Indonesia Kita Pentaskan Kisah Jembatan Merah yang Tergusur Kereta Super Cepat

Reporter

Editor

Yefri

Rabu, 25 September 2024 07:00 WIB

Salah satu adegan dalam lakon Si Manis Jembatan Merah.

Info Event - Ada yang berbeda dari panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki pada akhir September 2024 ini. Bukan hanya deretan aktor dan aktris andal yang biasa menghuni panggung, tapi juga hadirnya sebuah cerita yang mengusik rasa nasionalisme, dibalut dengan kisah horor yang tak biasa. Indonesia Kita kembali dengan pementasan ke-42 mereka, kali ini dengan lakon berjudul “Si Manis Jembatan Merah.” Sekilas, judulnya seperti menawarkan cerita seram yang menggugah adrenalin. Namun, di balik judul itu tersimpan sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan bangsa, tentang jembatan-jembatan tak kasatmata yang selama ini mungkin telah kita lupakan.

Ditulis oleh Agus Noor dan Joind Bayuwinanda, serta disutradarai oleh Agus Noor sendiri, lakon ini tidak sekadar menjual sensasi horor. Pementasan yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini membawa penonton menyelami makna nasionalisme dengan cara yang berbeda. Dibawakan oleh aktor kawakan seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, hingga Inaya Wahid, cerita ini membangkitkan nostalgia tentang jembatan merah di suatu kota yang menyimpan begitu banyak kenangan—dari perjuangan veteran, kehidupan kaum marjinal, hingga rumor hantu perempuan yang menangis di sana.

Kisah ini bertambah menarik ketika jembatan yang penuh sejarah tersebut dikabarkan akan digantikan dengan jembatan untuk kereta super cepat. Konflik pun bermunculan, baik di antara warga maupun di dalam diri mereka sendiri. Ketika banyak orang mulai jatuh sakit dan mati, rumor tentang tumbal bagi penunggu jembatan semakin menggema. Tetapi, apakah ini sekadar cerita horor, ataukah ada sesuatu yang lebih dalam yang hendak diungkapkan?

Dalam pengantarnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menulis bahwa lakon ini mengajak kita berkaca pada sejarah untuk melihat kondisi bangsa saat ini. Jembatan Merah menjadi simbol dari perjuangan yang harus dipertahankan. "Ada banyak Jembatan Merah yang gagal kita jaga," tulis Hilmar. Sebuah pengingat bahwa cita-cita kemerdekaan mungkin terancam, jika kita abai menjaga tonggak-tonggak penting dalam perjalanan kita sebagai bangsa.

Agus Noor sendiri mengungkapkan bahwa penggunaan mitos horor dalam cerita ini bukanlah tanpa alasan. Jembatan Merah dalam lakon ini menjadi simbol perlawanan rakyat dalam merebut kemerdekaan. “Kehadiran sosok si manis yang menangisi jembatan merah adalah lambang dari suara-suara yang tak tersampaikan oleh mereka yang telah berjuang untuk kita,” ujar Agus. Sentuhan magis dari mitos ini seakan menjadi cermin dari betapa mudahnya kita melupakan sejarah yang membentuk republik ini.

Advertising
Advertising

Butet Kartaredjasa, pendiri Indonesia Kita, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pementasan kali ini. Bagi Butet, pentas ini adalah bentuk upaya terus-menerus untuk mengingatkan publik agar tidak pernah lelah mencintai Indonesia. “Indonesia Kita sudah lama berkomitmen menyebarkan rasa kebangsaan melalui seni pertunjukan, dan pekerjaan ini belum selesai,” ungkapnya.

Dengan iringan musik dari Orkes Sinten Remen dan tarian dari DvK Art Movement, pementasan “Si Manis Jembatan Merah” bukan sekadar hiburan. Ia adalah sebuah ajakan untuk kembali merasakan makna kebangsaan, untuk merefleksikan perjalanan sejarah yang kita tempuh, dan untuk mengingatkan bahwa di balik setiap jembatan—baik yang terlihat maupun yang tidak—tersimpan cerita yang tak boleh kita lupakan. (*)

Berita terkait

Baca Puisi di HUT ke-52 PDIP, Butet Kartaredjasa: Terinspirasi dari Kenyataan Indonesia

10 Januari 2025

Baca Puisi di HUT ke-52 PDIP, Butet Kartaredjasa: Terinspirasi dari Kenyataan Indonesia

Butet Kartedjasa membacakan puisi Dibakar Luka di depan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan HUT ke-52 partai itu hari ini.

