Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Praktik Kesetaraan Gender di SMAN * Kota Malang

Editor

Yefri

Kegiatan CREATE di SMAN 8 Kota Malang, Jawa Timur
Kegiatan CREATE di SMAN 8 Kota Malang, Jawa Timur
Iklan

Info Event - Banyak sekolah masih memperjuangkan adanya kesetaraan gender, sementara SMAN 8 Kota Malang sudah menerapkannya, baik di tingkat pengajar maupun peserta didik. Laki-laki tidak mendominasi ruang-ruang berorganisasi, sementara keterlibatan perempuan terus didorong. Lantas, bagaimana praktik bak ini dapat mendukung terciptanya toleransi di sekolah?

SMAN 8 Kota Malang adalah salah satu contoh sekolah yang sukses menghilangkan stigma perbedaan gender. Siswa laki-laki tidak mendapat perlakuan istimewa dibanding siswa perempuan. Peran gender di sini tidak terlihat sebagai persaingan, tapi justru saling melengkapi. Sudah beberapa kali kepala sekolah dipimpin oleh sosok perempuan. Paling baru, dalam tiga tahun terakhir ketua OSIS yang terpilih di sekolah ini juga perempuan semua.

Tasrikha Ikawati, selaku guru Bahasa Inggris dan wakil kepala kesiswaan SMAN 8 Kota Malang periode 2019-2022 yang akrab disapa Ibu Ika, memaparkan bila keterpilihan mereka menempati posisi-posisi tersebut semata-mata karena kecerdasan dan kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kualitas mereka memang sudah melewati beberapa tahap pengujian, yang pada akhirnya sampai pada sesi pemilihan oleh warga sekolah.

Semua siswa SMAN 8 Kota Malang dipersiapkan untuk menghadapi persaingan, mereka juga dibekali dengan pengetahuan keadilan dan kesetaraan yang bagus sehingga tolak ukur pemimpin bukan lagi pada gender tapi kemampuan. “Sejauh yang saya tahu, tidak pernah ada (masalah gender), baik guru atau siswa. Selama proses kami tidak melihat gendernya, baik laki maupun perempuan kami tidak melihat itu. Proses pemilihannya juga panjang sekali, ada tes administrasi, wawancara, tes tertulis. Kami selalu melihat pada hasil terbaik,” jelasnya. Biasanya akan terdapat masing-masing tiga kandidat calon ketua dan wakil ketua terpilih yang akan maju pada pemilihan OSIS. Mereka merupakan hasil seleksi ketat nan panjang yang mewakili anak-anak kelas 11 dan 10 sebagai calon ketua dan wakil ketua OSIS.

Begitu pun pemilihan ketua ekstrakurikuler, meskipun tidak berlangsung serumit pemilihan ketua OSIS, tetap ada langkah-langkah yang harus ditempuh. Sampai saat ini, ekstrakurikuler tidak pernah dikenalkan dan dibagi berdasarkan gender tertentu, sehingga porsi yang didapat sama banyaknya. Namun sekali lagi Ibu Ika menegaskan bukan masalah gender yang menjadi pertimbangan, tetapi kemampuan personal yang bersangkutan.

Sedangkan Rina Mariana atau Ibu Rina, guru bagian kesiswaan, juga partner pendamping Ibu Ika, juga mengomentari tentang bagaimana perempuan menjadi pemimpin. “Perempuan sebagai pemimpin sekarang wajar-wajar saja, karena seharusnya bukan karena perempuannya tapi karena kemampuannya. Kebetulan di sekolah ini yang bisa perempuannya. Kami melihatnya lebih pada kemampuannya masing-masing (terlepas dari latar belakang maupun gender),” ucapnya.

Atas dasar kesetaraan yang sudah melekat inilah kemudian sekolah menerima ajakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang CREATE adakan, karena merasa nilai-nilai yang CREATE ajarkan bisa memperkuat lagi toleransi, pluralisme, dan kesetaraan gender di lingkungan mereka. Badar Satria Nusantara, salah satu alumni SMAN 8 Kota Malang membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan CREATE, “Aku mikir awalnya CREATE kayak webinar biasa, tapi waktu aku ikut kegiatan CREATE itu acara yang paling niat untuk menumbuhkan rasa toleransi pada teman-teman yang seumuran aku.”

