Politeknik Indonusa Surakarta Berdayakan Petani Jambu di Karanganyar dengan Inovasi Pengolahan
Editor
Yefri
Rabu, 6 November 2024 15:00 WIB
Info Event - Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Politeknik Indonusa Surakarta, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menggelar program pengabdian kepada masyarakat di tahun 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Kelompok Petani Helena di Desa Candi, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan jambu kristal dan jambu merah.
Permasalahan utama yang dihadapi para petani di desa ini adalah cepatnya buah-buahan, terutama jambu kristal dan jambu merah, mengalami pembusukan, sehingga tidak seluruh hasil panen bisa terjual. Ketua Kelompok Petani Helena, Agung Setiawan, menyampaikan bahwa mereka membutuhkan solusi untuk mengatasi kerugian ini agar jambu dapat dimanfaatkan lebih maksimal.
Tim PKM yang dipimpin oleh Edy Susena, bersama anggota Markus Utomo dan Riyan Setiyanto serta mahasiswa, melakukan pengamatan lapangan dan menemukan bahwa para petani belum memiliki keterampilan dalam mengolah jambu menjadi produk yang bernilai tinggi. Selama ini, hasil panen hanya dijual ke pengepul dan pengunjung, sehingga banyak yang tersisa dan akhirnya membusuk.
Sebagai solusi, tim PKM Politeknik Indonusa Surakarta menginisiasi pelatihan bagi para petani Helena dalam mengolah jambu kristal dan jambu merah menjadi produk Crystal Guava Chips dan Red Guava Chips yang lebih awet dan lezat. Pelatihan ini berlangsung selama bulan Oktober hingga November 2024, meliputi teknologi mesin vacuum frying untuk membuat keripik dan mesin pengaduk otomatis untuk produksi selai jambu merah. Selain itu, tim PKM juga memberikan pelatihan desain kemasan, label produk, serta pemasaran berbasis website.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan signifikan pada keterampilan petani dalam menghasilkan produk bernilai tambah, seperti keripik dan selai, yang memiliki daya tahan lebih lama. Produk-produk ini kini dapat dipasarkan di sekitar objek wisata Ngarjoyoso dan ke pasar yang lebih luas berkat dukungan sistem pemasaran berbasis website.
Keberhasilan program dari Politeknik Indonusa Surakarta ini bukan hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani, tetapi juga menjadi model kolaborasi yang solid antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan semangat inovasi, program ini diharapkan mampu menginspirasi dan memberdayakan petani di daerah lain untuk mengatasi tantangan serupa.
Melalui teknologi pengolahan inovatif dan dukungan berkelanjutan, program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan petani yang mandiri dan berdaya saing di era modern. (*)