Ekonomi Indonesia di Tengah Tantangan Global: Kebijakan dan Strategi dalam Menghadapi Transisi Pemerintahan

Reporter

Editor

Yefri

Kamis, 28 Desember 2023 09:50 WIB

Seminar Indonesia Economic Outlook 2024

Info Event - Seminar Nasional tentang Prospek Ekonomi Indonesia 2024 berlangsung pada Selasa, 21 November 2023. Acara ini dimulai dengan sambutan pembuka yang disampaikan oleh Airlangga Hartarto, dengan fokus pembahasan mengenai visi Indonesia Emas 2045. "Indonesia memiliki empat peluang besar yang mendukung visi Indonesia Emas 2045," kata Airlangga. Pertama, populasi besar, jika didukung oleh sumber daya manusia berkualitas, dapat menjadi pendorong kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah. Ketiga, ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di ASEAN. Dan terakhir, inovasi memainkan peran krusial dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Abdurohman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menegaskan bahwa kinerja ekonomi Indonesia terkait erat dengan kondisi ekonomi global. Tantangan global saat ini melibatkan ketatnya likuiditas global, peningkatan ketegangan geopolitik, pandemi, perubahan iklim, dan digitalisasi. Namun, Abdurohman menambahkan bahwa ada tantangan internal yang harus diatasi, seperti tren perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Habib Rab, Lead Economist World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyampaikan bahwa Asia Timur dan Pasifik mulai pulih dari dampak pandemi dengan pertumbuhan ekonomi di bawah perkiraan sebelumnya. Namun, ada tiga tantangan utama yang dihadapi saat ini, yaitu peningkatan utang di berbagai sektor, ketidakpastian kebijakan ekonomi RRC, dan penurunan ekspor dari RRC dan ASEAN. "Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, tetapi sekarang mengalami penurunan bersama dengan banyak negara lain," tambah Habib. Langkah selanjutnya adalah melakukan reformasi daya saing, termasuk membuka pasar untuk berpartisipasi dalam perdagangan global.

Dalam sektor riil, Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada, membahas "Meningkatkan Rantai Pasok Produksi untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia dari Perspektif Penyedia Solusi Logistik." Menurut Prodjo, tantangan produktivitas logistik Indonesia melibatkan regulasi ODOL, ketersediaan biodiesel, lokasi gudang, dan akses pendanaan.

Dari segi fiskal, Ferry Irawan, Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Republik Indonesia, memfokuskan pembicaraan pada pengaruh siklus bisnis, kebijakan fiskal, dan APBN dalam perekonomian Indonesia dengan subtema "Optimalkan Anggaran Fiskal untuk Mencapai Pembangunan Inklusif."

Advertising
Advertising

"Pengembangan Pasar Keuangan untuk Mendukung Pendanaan Ekonomi Nasional" menjadi topik yang diuraikan oleh Faisal Rachman, Kepala Riset Pasar Keuangan dan Makro PermataBank. "Bank menjadi kunci dalam pengembangan keuangan dan sumber penghimpunan tabungan masyarakat, namun 51% populasi Indonesia masih belum terbankan," ujar Faisal. Selain menyoroti defisit anggaran dan crowding-out, Faisal juga menekankan upaya untuk menyelaraskan pendanaan ekonomi nasional dengan mendorong perusahaan untuk beralih dari sektor informal ke sektor formal, mengurangi ketergantungan pada pendanaan dalam negeri melalui reformasi pajak, dan mengurangi kesenjangan antara tabungan dan investasi melalui hilirisasi serta peningkatan Investasi Langsung Asing (FDI).

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang dipandu oleh Andhyta F. Utami, Co-Initiator Bijak Memilih, dengan fokus pada tema besar tahun ini, yaitu "Mengantisipasi Babak Selanjutnya: Meningkatkan Ekonomi Indonesia Melalui Transisi Pemerintahan." Terkait isu lapangan kerja, Amin Subekti sebagai perwakilan dari kandidat Anies-Muhaimin menyatakan bahwa fokus mereka adalah pertumbuhan dengan penekanan pada pemerataan. Sementara itu, Drajad Wibowo, perwakilan dari kandidat Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa mereka memiliki pandangan strategis terkait perubahan iklim dan bonus demografi jangka pendek, serta menjadikan penduduk usia produktif Indonesia sebagai agen pertumbuhan. Andi Widjajanto, perwakilan dari kandidat Ganjar-Mahfud, menambahkan bahwa fokus mereka akan difokuskan pada penawaran dan permintaan, dengan penekanan pada teori klasik tenaga kerja, dan bagaimana menyediakan 17 juta pekerja dalam 5 tahun ke depan serta menciptakan lapangan kerja yang nyaman.