Pada praktiknya, sekolah pun ikut mengakomodir bagaimana kesetaraan berpendapat terjadi di lingkup sekolah. Soal kesetaraan pendapat, guru dan siswa mempunyai forum sarasehan yang dimaksudkan untuk menampung aspirasi siswa atau keluh kesah mereka selama bersekolah. Para guru dan murid kompak untuk bisa menjadi padu dan tetap menghormati satu sama lain, sejalan dengan tagline yang dianut ‘Sekolah Ramah Anak’, sesuai dengan arahan pemerintah yang dicanangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Niangke Fairrachma, selaku ketua OSIS SMAN 8 Kota Malang yang masih menjabat hingga sekarang mengungkapkan pendapatnya mengenai perempuan dan kepemimpinan. Menurutnya, ada beberapa aspek yang memang berbeda dari laki-laki ataupun perempuan. Namun bila bicara soal kemampuan, tergantung individu masing-masing. Sebagai seorang anak yang tumbuh di lingkungan yang mendukung emansipasi, pikiran-pikiran yang mengedepankan laki-laki itu adalah pemikiran kuno. Laki-laki dan perempuan tercipta untuk saling melengkapi.

Lalu, bagaimana dengan sindiran-sindiran? Selama Niangke menjabat, pada dasarnya tetap ada perkataan yang meragukan kapasitasnya dalam memimpin karena dia perempuan. “Langsung di depan muka saya sih enggak ada, saya cuma denger-denger aja. Tapi teman-teman di sekolah luar saya sering mendengar kadang ada yang underestimate mereka, tapi tergantung individu masing-masing kalau bisa ngebuktiin, gender bukan jadi penghalang,” tutur Niangke.

Karena masih dalam masa kerjanya, Niangke mengadakan banyak program-program OSIS seperti latihan dasar kepemimpinan, berbagai macam perlombaan seni maupun olahraga, HUT Smarihasta, Kartini Day, dan lain semacamnya. Kegiatan CREATE juga menginspirasi Niangke dan teman-temannya untuk memasukkan materi tentang toleransi, pluralisme, dan kesetaraan gender dalam MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).

Yang patut digarisbawahi dari kesuksesan SMAN 8 Kota Malang dalam memberdayakan siswa perempuannya adalah dengan mendukung pihak laki-laki dan perempuan untuk berkompetisi dengan adil. Sekolah adalah pihak yang netral dan menyediakan segala keperluan siswa untuk berkembang. Menurut Niangke, inilah salah satu bentuk dukungan yang diperlukan oleh semua kalangan, “Dengan tidak mengurangi hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, menurut saya itu sudah mendukung. Kesuksesan tidak selalu dipandang dengan setinggi jabatan. Kalau semisal dipandang seperti itu berarti yang paling sukses adalah presiden. Sukses kalau menurut saya adalah saya enjoy dengan apa yang saya jalani sekarang.”

“Ketika banyak yang bertanya bagaimana cara menjadi ketua OSIS, jujur saya enggak tahu jawaban pasti selain cuman bilang kamu percaya saja sama diri kamu, entah kamu jadi apapun nanti, kamu memang hebatnya di situ. Semua orang punya porsi dan tempatnya masing-masing,” ucap Niangke.

SMAN 8 Kota Malang memberikan contoh bagaimana penerapan nilai-nilai kesetaraan gender diwujudkan di lingkungan sekolah. Dengan adanya kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk ikut berpartisipasi dalam hal organisasi dan kepemimpinan. Selayaknya, sekolah menjadi tempat belajar yang nyaman dan aman untuk para siswa untuk berkembang dan berlatih. Dengan kesempatan yang sama, perempuan dapat menjadi Kartini-Kartini baru yang siap membangun Indonesia.