Baca Selengkapnya

Klaim Pramono-Rano Menang, Cak Lontong Ucapkan Terima Kasih kepada Prabowo

4 Desember 2024

Klaim Pramono-Rano Menang, Cak Lontong Ucapkan Terima Kasih kepada Prabowo

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Cak Lontong , berterima kasih kepada Presiden Prabowo karena menjaga netralitas selama pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cak Lontong Sebut Pramono Anung-Rano Karno Menang di 42 Kecamatan

3 Desember 2024

Cak Lontong Sebut Pramono Anung-Rano Karno Menang di 42 Kecamatan

Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno mengklaim kemenangan di 42 dari total 44 kecamatan di Jakarta. Pramono-Rano memperoleh suara 50.07 Persen.

Baca Selengkapnya

Cak Lontong Yakin Pramono-Rano Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran

27 November 2024

Cak Lontong Yakin Pramono-Rano Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran

Cak Lontong mengatakan berdasarkan quick count, pasangan Pramono Anung-Rano Karno diyakini akan memenangkan Pilkada Jakarta satu putaran.

Baca Selengkapnya

Semangat Gotong Royong Indonesia Kita Demi "Putra Sang Maestro"

12 November 2024

Semangat Gotong Royong Indonesia Kita Demi "Putra Sang Maestro"

Di tengah keterbatasan, tim Indonesia Kita membuktikan bahwa seni dapat terus hidup berkat semangat kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Seniman Butet Kartaredjasa Titip Dua Pesan Berbeda untuk Prabowo dan Jokowi

20 Oktober 2024

Seniman Butet Kartaredjasa Titip Dua Pesan Berbeda untuk Prabowo dan Jokowi

Butet menegaskan, meski sudah berganti rezim pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo, ia akan konsisten untuk menyuarakan kebenaran melalui karya seni.

Baca Selengkapnya

Masukan Masalah Jakarta dari Eks Ketua DPRD untuk Pramono Anung-Rano Karno Jelang Debat Pilkada

4 Oktober 2024

Masukan Masalah Jakarta dari Eks Ketua DPRD untuk Pramono Anung-Rano Karno Jelang Debat Pilkada

Prasetyo Edi Marsudi memberi masukan soal macet, banjir, dan pendidikan kepada Pramono Anung-Rano Karno sebelum debat pilkada.

Baca Selengkapnya

Cak Lontong: Pramono Anung-Rano Karno Tak Akan Serang Individu di Debat Pilkada Jakarta

3 Oktober 2024

Cak Lontong: Pramono Anung-Rano Karno Tak Akan Serang Individu di Debat Pilkada Jakarta

Cak Lontong menyatakan Pramono-Rano mengusung politik riang gembira, yang dilakukan dengan merangkul semua pihak.

Baca Selengkapnya

Debat Pilkada, Cak Lontong: Pramono-Rano Karno Siap Adu Gagasan, Tak Serang Individu

3 Oktober 2024

Debat Pilkada, Cak Lontong: Pramono-Rano Karno Siap Adu Gagasan, Tak Serang Individu

Cak Lontong, menegaskan Pramono dan Rano tidak akan menyerang lawan secara personal dalam debat Pilkada.

Baca Selengkapnya

20 Finalis Comic 8 Revolution Dikarantina 3 Bulan, Bersaing Sebelum Main Film

23 September 2024

20 Finalis Comic 8 Revolution Dikarantina 3 Bulan, Bersaing Sebelum Main Film

20 finalis Comic 8 Revolution akan dibekali dengan pelatihan intensif dan berbagai tantangan untuk mengasah kemampuan mereka.

Baca Selengkapnya