Earth Hour 2025: Satu Jam untuk Bumi, Masa Depan Kita

Reporter

Yefri

Editor

Yefri

Selasa, 25 Maret 2025 14:00 WIB

Earth Hour 2025

Info Event - Gerakan lingkungan global terbesar, Earth Hour, kembali hadir untuk ke-19 kalinya pada Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 20.30 – 21.30. Selama 60 menit, jutaan orang di seluruh dunia bersatu mematikan lampu dan melakukan aksi nyata demi merayakan dan menjaga bumi kita.

Di tengah tantangan iklim yang semakin nyata, Earth Hour menjadi simbol harapan dan inspirasi. Tahun lalu, dunia mencatat rekor suhu terpanas dalam dekade ini, dengan lautan yang memanas lebih dari sebelumnya. Bencana seperti kebakaran lahan, badai, dan kekeringan ekstrem semakin sering terjadi, menandakan bahwa kita mendekati titik kritis yang berbahaya. Jika tidak bertindak sekarang, ekosistem yang menjadi penopang kehidupan bisa mengalami kerusakan yang tak dapat diperbaiki.

Pada 2024, Earth Hour mencetak pencapaian luar biasa dengan mengumpulkan 1,5 juta jam aksi untuk bumi. Tahun ini, tantangannya lebih besar: mencapai 2 juta jam. Setiap individu diajak untuk Memberikan Satu Jam untuk Bumi melalui aksi sederhana maupun besar—dari mematikan listrik hingga berbagi wawasan tentang lingkungan—karena setiap langkah kecil memiliki dampak besar.

Mari bergabung dalam gerakan ini di earthhour.org/giveanhour. Satu jam yang kita berikan hari ini bisa menjadi awal perubahan untuk masa depan bumi. (*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Anoreksia Nervosa, Penyakit Mental dengan Angka Kematian Tertinggi di Dunia

5 hari lalu

Mengenal Anoreksia Nervosa, Penyakit Mental dengan Angka Kematian Tertinggi di Dunia

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh persepsi tubuh yang tidak realistis.

Baca Selengkapnya

Alasan TPA Open Dumping Ditutup Pemerintah

7 hari lalu

Alasan TPA Open Dumping Ditutup Pemerintah

Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, TPA open dumping seharusnya sudah ditutup sejak lama.

Baca Selengkapnya

Kriteria Kopenhagen Jadi Kota Paling Bahagia di Dunia

14 hari lalu

Kriteria Kopenhagen Jadi Kota Paling Bahagia di Dunia

Penetapan Kopenhagen sebagai kota paling bahagia menggunakan berbagai indikator.

Baca Selengkapnya

Earth Hour, Pramono Minta Warga Jakarta Padamkan Lampu 1 Jam Malam Ini

28 hari lalu

Earth Hour, Pramono Minta Warga Jakarta Padamkan Lampu 1 Jam Malam Ini

Pramono mengimbau warga Jakarta memadamkan lampu serentak pada malam hari nanti pukul 20.30-21.30.

Baca Selengkapnya

KLH Telusuri Dugaan Tindak Pidana Lingkungan Tiga Korporasi

30 hari lalu

KLH Telusuri Dugaan Tindak Pidana Lingkungan Tiga Korporasi

Apabila terbukti melakukan pelanggaran di bidang lingkungan hidup, maka dapat dikenakan denda pidana dan biaya pemulihan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Asal-muasal Hari Bumi yang Diperingati Saban 22 April

31 hari lalu

Asal-muasal Hari Bumi yang Diperingati Saban 22 April

Kilas balik peringatan Hari Bumi yang berawal di 1970 dari keprihatinan Senator Gaylord Nelson hingga menjadi aksi global.

Baca Selengkapnya

Langkah Hijau Telkom Sambut Hari Bumi Internasional

31 hari lalu

Langkah Hijau Telkom Sambut Hari Bumi Internasional

Telkom mendukung Hari Bumi 2025 dengan mendorong transisi energi bersih melalui berbagai program. Mulai dari penggunaan panel surya, kendaraan listrik, efisiensi energi, edukasi publik, hingga pelaksanaan program GoZero%.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus, Kepedulian Lingkungan, dan Laudato Si

32 hari lalu

Paus Fransiskus, Kepedulian Lingkungan, dan Laudato Si

Paus Fransiskus wafat pada usia ke-88 pada 21 April 2025. Surat seruannya yang pertama, sepuluh tahun lalu, mengangkat tema lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jurnal Ilmiah Lingkungan UI Kini Terindeks Scopus

42 hari lalu

Jurnal Ilmiah Lingkungan UI Kini Terindeks Scopus

Keberhasilan ini menambah daftar jurnal UI yang terindeksasi Scopus sebanyak 12 Jurnal.

Baca Selengkapnya

Kenapa Bisnis Sewa Pakaian yang Diklaim Ramah Lingkungan Cenderung Berumur Pendek?

51 hari lalu

Kenapa Bisnis Sewa Pakaian yang Diklaim Ramah Lingkungan Cenderung Berumur Pendek?

Studi mengungkapkan bahwa bisnis rental pakaian yang diklaim bisa meredam dampak negatif terhadap lingkungan sulit bertahan lama.

Baca Selengkapnya