Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita Rayakan 40 Tahun dengan 'Musikal Merantau'

Reporter

Editor

Yefri

Selasa, 4 Juni 2024 09:00 WIB

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita dalam "Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri'.

Info Event - Pada tahun 2024, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (PSM UI) Paragita merayakan empat dekade perjalanannya dalam dunia seni paduan suara dengan menghadirkan sebuah pertunjukan yang memukau, 'Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri'. Pertunjukan ini digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dan melibatkan ratusan penyanyi serta musisi. Acara ini menjadi sorotan utama dalam perayaan 40 tahun PSM UI Paragita yang selalu berkomitmen untuk berkarya dalam seni paduan suara di Indonesia dan dunia.

'Musikal Merantau' adalah produksi musikal mandiri pertama yang mengangkat karya-karya terbaik yang pernah dibawakan oleh PSM UI Paragita, baik dalam konser maupun kompetisi di dalam dan luar negeri. Seluruh karya tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan cerita yang unik dan penuh makna, menggambarkan sejarah panjang PSM UI Paragita dan perayaan terhadap musik. Pertunjukan ini juga menggabungkan berbagai elemen seni seperti musik, audio-visual, gerak, teater, dan sinematografi, sehingga menghasilkan sebuah pengalaman seni pertunjukan yang baru dan menarik.

Aning Katamsi, Principal Conductor PSM UI Paragita, menyampaikan, "Tahun ini PSM UI Paragita mencapai usianya yang ke-40, sebuah perjalanan panjang bagi sebuah paduan suara mahasiswa dengan segala pasang surut dan tantangan yang dialami. Meski begitu, ada satu yang tetap sama, kecintaan bernyanyi dalam sebuah paduan suara yang membuat saya bersama Tim Pelatih selama berpuluh tahun selalu semangat untuk terus berkembang bersama PSM UI Paragita."

Maria Martiningsih, alumni Paragita angkatan 1989 dan sutradara 'Musikal Merantau', menambahkan, "Ide awal Musikal Merantau lahir tahun 2022, dan dalam perjalanannya selama setahun lebih, ide berubah, dipertajam dan dipoles menjadi seperti yang kami suguhkan saat ini. Saya sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan para kolaborator yang terlibat, mulai dari penyanyi, musisi, sound dan lighting designer juga multimedia yang dengan sepenuh hati memberikan yang terbaik untuk Musikal Merantau."

Kartika RB, alumni Paragita angkatan 2004 dan Produser Eksekutif 'Musikal Merantau', mengungkapkan pengalaman memimpin persiapan pertunjukan ini. "Seperti yang selalu menjadi cita-cita mulia kami selaku tim kerja Musikal Merantau sejak awal berangkat dari kertas kosong, perjalanan bersama ini adalah laboratorium belajar terbaik bagi seluruh anggota Paragita UI untuk bisa menciptakan sebuah karya seni pertunjukan yang paripurna dan profesional dari sisi seni budaya maupun bisnis/industri kreatif. Musikal Merantau adalah anak sulung musikal Paragita UI, yang menghadirkan angin segar sekaligus batu pijakan pertama Paragita untuk terus memproduksi musikal-musikal indah, hadiah bagi seni pertunjukan di tanah air Indonesia."

Advertising
Advertising

'Musikal Merantau' mengisahkan perjalanan Ruby, seorang mahasiswi perantauan di Jakarta dari Ranah Minang, yang menemukan dirinya terjebak dalam aliran waktu saat krisis emosionalnya mencapai puncak. Melalui pengalaman ini, Ruby menyelami masa lalunya dengan keberanian, menulis ulang hubungan personal dengan dirinya sendiri dan ayahnya, serta menemukan esensi sejati dari ikhlas dan ketulusan. Pertunjukan ini menggabungkan elemen waktu, cinta, dan perjalanan jiwa, mengajarkan bahwa setiap momen hidup memiliki makna dan pelajaran berharga.

Para pemain utama di 'Musikal Merantau' termasuk Nadinda Dewi sebagai Ruby, I Made Wiradhika sebagai Bara, Ikeishia Irenea sebagai Eren, Mariaty Sitorus sebagai Salma, Yubert Unedo sebagai Anggara, dan Dara Sati Maheswari sebagai Ruby Kecil. Pertunjukan ini juga melibatkan penulis profesional Rangga Pratama Hartanto, koreografer Pio Palupi dan Sonja Simanjuntak, serta musisi orkestra dan sinematografer.

Dalam Babak I, penonton disuguhkan dengan berbagai karya musik seperti 'Dayuang Palinggam', 'Fajar dan Senja II', 'The Cloud-capp’d Towers', dan 'The Seal Lullaby'. Sementara itu, Babak II menampilkan lagu-lagu seperti 'Signed, Sealed, Delivered I’m Yours', 'Ikaw Lamang', 'She’s Out of My Life', dan 'Bahasa Kalbu'. Pertunjukan ini juga menampilkan perdana satu karya orisinil berjudul ‘Merantau’ karya Kristian Wirjadi dengan aransemen oleh Asti Fajriani.

