitmen Pendanaan Iklim

41 hari lalu

 COP29 di Baku, Azerbaijan. Istimewa
Dirilis Menjelang COP29 Azerbaijan, Laporan UNEP Ungkap Urgensi Peningkatan Komitmen Pendanaan Iklim

Menjelang COP29, Program Lingkungan PBB (UNEP) merilis laporan terbaru ihwal adaptasi iklim. Proyeksi kenaikan suhu bumi kian mengkhawatirkan.


ASEAN dan Timur Tengah dalam Kebijakan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat

43 hari lalu

ASEAN dan Timur Tengah dalam Kebijakan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat

Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS, pakar hubungan internasional memandang suram masa depan perdamaian dan ASEAN dianggap tak menguntungkan.


Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

52 hari lalu

Kampus Universitas Pamulang atau Unpam 2 di Jalan Raya Puspiptek, Pamulang, Tangerang Selatan. Istimewa
Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

Universitas Pamulang (Unpam) yang tak berharap menjadi perguruan tinggi negeri atau PTN masih mengisi berita terpopuler pagi ini.


Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

53 hari lalu

Gunung Fuji dari Danau Yamanaka, Jepang. Unsplash.com/Jessica Gale
Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

Turunnya salju di Gunung Fuji menjadi tanda musim dingin telah tiba, biasanya awal Oktober.


Organisasi Lingkungan Gelar Parade Monster Plastik di 7 Kota, Diikuti 65.000 Anak Muda

53 hari lalu

Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menggelar 'Parade Monster Plastik' di tujuh kota besar Indonesia, 26-28 Oktober 2024.  (AMJI)
Organisasi Lingkungan Gelar Parade Monster Plastik di 7 Kota, Diikuti 65.000 Anak Muda

Dalam rangka menghadapi krisis iklim yang semakin genting, Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menggelar 'Parade Monster Plastik' di tujuh kota besar Indonesia.


Krisis Iklim, Ridwan Kamil Janji Sulap Rumah-Rumah Kampung jadi Ruang Terbuka Hijau

59 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil usai mengunjungi warga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu, 16 Oktober 2024. Tempo/Novali Panji
Krisis Iklim, Ridwan Kamil Janji Sulap Rumah-Rumah Kampung jadi Ruang Terbuka Hijau

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjanjikan sejumlah program untuk mengatasi permasalahan krisis iklim yang juga melanda ibu kota. Apa saja?


Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

20 September 2024

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

Bulog menyatakan, krisis iklim mempengaruhi produksi beras dan mengancam ketahanan pangan. Perlu mencari inovasi untuk mengatasinya.