Konsorsium CREATE merupakan inisiasi Yayasan Hivos yang terinspirasi oleh nilai-nilai humanis bekerja sama dengan Rombak Media, Perkumpulan Pamflet Generasi, Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR), Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFOS), dan Center for Marginalized Communities Studies (CMARs), dengan dukungan dari The United States Agency for International Development. Konsorsium CREATE bersama-sama membuat program yang bertujuan untuk meningkatkan pluralisme dan toleransi di kalangan siswa. CREATE mengadopsi pendekatan berbasis seni dan budaya yang inovatif sebagai titik masuk mempromosikan toleransi dan pluralisme di tingkat sekolah menengah. (*)

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

45 hari lalu

Kapal Garden Hotel Malang. Foto: Instagram.
10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

Kota Malang hingga Batu memiliki sejumlah hotel dengan harga terjangkau yang cocok jika ingin liburan dengan budget terbatas.


Perlunya Kemudahan Investasi bagi Perempuan, Apa yang Dibutuhkan?

45 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Perlunya Kemudahan Investasi bagi Perempuan, Apa yang Dibutuhkan?

Perempuan perlu akses pendidikan dan sumber daya yang mumpuni untuk membantu menavigasi dunia investasi dan mencapai tujuan keuangan.


Lestari Moerdijat: Perempuan Masih Memiliki Hambatan Terkait Kesetaraan

58 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat: Perempuan Masih Memiliki Hambatan Terkait Kesetaraan

Perempuan masih menghadapi sejumlah hambatan terkait kesetaraan


5 Destinasi Wisata Bahari di Malang, Pantai Balekambang sampai Pantai Ngliyep

1 April 2023

Pantai Balekambang di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, berjarak 65 kilometer dari pusat Kota Malang. Pantai ini berdekatan dengan tiga pulau: Pulau Ismoyo, Pulau Anoman, dan Pulau Wisanggeni. Pantai Balekambang sering disebut
5 Destinasi Wisata Bahari di Malang, Pantai Balekambang sampai Pantai Ngliyep

Destinasi wisata bahari di Kota Malang menjadi pilihan melancong akhir pekan. Berikut 5 wisata bahari, termasuk Pantai Bajulmati.


Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

1 April 2023

Aksi mahasiswa saat menampilkan pertunjukkan seni tari kontemporer di kawasan Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, 7 Desember 2016. Aris Novia Hidayat
Destinasi Wisata di Malang Raya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo

Malang Raya meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Ini destinasi unggulannya, Kampung Jodipan sampai Gunung Bromo.


Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

22 Maret 2023

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla
Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

Sarinah adalah perempuan pengasuh Soekarno yang sudah menjadi bagian dari keluarganya. Ia jadi panggilan kader perempuan GMNI.


Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

8 Maret 2023

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

Bank Sampah Eltari olah maggot jadi pakan dan camilan. Beri pelatihan di Kampus Universitas Brawijaya.


Kesetaraan Gender untuk Proses Pembangunan Lebih Baik

7 Maret 2023

Kesetaraan Gender untuk Proses Pembangunan Lebih Baik

Kesetaraan gender di berbagai bidang bagi para perempuan harus terus direalisasikan secara konsisten melalui upaya membangun semangat bersama


Sekjen PBB: Butuh 300 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender

7 Maret 2023

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB: Butuh 300 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender

Sekjen PBB Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dengan kondisi yang ada saat ini, kesetaraan gender diperkirakan baru akan tercapai 300 tahun lagI


Pesta Kampung Tematik, Cara Kota Malang Tarik Kunjungan Wisatawan

14 Februari 2023

Warga menyaksikan pertunjukkan seni tari kontemporer di kawasan Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, 7 Desember 2016. Pentas seni tari dan teaterikal yang diikuti oleh mahasiswa tersebut digelar selama 5 jam. Aris Novia Hidayat
Pesta Kampung Tematik, Cara Kota Malang Tarik Kunjungan Wisatawan

Pesta Kampung Tematik merupakan bagian dari agenda menyambut HUT Kota Malang ke-109.