Keberhasilan 'Musikal Merantau' tidak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI), Ikatan Alumni Paragita UI, Indonesia Kaya, Dewan Kesenian Jakarta, serta sejumlah sponsor dan media partner.

Aning Katamsi menutup dengan harapan, "Semoga pesan pertunjukan ini bisa sampai di hati para penonton dan juga khususnya bagi kami, Tim Pelatih bersama seluruh pengurus dan anggota Paragita bisa memaknainya sebagai pemicu untuk mengukir prestasi terbaik tahun ini dan seterusnya."

'Musikal Merantau' adalah sebuah perayaan luar biasa bagi PSM UI Paragita, menandai 40 tahun dedikasi dan cinta pada seni paduan suara yang tidak pernah pudar. (*)

Berita terkait

Keputusan Rektor UI Soal Disertasi Bahlil Beda dengan Rekomendasi Guru Besar

18 jam lalu

Keputusan Rektor UI Soal Disertasi Bahlil Beda dengan Rekomendasi Guru Besar

Pro kontra putusan Rektor UI minta Bahlil Lahadalia lakukan perbaikan disertasi. Beda rekomendasi guru besar UI haruskan Bahlil mengulang disertasinya

Baca Selengkapnya

IKM UI Gelar Konsolidasi Hari Ini, Bahas Pemangkasan Anggaran hingga Putusan Disertasi Bahlil

23 jam lalu

IKM UI Gelar Konsolidasi Hari Ini, Bahas Pemangkasan Anggaran hingga Putusan Disertasi Bahlil

Ikatan Keluarga Mahasiswa atau IKM UI akan menggelar konsolidasi terbuka pada hari ini, Selasa 11 Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Penghargaan dengan Film Dokumenter Perpaduan Afrika-Indonesia

1 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Penghargaan dengan Film Dokumenter Perpaduan Afrika-Indonesia

Film dokumenter ini bercerita tentang empat anak muda keturunan Afrika-Indonesia yang berbagi identitas diri, kebudayaan, serta diskriminasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil soal UI Minta Perbaiki Disertasi Doktor: Saya Mahasiswa

1 hari lalu

Bahlil soal UI Minta Perbaiki Disertasi Doktor: Saya Mahasiswa

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons permintaan Universitas Indonesia yang memutuskan untuk melakukan perbaikan disertasi gelar doktornya.

Baca Selengkapnya

Kematian Mahasiswa UKI Ingatkan Peristiwa Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna 10 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kematian Mahasiswa UKI Ingatkan Peristiwa Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna 10 Tahun Lalu

Kasus kematian mahasiswa UKI Kenzha Ezra yang diduga dibunuh membawa ingatan pada peristiwa 10 tahun lalu terhadap mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Mahasiswa Tewas di Kampus: Kematian Akseyna di Danau UI hingga Mahasiswa UKI Kenzha Ezra

1 hari lalu

Sederet Kasus Mahasiswa Tewas di Kampus: Kematian Akseyna di Danau UI hingga Mahasiswa UKI Kenzha Ezra

Mahasiswa UKI Kenzha Ezra ditemukan tewas di kampusnya. Sederet kasus mahasiswa yang ditemukan meninggal di area kampus, termasuk mahasiswa UI Akseyna

Baca Selengkapnya

20 PTN Terbaik di Indonesia 2025 Versi EdurRank

1 hari lalu

20 PTN Terbaik di Indonesia 2025 Versi EdurRank

UI menempati peringkat teratas sebagai PTN terbaik di Indonesia 2025 versi EduRank, diikuti oleh UGM dan ITB.

Baca Selengkapnya

Silang Sengkarut Pengangkatan BEM UI 2025

3 hari lalu

Silang Sengkarut Pengangkatan BEM UI 2025

Rektor Universitas Indonesia mengangkat Agus Setiawan sebagai Ketua BEM UI yang baru. Pengangkatan ini mendapat protes. Kenapa?

Baca Selengkapnya

UI Bantah Rektor Akan Isi Ceramah Buka Puasa di Rumah Bahlil

4 hari lalu

UI Bantah Rektor Akan Isi Ceramah Buka Puasa di Rumah Bahlil

Jadwal ini muncul di tengah keputusan Rektor UI terkait nasib disertasi Bahlil Lahadalia dalam sidang etik 4 organ.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Gelar Doktor Bahlil di UI: Dari Perbaikan Disertasi hingga Sanksi bagi Promotor dan Kopromotor

4 hari lalu

Kontroversi Gelar Doktor Bahlil di UI: Dari Perbaikan Disertasi hingga Sanksi bagi Promotor dan Kopromotor

Dua Guru Besar UI mengkritik keputusan Rektor UI yang hanya meminta Bahlil Lahadalia memperbaiki disertasinya. Seharusnya diulang dari awal.

Baca Selengkapnya