Inovasi Kuliner Tradisional Mendunia: Sukses FPDC 2024 di IPB University

Reporter

Editor

Yefri

Sabtu, 7 September 2024 08:00 WIB

Food Product Development Competition (FPDC) 2024

Info Event - Food Product Development Competition (FPDC) 2024 yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University berhasil digelar di Jakarta International Expo, pada Kamis (05/09). Mengusung tema "Applying Food Science & Technology in Developing Traditional Market Snack and Beverages to Improve Health Benefits for Teens, Adults, & Seniors," ajang ini berhasil menarik perhatian para inovator kuliner, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tahun ini, FPDC menggandeng Food Ingredients Asia (FI Asia) untuk memperluas jangkauan dan dampaknya. Kolaborasi ini menghadirkan berbagai ide segar dalam mengembangkan makanan dan minuman tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan. Dari camilan lokal hingga minuman berbasis rempah, para peserta berlomba menampilkan yang terbaik dalam upaya memadukan kearifan lokal dengan teknologi pangan terkini.

Perjalanan menuju puncak kompetisi ini dimulai sejak 20 Juni 2024. Setelah melalui seleksi ketat dari tahap abstrak, pengumpulan full paper, hingga presentasi e-poster, para finalis akhirnya bertemu dalam Grand Final yang digelar kemarin. Tiga kategori utama yang diperlombakan, yakni Presentasi, Product Display, dan E-Poster, menjadi arena adu kreativitas dan inovasi.

“Ide-ide baru dalam pengembangan camilan dan minuman tradisional sangat kami apresiasi. Kami berharap ini menjadi awal dari terobosan besar di industri pangan,” ujar Ibu Dian Herawati, S.T.P., M.Si., perwakilan SEAFAST Center IPB University, dalam sambutannya.

Dalam suasana kompetisi yang penuh semangat, para juri dari berbagai latar belakang keilmuan turut memberikan penilaian yang objektif. Di antara mereka, Robi Andoyo, S.T.P., M.Sc., Ph.D., Asst. Prof. Dr. Pisit Dhamvithee, dan ing. Mohamad Rajih Radiansyah, B.AS., M.Sc., memimpin penilaian dalam sesi Presentasi. Sementara itu, sesi Product Display dinilai oleh Dr. Rizki Maryam Astuti, S.Si., M.Si. dan Assoc. Prof. Dr. Yuthana Phimolsiripol. Tidak ketinggalan, penjurian E-Poster yang berhasil menelurkan pemenang dari IPB University, Unsa Kamila.

Advertising
Advertising

Prestasi gemilang lainnya datang dari tim Cynosure dan NoAiNa, keduanya juga dari IPB University, yang masing-masing meraih gelar Runner-up Product Display dan Best Product Display. Tak kalah membanggakan, tim Calico Crew berhasil membawa pulang gelar 2nd Runner-up, dan tim Manise dari Bina Nusantara University menjadi 1st Runner-up FPDC 2024.

Namun, sorotan utama jatuh pada tim dari Kasetsart University, Thailand, yang dengan inovasi Beat Gummy berhasil merebut gelar Juara Utama FPDC 2024. Produk mereka mencuri perhatian dengan konsep yang memadukan nutrisi dan cita rasa, menjadikan mereka bintang dari kompetisi ini.

FPDC 2024 bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga ruang kolaborasi dan pertukaran ide bagi para inovator pangan. Dengan semakin banyaknya inovasi berbasis tradisi yang berkembang, kompetisi ini membuktikan bahwa cita rasa lokal bisa mendunia dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. (*)

Berita terkait

2 Guru Besar IPB Digugat PT KLM, KIKA dan SPK Serukan Hentikan SLAPP

9 hari lalu

2 Guru Besar IPB Digugat PT KLM, KIKA dan SPK Serukan Hentikan SLAPP

KIKA dan SPK menilai gugutan terhadap dua guru besar tersebut sebagai upaya membungkam kebebasan akademik dan perjuangan lingkungan melalui SLAPP.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bambang Hero dan Basuki Wasis, Dua Guru Besar IPB yang Digugat karena Bela Lingkungan

9 hari lalu

Mengenal Bambang Hero dan Basuki Wasis, Dua Guru Besar IPB yang Digugat karena Bela Lingkungan

Bambang Hero Saharjo dan Basuki Wasis digugat PT KLM karena kesaksian mereka dalam kasus kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Pakar Tegaskan Bahaya Merkuri Ikan Waduk Cirata, Desak Revitalisasi

10 hari lalu

Pakar Tegaskan Bahaya Merkuri Ikan Waduk Cirata, Desak Revitalisasi

Waduk Cirata merupakan bagian hilir Sungai Citarum yang tercemar limbah industri, domestik, dan pertanian.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Dijadikan Nama Spesies Baru Tanaman Hias

10 hari lalu

Guru Besar IPB Dijadikan Nama Spesies Baru Tanaman Hias

Spesies baru tersebut berhasil ditemukan oleh tim peneliti BRIN di Riau.

Baca Selengkapnya

Ahli Ingatkan Bahaya Gigitan Ular Weling yang Bikin Kritis Bocah di Pekalongan

11 hari lalu

Ahli Ingatkan Bahaya Gigitan Ular Weling yang Bikin Kritis Bocah di Pekalongan

Ular weling memiliki racun neurotoksin yang menyerang sistem saraf dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan.

Baca Selengkapnya

IPB Buka Beasiswa Khusus Anak Dosen dan Tenaga Kependidikan

14 hari lalu

IPB Buka Beasiswa Khusus Anak Dosen dan Tenaga Kependidikan

Beasiswa IPB untuk anak dosen dan tenaga kependidikan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB University: Konservasi Elang Jawa Dukung Capaian SDGs

16 hari lalu

Guru Besar IPB University: Konservasi Elang Jawa Dukung Capaian SDGs

Saat ini, habitat populasi elang jawa diperkirakan hanya seluas total sekitar 10.804 kilometer persegi atau 8,4 persen saja dari luas Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis Kelelawar di Atap Rumah

17 hari lalu

Guru Besar IPB Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis Kelelawar di Atap Rumah

Kotoran, urin, air liur, hingga sisa makanan yang ditinggalkan kelelawar bisa menyebarkan mikroba berbahaya, seperti virus, bakteri, dan jamur.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Ikan Napoleon Terancam Aktivitas Tambang

18 hari lalu

Pakar Ungkap Ikan Napoleon Terancam Aktivitas Tambang

Ikan napoleon adalah salah satu spesies ikan karang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Ahli: Indonesia Masih Jadi Mata Rantai Perdagangan Satwa Liar

19 hari lalu

Ahli: Indonesia Masih Jadi Mata Rantai Perdagangan Satwa Liar

Bagi penduduk lokal, kebutuhan berburu satwa liar umumnya didorong oleh alasan ekonomi yang mendesak.

Baca Selengkapnya