Indonesia Kita Usung "Musuh Bebuyutan", Singgung Cawe-Cawe Lurah Lama

Reporter

Editor

Yefri

Senin, 4 Desember 2023 18:15 WIB

Happy Salma dan Cak Lontong dalam pementasan "Musuh Bebuyutan" di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Info Event - Menjelang pergantian tahun, Indonesia Kita menyajikan pertunjukan ke-41 yang mengusung tema pertarungan politik yang terjadi di antara dua pihak yang sebelumnya bersahabat. Selama dua hari, yaitu 1 Desember dan 2 Desember 2023, Indonesia Kita dan Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pertunjukan berjudul “Musuh Bebuyutan” yang dipentaskan di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki. Lakon pertunjukan ini digarap oleh Agus Noor sebagai penulis dan direktur artistik, bersama dengan Butet Kartaredjasa sebagai pendiri Indonesia Kita yang juga tampil sebagai aktor utama.

“Musuh Bebuyutan” mengisahkan hubungan seorang pemuda dan seorang perempuan yang bertetangga dan berteman baik. Namun sebuah peristiwa menjadikan keduanya berseteru dan berbeda pilihan politik. Permusuhan keduanya merembet ke manamana, membuat situasi kampung menjadi penuh kasak kusuk. Masyarakat menjadi terbelah sikap, ada yang mendukung si pemuda, dan ada juga yang mendukung si perempuan. Situasi di perkampungan itu makin memanas ketika Lurah lama akan habis masa jabatannya, dan pemilihan Lurah baru akan dilangsungkan. Akankah Lurah lama tidak akan ikut “cawe-cawe” dalam pemilihan itu?

Indonesia Kita sebagai pertunjukan panggung yang bertekad menampilkan kekayaan seni tradisional, di pentas ke-41 ini akan menampilkan gaya pemanggungan yang terinspirasi pada kesenian lenong. Pilihan pemanggungan seperti ini untuk menggambarkan suasana perkampungan yang tenang dan akrab, tetapi kemudian menjadi penuh kehebohan. Gaya pemanggungan lenong juga akan membuat panggung pertunjukan menjadi lebih penuh dengan kejenakaan. Dengan kejenakaan itulah, segala intrik, konflik, dan suasana permusuhan bisa ditampilkan secara penuh humor, dengan sindirian isu-isu politik yang dikemas dengan menarik. Peristiwa demi peristiwa yang menandai perseteruan, dikemas dengan gaya humor.

“Lenong adalah seni pemanggungan yang akrab. Di pertunjukan-pertunjukan lenong tradisional, para penonton bahkan bisa memberikan komentar dan berkomunikasi langsung dengan para pemain. Celetukan-celetukan spontan antara pemain dan penonton yang terjadi di pementasan lenong inilah yang membuat seni lenong bisa dikatakan sangat demokratis. Inilah yang ingin kita tampilkan di pertunjukan ini. Judulnya memang terkesan tegang ya, Musuh Bebuyutan. Namun inilah inti pertunjukan kali ini. Kami berharap, perbedaan pendapat itu tidak harus dijadikan permusuhan. Jadi pertunjukan ini bisa dikatakan persiapan dan upaya mengingatkan penonton Indonesia Kita, supaya perbedaan pilihan yang akan terjadi di tahun depan nanti, harus tetap dijalani dengan santai, seru, guyon, dan jangan terlalu serius,” ujar Agus Noor tentang lakon yang dia garap kali ini.