Vivi Alatas, CEO ASAKREATIVITA dan Former Lead Economist di World Bank, berpendapat bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan melalui jaringan. Beliau juga menyoroti pentingnya pembahasan tentang cara menyediakan pekerjaan paruh waktu, khususnya bagi perempuan. Menanggapi hal tersebut, Mohammad Revindo, Deputi Kepala LPEM FEB UI, menekankan bahwa ada isu yang lebih penting, yaitu kedaulatan pangan yang cenderung kurang mendapat perhatian pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Beliau berharap bahwa narasi tentang kedaulatan pangan dapat diperkuat, bukan hanya ketahanannya. (*)

Berita terkait

Jerman Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Jadi Nol

2 hari lalu

Jerman Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Jadi Nol

Menurut proyeksi pemerintah Jerman, ekonomi negara itu diperkirakan akan tumbuh 1 persen pada 2026.

Baca Selengkapnya

Kardinal Suharyo: Indonesia Emas 2045 Bisa Terjadi Kalau Pemimpinnya Tidak Korupsi

2 hari lalu

Kardinal Suharyo: Indonesia Emas 2045 Bisa Terjadi Kalau Pemimpinnya Tidak Korupsi

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, syarat Indonesia Emas 2045 terletak pada tranformasi pribadi pemimpin negara.

Baca Selengkapnya

Gubernur Jateng Jadikan Kecamatan Pusat Ekonomi lewat Program Kecamatan Berdaya

4 hari lalu

Gubernur Jateng Jadikan Kecamatan Pusat Ekonomi lewat Program Kecamatan Berdaya

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mereaslisasikan janjinya saat kampanye untuk melaksanakan Program Kecamatan Berdaya. Peluncuran dilangsungkan di Taman Cerdas Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 23 April 2025.

Baca Selengkapnya

Cina Gelar Pertemuan Menlu-Menhan dengan Indonesia

5 hari lalu

Cina Gelar Pertemuan Menlu-Menhan dengan Indonesia

Indonesia dan Cina membuka era baru diplomasi strategis melalui Dialog 2+2, tingkat menteri pertama Tiongkok dengan negara mitra,

Baca Selengkapnya

6 Alasan Emas Menjadi Alat Investasi yang Digemari

9 hari lalu

6 Alasan Emas Menjadi Alat Investasi yang Digemari

Emas sejak lama menjadi instrumen investasi yang banyak digemari. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Ketidakpastian Global, Uni Eropa-Indonesia Perkuat Kerja Sama

10 hari lalu

Ketidakpastian Global, Uni Eropa-Indonesia Perkuat Kerja Sama

Uni Eropa menginginkan peningkatan kerja sama dengan Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di Petersburg

12 hari lalu

Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di Petersburg

Rusia ingin adanya sistem keuangan yang mempermudah para turis Rusia saat berada di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kapan Deregulasi Ekonomi di Dalam Negeri akan Diberlakukan?

12 hari lalu

Kapan Deregulasi Ekonomi di Dalam Negeri akan Diberlakukan?

Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan deregulasi ekonomi akan diatur dalam Keprpes.

Baca Selengkapnya

Univeritas Indonesia dan Rusia Kerja Sama Riset Ekonomi

12 hari lalu

Univeritas Indonesia dan Rusia Kerja Sama Riset Ekonomi

Universitas Indonesia dan Universitas Nasional Pasifik Rusia sepakat memperkuat kerja sama riset berorientasi ekonomi

Baca Selengkapnya

Ekonom INDEF Sebut Kontraksi Ekonomi hingga PHK Sebabkan Turunnya Jumlah Pemudik Lebaran

13 hari lalu

Ekonom INDEF Sebut Kontraksi Ekonomi hingga PHK Sebabkan Turunnya Jumlah Pemudik Lebaran

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa jumlah pemudik tahun ini berjumlah 146,67 juta orang, turun sebesar 4,69 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 162,2 juta pemudik.

Baca Selengkapnya