Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Editor

Yefri

image-gnews
Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Iklan

Info Event - Di SMAN 91 Jakarta, sebanyak 100 peserta, terdiri dari guru dan murid, berpartisipasi dalam kegiatan "Bernalar Berdaya". Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pemikiran, penalaran, dan literasi berbasis Filsafat, Pengetahuan, Etika, dan Moral yang digagas oleh MudaBerdaya. Tujuannya adalah menjawab keprihatinan generasi muda Indonesia seputar identitas diri, cita-cita, dan masa depan.

"Bernalar Berdaya" bertujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam berpikir cerdas, kritis, dan logis, sekaligus memberikan mereka keterampilan untuk menyuarakan pendapat dengan nalar yang sehat. Ryan Batchin, Co-Founder dari MudaBerdaya, menyatakan komitmen mereka terhadap pengembangan kemampuan berpikir peserta.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah. Didukung oleh entitas seperti Kompasiana dan Neo Historia, "Bernalar Berdaya" menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pengalaman.

Widha Karina dari Kompasiana memberikan penekanan khusus pada pentingnya literasi digital bagi anak muda. Meskipun berada di lingkungan perkotaan modern seperti Jakarta, data menunjukkan bahwa anak muda di sana masih menghadapi tantangan literasi digital dengan indeks yang lebih rendah dibandingkan kota lain.

Komunitas pecinta sejarah Neo Historia juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini, menyampaikan pengetahuan dan cerita menarik tentang nilai sejarah sebagai pembelajaran yang bermanfaat dan relevan bagi anak muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesi utama oleh Stevie Thomas, Founder MudaBerdaya, mengajak peserta merenungkan tujuan hidup mereka. Thomas berbagi definisi kekayaan dari sudut pandang yang berbeda, termasuk konsep bahwa kekayaan bukan hanya sebatas materi, tetapi juga sejauh mana seseorang dapat memanfaatkannya dengan bijaksana.

Sesi ditutup dengan pesan dari Stevie Thomas kepada peserta, mengajak mereka untuk mendefinisikan tujuan dan cita-cita secara jelas. Peserta diingatkan untuk membantu diri mereka sendiri mencapai tujuan tersebut dengan memilih jalur yang benar dan tetap berpegang pada prinsip kesuksesan dan kekayaan yang berlandaskan integritas.

Program Bernalar Berdaya ini akan diadakan secara berkala di berbagai sekolah dan kampus, terutama di wilayah Jabodetabek. Tujuannya adalah menjangkau lebih banyak generasi muda, membantu mereka berpikir dengan sehat, cerdas, kritis, dan logis. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung Tepat HUT RI ke-80

3 hari lalu

Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menghadiri acara Parade Kebaya dan Festival Noken Tanah Papua yang diselenggarakan di Car Free Day, Sarinah, Jakarta, Ahad, 22 Desember 2024. TEMPO/Ilham Balindra
Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung Tepat HUT RI ke-80

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menargetkan penulisan ulang sejarah Indonesia akan selesai pada HUT RI ke 80, pada 17 Agustus 2025. Apa isinya?


Profil Susanto Zuhdi Guru Besar UI Ketua Tim Penulis Ulang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

 Prof. Dr. Susanto Zuhdi, Guru Besar UI. ui.ac.id
Profil Susanto Zuhdi Guru Besar UI Ketua Tim Penulis Ulang Sejarah Indonesia

Pemerintah sedang melaksanakan proyek strategis penulisan ulang sejarah Indonesia. Prof Susanto Zuhdi dari UI menjadi ketua tim. Ini profilnya.


Mandiri Sekuritas Targetkan 1 Juta Nasabah Baru Lewat Program Literasi Investasi

6 hari lalu

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. Tempo/Anastasya Lavenia
Mandiri Sekuritas Targetkan 1 Juta Nasabah Baru Lewat Program Literasi Investasi

Mandiri Sekuritas menargetkan penambahan 1 juta nasabah baru pada 2025.


Museum Berisi Catatan Sejarah Joseon Dibuka Kembali Mei 2025

9 hari lalu

Museum Nasional Sejarah Dinasti Joseon. khs.go.kr
Museum Berisi Catatan Sejarah Joseon Dibuka Kembali Mei 2025

Bagi Pertama kali dibuka pada tahun November 2023, museum itu direnovasi dengan fokus lebih menjangkau masyarakat luas.


Gala Pustaka Nusantara Himpun Literasi dan Dokumentasi Budaya Berbasis Digital

12 hari lalu

Gala Pustaka Nusantara dengan situs gapura.org menghimpun literasi dan dokumentasi kebudayaan Nusantara. Foto: Dok.Gapura.
Gala Pustaka Nusantara Himpun Literasi dan Dokumentasi Budaya Berbasis Digital

Lewat Gala Pustaka Nusantara, literasi dan dokumentasi kebudayaan Nusantara bisa terhimpun dengan cepat yang tersaji dalam hitungan detik.


Menteri Abdul Mu'ti: 75 Persen Anak Indonesia Bisa Baca, tapi Tak Paham yang Dibaca

14 hari lalu

Ilustrasi anak-anak membaca buku. Freepik.com/rawpixel.com
Menteri Abdul Mu'ti: 75 Persen Anak Indonesia Bisa Baca, tapi Tak Paham yang Dibaca

Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu'ti mengatakan kualitas literasi anak Indonesia rendah karena adanya kesenjangan kualitas hasil belajar antarwilayah


Lagu-lagu Mendiang Titiek Puspa yang Tak Lekang oleh Waktu

30 hari lalu

Titiek Puspa bermain drum di Studio Viky Sianipar di Manggarai, Jakarta, 9 November 2006. Dok Tempo/Ayu Ambong
Lagu-lagu Mendiang Titiek Puspa yang Tak Lekang oleh Waktu

Lagu-lagu mendiang Titiek Puspa seperti Kupu Kupu Malam, Bing, dan Marilah Kemari telah menjadi bagian penting dari sejarah musik Indonesia.


Sejarah Times New Roman, Font Klasik yang Kembali Populer karena Isu Ijazah Jokowi

50 hari lalu

Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Fahmi Ali
Sejarah Times New Roman, Font Klasik yang Kembali Populer karena Isu Ijazah Jokowi

Font Times New Roman pertama kali muncul dalam surat kabar The Times of London pada 1932.


Sultan HB X Ungkap Kisah Nama Yogyakarta dan Maknanya

14 Maret 2025

Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X . Foto; Dok. Pemda DIY
Sultan HB X Ungkap Kisah Nama Yogyakarta dan Maknanya

Sultan HB X mengungkapkan sejumlah fakta historis dan kultural yang menjadi landasan penetapan 13 Maret 1755 sebagai hari lahir DI Yogyakarta.


Prabowo Rencanakan Bentuk Koperasi Desa di Seluruh Indonesia, Begini Sejarah Koperasi

10 Maret 2025

Logo Kementerian Koperasi. Istimewa
Prabowo Rencanakan Bentuk Koperasi Desa di Seluruh Indonesia, Begini Sejarah Koperasi

Konsep koperasi pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh Robert Owen, seorang filantropis asal Skotlandia.