Sejalan dengan pesan Agus Noor lewat naskah yang ditulisnya ini, Butet Kartaredjasa juga menyampaikan harapannya bahwa melalui pertunjukan seni, masyarakat Indonesia bisa lebih tenang dan kalem menghadapi pesta demokrasi yang akan terjadi dalam beberapa bulan lagi. “Negara ini tak ubahnya perkampungan dalam pertunjukan lenong. Ada yang tampil di atas panggung, menyajikan sandiwara, dan penonton bisa mengomentari penampilan mereka. Namun seperti biasa, apa pun komentar penonton, para pemain terus melanjutkan peran-perannya. Saya berharap pertunjukan Indonesia Kita kali ini, bisa mengingatkan masyarakat bahwa proses demokrasi kita seperti pertunjukan lenong. Publik bisa memberikan pendapat, namun tetap saja para aktor di atas panggung akan mengikuti jalannya skenario. Untuk itu, kita tidak perlu sampai harus berseteru, bermusuhan, dan saling benci bahkan dengan saudara sendiri hanya karena perbedaan politik. Kita menikmati saja pertunjukan demokrasi nanti,” ujar Butet Kartaredjasa. (*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

PDIP Ajukan Bukti Cawe-cawe Polisi di Pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi

17 hari lalu

PDIP Ajukan Bukti Cawe-cawe Polisi di Pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi

PDIP mengajukan sejumlah bukti dugaan cawe-cawe atau keterlibatan polisi dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Sampul: Skenario Gagal Dua Putaran Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Di Balik Sampul: Skenario Gagal Dua Putaran Pilkada Jakarta

Ridwan Kamil batal mengajukan gugatan hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Exposit Strategic Sebut Dampak Cawe-cawe Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta Tak Signifikan

25 hari lalu

Peneliti Exposit Strategic Sebut Dampak Cawe-cawe Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta Tak Signifikan

Pengamat politik dari dari Exposit Strategic, Arif Susanto, menyebut cawe-cawe Prabowo dan Jokowi di pilkada Jakarta 2024 tak berdampak signifikan.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sebut Tudingan Cawe-cawe Partai Cokelat Bisa Diproses jika Ada yang Melaporkan

29 hari lalu

Bawaslu Sebut Tudingan Cawe-cawe Partai Cokelat Bisa Diproses jika Ada yang Melaporkan

Bawaslu buka peluang memproses tudingan keterlibatan partai cokelat jika ada yang melaporkan.

Baca Selengkapnya

JILF 2024 Menyelaraskan Kata dan Aksi dalam Sastra Ekologi

32 hari lalu

JILF 2024 Menyelaraskan Kata dan Aksi dalam Sastra Ekologi

JILF menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari pameran media bersama National Geographic Indonesia, Mongabay, hingga Trend Asia.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi dan Prabowo dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024

33 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi dan Prabowo dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024

Calon yang didukung Jokowi atau Prabowo dalam pemilihan kepala daerah 2024 banyak yang menang. Siapa yang lebih diuntungkan?

Baca Selengkapnya

Dukungan Jakpro pada TIM Fest 56: Merayakan Perjalanan Taman Ismail Marzuki

50 hari lalu

Dukungan Jakpro pada TIM Fest 56: Merayakan Perjalanan Taman Ismail Marzuki

TIM Fest 56 menyajikan beragam pertunjukan seni budaya selama empat hari. Bagian dari komitmen Jakpro menjadikan Taman Ismail Marzuki jadi ikon berkesenian di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Semangat Gotong Royong Indonesia Kita Demi "Putra Sang Maestro"

51 hari lalu

Semangat Gotong Royong Indonesia Kita Demi "Putra Sang Maestro"

Di tengah keterbatasan, tim Indonesia Kita membuktikan bahwa seni dapat terus hidup berkat semangat kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Budi Gunawan: Prabowo ke Luar Negeri Supaya Tidak Ada Tudingan Cawe-cawe Pilkada

53 hari lalu

Budi Gunawan: Prabowo ke Luar Negeri Supaya Tidak Ada Tudingan Cawe-cawe Pilkada

Budi Gunawan menyatakan kunjungan Prabowo Subianto ke luar negeri untuk menghindari kesan intervensi pada pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP Minta Pemerintahan Prabowo Tak Cawe-cawe di Pilkada

56 hari lalu

Legislator PDIP Minta Pemerintahan Prabowo Tak Cawe-cawe di Pilkada

Anggota Komisi II DPR, Komarudin Watubun, meminta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tak cawe-cawe pilkada 2024.

Baca Selengkapnya