Prasasti: Belanja Negara Kunci Pemulihan Ekonomi

Rabu, 16 Juli 2025 19:57 WIB

Info Event - Lembaga think tank Prasasti Center for Policy Studies menilai pemerintah perlu segera mempercepat realisasi belanja negara untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional yang masih berjalan lambat di tengah ketidakpastian global.

Menurut Gundy Cahyadi, Direktur Riset Prasasti, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 masih belum menunjukkan perbaikan signifikan dibanding kuartal I yang mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,87% (yoy). Lemahnya konsumsi rumah tangga dan sikap hati-hati sektor swasta disebut menjadi faktor penghambat utama. “Momentum ekonomi belum cukup solid. Karena itu, dibutuhkan kebijakan fiskal yang lebih agresif,” ujar Gundy dalam rilis resminya.

Prasasti mencatat realisasi belanja negara hingga akhir Juni 2025 baru mencapai 38,9% dari pagu APBN—lebih rendah dari tahun sebelumnya (42%) maupun rata-rata historis periode 2021–2024 yang sebesar 41,2%. Di sisi lain, penerimaan negara juga melambat, baru mencapai 40,3% dari target, tertinggal dari rerata lima tahun terakhir yang berada di atas 52%.

Lambatnya serapan anggaran sebagian besar dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global dan transisi sistem perpajakan domestik. Dalam situasi ini, Prasasti mendorong pemerintah untuk melakukan front-loading, yaitu mempercepat belanja pada semester II, guna mendorong permintaan domestik dan menggairahkan kembali sektor swasta.

Namun, percepatan belanja negara berpotensi memperlebar defisit APBN 2025 di atas target 2,78% dari PDB, bahkan mendekati atau melewati batas kehati-hatian fiskal 3%. Meski begitu, Gundy menegaskan bahwa defisit yang lebih lebar masih dapat ditoleransi selama diarahkan pada program-program produktif seperti hilirisasi industri, ketahanan pangan, transformasi UMKM, dan perlindungan sosial yang tepat sasaran.

Lebih lanjut, kondisi makroekonomi Indonesia disebut masih cukup solid. Rasio utang terhadap PDB berada di bawah 40%, dan dana asing senilai Rp 42 triliun telah masuk ke pasar obligasi pemerintah sepanjang Januari–Juni 2025. Tiga lembaga pemeringkat utama juga mempertahankan peringkat layak investasi bagi Indonesia.

Di sisi penerimaan, Prasasti mendorong pemerintah untuk terus menguatkan basis pajak melalui intensifikasi, perbaikan kepatuhan, serta evaluasi efektivitas insentif fiskal. Transparansi komunikasi kebijakan fiskal dinilai penting dalam menjaga kepercayaan publik dan pasar.

“Keberanian mempercepat belanja negara secara terukur adalah langkah strategis untuk memperkuat pondasi pemulihan jangka panjang,” tutup Gundy.

Berita terkait

PNM Perkuat Ekonomi Perempuan Prasejahtera Lewat PKM dan PKU

1 jam lalu

PNM Perkuat Ekonomi Perempuan Prasejahtera Lewat PKM dan PKU

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat komitmennya dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.

Baca Selengkapnya

Prosedur dan Tahapan Penentuan Anggaran RAPBN 2026

5 hari lalu

Prosedur dan Tahapan Penentuan Anggaran RAPBN 2026

RAPBN 2026 mulai dibahas di Banggar DPR. Berikut pedoman penyusunan APBN sejak perencanaan RAPBN. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Indonesia soal Ancaman Trump Menambah Tarif Impor 10 Persen

5 hari lalu

Tanggapan Indonesia soal Ancaman Trump Menambah Tarif Impor 10 Persen

Trump mengancam akan menambah tarif impor 10 persen bagi negara-negara yang tergabung dalam BRICS karena dianggap sebagai Anti-Amerika.

Baca Selengkapnya

BTN Perkuat Peran Strategis di Sektor Perumahan

7 hari lalu

BTN Perkuat Peran Strategis di Sektor Perumahan

BTN menegaskan komitmennya untuk terus mendorong sektor perumahan sebagai motor utama perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sultra Dorong Integrasi Pariwisata Se-Sulawesi untuk Percepatan Ekonomi Kawasan

7 hari lalu

Gubernur Sultra Dorong Integrasi Pariwisata Se-Sulawesi untuk Percepatan Ekonomi Kawasan

Andi Sumangerukka menekankan pentingnya integrasi pariwisata antarwilayah di Sulawesi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hijaukan Hutan Lombok, Bukti Komitmen Pelestarian Lingkungan Berdampak Ekonomi

7 hari lalu

Pertamina Hijaukan Hutan Lombok, Bukti Komitmen Pelestarian Lingkungan Berdampak Ekonomi

Program perhutanan sosial dikembangkan sejak 2023 oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari bersama Pertamina, yang menjadi contoh nyata hutan sebagai sumber kehidupan. Tidak hanya secara ekologis, tapi juga sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Lemahnya Ekonomi Global

8 hari lalu

OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Lemahnya Ekonomi Global

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Rabu, 25 Juni 2025 menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah melemahnya perekonomian global dan peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Wapres 2019-2024 KH Ma'ruf Amin: Pemerintah akan Bentuk Badan Ekonomi Syariah

8 hari lalu

Wapres 2019-2024 KH Ma'ruf Amin: Pemerintah akan Bentuk Badan Ekonomi Syariah

Badan Ekonomi Syariah akan menggantikan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Baca Selengkapnya

BI Catat Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Naik Tipis pada Juni 2025

8 hari lalu

BI Catat Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Naik Tipis pada Juni 2025

Survei konsumen BI mencatat keyakinan konsumen terhadap ekonomi saat ini membaik. Namun angka keyakinan konsumen terhadap ekonomi selama 6 bulan kedepan menurun

Baca Selengkapnya

Cina Ajak BRICS Bangun Ekonomi Dunia yang Terbuka

8 hari lalu

Cina Ajak BRICS Bangun Ekonomi Dunia yang Terbuka

Perdana Menteri Cina Li Qiang menyerukan komitmen global untuk membangun ekonomi dunia yang terbuka serta mendorong reformasi tata kelola global dalam KTT BRICS ke-17 di Brasil.

Baca Selengkapnya