PB PMII Luncurkan IGC 2025 di Masjid Istiqlal

Reporter

Yefri

Editor

Yefri

Senin, 30 Juni 2025 09:13 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar di acara Istiqlal Global Connect 2025, 28 Juni 2025.

Info Event - Masjid Istiqlal tak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi simpul diplomasi baru. Bertempat di Aula Gedung PKUMI, Jakarta, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) bersama The Voice of Istiqlal meluncurkan program Istiqlal Global Connect (IGC) 2025. Bertema “Suara Moderasi untuk Dunia”, program ini diresmikan langsung dengan kehadiran Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar.

IGC 2025 digagas sebagai jembatan konektivitas nasional dan global bagi pemuda, menyasar diplomasi antarnegara, antarbudaya, dan antarkepercayaan. "Kami ingin membuka ruang bagi pertukaran gagasan dan peningkatan kapasitas generasi muda," ujar Syibly Adam Firmanda, Kepala Bidang Hubungan Internasional PB PMII. Program ini, lanjutnya, mencakup pelatihan bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin, serta program fellowship yang akan menghubungkan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.

Senada dengan itu, Direktur The Voice of Istiqlal, Mulyono Lodji, menyebut IGC sebagai pusat pemberdayaan pemuda berbasis nilai Islam moderat. “Kami ingin menjadikan Istiqlal sebagai pusat kosmopolitan Islam, yang tak hanya menghargai perbedaan, tetapi juga merayakan empati dan kolaborasi lintas budaya,” tuturnya.

Peresmian program ditandai dengan penandatanganan simbolis oleh Syibly Adam Firmanda, Mulyono Lodji, Ani Nigeriawati dari Kementerian Luar Negeri, dan Dr. Faried F. Saenong, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI.

Diskusi panel seusai peresmian memperkaya narasi moderasi yang diusung IGC. Dr. Faried Saenong menegaskan pentingnya menjadikan moderasi sebagai kekuatan diplomasi kultural Indonesia. “Moderasi bukan sekadar prinsip, tapi etika dan peradaban yang bisa ditawarkan Indonesia ke dunia,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dari perspektif pertahanan, Kris Wijoyo Soepandji, Staf Khusus Menteri Pertahanan RI, menyoroti perlunya memperkuat literasi geopolitik dan ketahanan sosial. Menurutnya, pemuda Indonesia memiliki posisi strategis dalam menjaga harmoni di tengah turbulensi global.

Sementara itu, Fathia Fairuza dari Shape Your Life Indonesia mengingatkan pentingnya kepemimpinan personal dan literasi emosional. “Diplomasi publik dimulai dari karakter yang kuat dan kemampuan berkolaborasi,” katanya.

Diskusi berlangsung dinamis, melibatkan mahasiswa, aktivis, dan pemuda lintas organisasi. IGC 2025 diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang tak hanya memperkuat jejaring internasional, tetapi juga meneguhkan moderasi sebagai kekuatan bersama untuk dunia yang lebih damai dan berkeadaban. (*)

Berita terkait

Kasus Korupsi Kuota Haji: Sebagai Apa Khalid Basalamah Dipanggil KPK?

4 jam lalu

Kasus Korupsi Kuota Haji: Sebagai Apa Khalid Basalamah Dipanggil KPK?

Pemanggilan ustad Khalid Basalamah menuai sorotan lantaran KPK tak gamblang menyebut statusnya. Khalid Basalamah pun buka suara.

Baca Selengkapnya

Pengantin Nikah Massal di Masjid Istiqlal Dapat Modal Usaha Rp 2,5 Juta

2 hari lalu

Pengantin Nikah Massal di Masjid Istiqlal Dapat Modal Usaha Rp 2,5 Juta

Dalam waktu dekat, Kementerian Agama juga akan mengadakan nikah massal minimal untuk seribu pasangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Serba Serbi Arahan Menteri di RetretKepala Daerah Gelombang Kedua

3 hari lalu

Serba Serbi Arahan Menteri di RetretKepala Daerah Gelombang Kedua

Narasumber-narasumber yang telah berpartisipasi memberikan paparan dan arahan, terdiri atas menteri, pimpinan lembaga non-kementerian, wakil menteri, dan pejabat eselon satu.

Baca Selengkapnya

Menag: Memperingati 1 Muharram Bukan Melestarikan Bidah

3 hari lalu

Menag: Memperingati 1 Muharram Bukan Melestarikan Bidah

Menag Nasaruddin Umar sebut peringatan 1 Muharram bukan melestarikan bidah, melainkan momentum untuk introspeksi dan penyucian diri. Apa itu bidah?

Baca Selengkapnya

Pesan Menteri Nasaruddin Umar saat Jadi Pembicara di Retret Kepala Daerah

4 hari lalu

Pesan Menteri Nasaruddin Umar saat Jadi Pembicara di Retret Kepala Daerah

Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai penting bagi pejabat publik menggunakan bahasa agama dalam mengkomunikasikan kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Yaqut Cholil yang Berpeluang Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Kuota Haji

5 hari lalu

Rekam Jejak Yaqut Cholil yang Berpeluang Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Kuota Haji

KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi pengelolaan kuota haji 2024 saat Yaqut Cholil Qoumas menjabat sebagai Menteri Agama.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Akademisi soal Kaesang Kembali Mendaftar Ketum PSI?

5 hari lalu

Apa Kata Akademisi soal Kaesang Kembali Mendaftar Ketum PSI?

Dosen ilmu politik Unud, Efatha Filomeno Borromeu Duarte, menanggapi pencalonan kembali Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Periksa Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Korupsi Kuota Haji

6 hari lalu

KPK Buka Peluang Periksa Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Korupsi Kuota Haji

Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

8 hari lalu

Kilas Balik Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Kasus dugaan korupsi kuota haji sudah bergulir sejak 2024 era Menag Yaqut Cholil Qoumas bermula dari temuan Pansus Haji yang dibentuk Timwas Haji DPR.

Baca Selengkapnya

KPK Dimungkinkan Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

9 hari lalu

KPK Dimungkinkan Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membagi kuota tambahan 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus pada 2024.

Baca Selengkapnya