Aksi Kerelawanan Menjaga Iklim Targetkan Partisipasi 40 Ribu Orang Muda

Reporter

Editor

Yefri

Rabu, 25 Oktober 2023 16:00 WIB

Diskusi media Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI)

Info Event – Krisis iklim nyata terjadi. Laporan dari the World Meteorological Organization (WMO) dan the European Commission's Copernicus Climate Change Service menyatakan bahwa Juli 2023 adalah bulan terpanas dalam sejarah dunia sehingga dikatakan sudah memasuki era global boiling. Ditambah lagi di Indonesia sedang menghadapi musim kemarau dari fenomena El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa El Nino masih akan terjadi hingga akhir tahun 2023. Laman BMKG menjelaskan beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0 - 100 mm/bulan), sehingga berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.


“Rendahnya curah hujan saat ini berdampak juga pada berkurangnya intensitas debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk di DAS Citarum Ciliwung,” ungkap Pina Ekalipta, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum Ciliwung pada diskusi media (24/10) Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2023 di Jakarta. Pina menambahkan upaya menjaga DAS agar fungsi hidrologisnya tetap berjalan baik perlu dilakukan bersama. “Kami siap mendukung teman-teman relawan, kalau punya aksi penanaman kami siap bantu asal tujuannya jelas. Dan bukan sekadar menanam, tapi juga dirawat. Ini sangat penting,” lanjut Pina.

Hadir menjadi narasumber diskusi media AMJI 2023 yakni Pina Ekalipta, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum Ciliwung, Asep Senjaya, Asper/KBKPH Serang, Nina Nuraisyah, Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Anak Muda Yayasan EcoNusa, Fakhri N. Syafrullah, Impact Manager Jejakin.id, Gresy Kristriana, Project Officer Indorelawan dan Yolanda Parede, Koordinator Nasional Penjaga Laut.

Gresy Kristriana menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat, terutama anak muda penting dalam melakukan aksi kolaboratif. “Isu lingkungan adalah isu yang paling diminati oleh para relawan. Ini memberikan harapan bagi kita bahwa isu perubahan iklim pasti bisa kita hadapi bersama, karena isu ini adalah isu kita bersama,” ujarnya.

Bertemakan “Aksi Kolaboratif Kerelawanan Kaum Muda Untuk Antisipasi Krisis Iklim”, AMJI tahun 2023 kembali mengajak orang muda melakukan aksi menjaga lingkungan untuk mengurangi dampak krisis iklim. Diinisiasi oleh komunitas Penjaga Laut, komunitas EcoDefender, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Yayasan Indorelawan, Jejakin.id, Trilogi Ocean Restoration dan Yayasan EcoNusa, 40.000 orang muda ditargetkan melakukan beragam aksi di AMJI.

Advertising
Advertising

“AMJI kali ke-3 ini akan dilakukan serentak di lebih dari 350 titik se-Indonesia. Bersama lebih dari 50 kolaborator, aksi-aksi yang dilakukan harapannya bisa berkontribusi mengurangi dampak krisis iklim yang terjadi, terutama di tengah fenomena El Nino saat ini,” ungkap Yolanda. Dari pelaksanaan AMJI tahun 2021-2022 sebanyak 29.632 orang muda dari 87 kolaborator berpartisipasi dalam aksi di 421 titik. Hasilnya, 46.427 bibit pohon dan mangrove ditanam, 37.239 kilo gram sampah dikumpulkan, 1.426 koral diadopsi dan ditransplantasi serta 200 ekor tukik dilepaskan.

Pentingnya partisipasi anak muda menjaga kelestarian lingkungan juga disampaikan Asep Senjaya. Menurutnya, meski anak muda tinggal di kota yang jauh dari hutan tetap masih bisa melindungi hutan dengan selalu berupaya melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. “Kami menyambut baik Aksi Muda Jaga Iklim sebagai gerakan orang muda untuk ikut berkontribusi mendorong target nol emisi, salah satunya dengan adanya penanaman pohon, dan jelas ini sangat membantu kita untuk tercapainya target nol emisi,” ucap Asep.

Menjaga ekosistem hutan dan laut oleh orang muda penting dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, terlebih di wilayah Timur Indonesia yang menjadi benteng terakhir perlindungan alam di Indonesia. "Benteng alam terakhir kita ada di Indonesia Timur. Kalau hutan dan laut kita di sana rusak, kita yang ada di Jakarta pun merasakan dampaknya baik secara ekonomi hingga lingkungan," ungkap Nina Nuraisyah.

Tidak hanya melalui aksi kolaborasi di AMJI, menurut Nina upaya perlindungan ekosistem hutan dan laut termasuk mangrove perlu lebih dikenalkan bahkan sampai ke dunia. “Mulai tahun ini, kolaborasi EcoNusa dan Pramuka melahirkan mangrove badge ini untuk mengenalkan mangrove Indonesia ke dunia. Harapan besarnya adalah dengan mangrove badge ini, pengayaan tentang mangrove dapat dilakukan secara masif dan mendorong kelestarian mangrove, sehingga target net zero emission bisa tercapai, kualitas udara kita membaik, dan kita bisa menjawab masalah krisis iklim yang kita hadapi bersama,” paparnya.


Senada dengan itu, Fakhri N. Syahrullah menyoroti pentingnya ekosistem mangrove dalam menyimpan jejak karbon dari atmosfer dan menggarisbawahi perlunya menghitung kemampuan penyerapan karbonnya. “Upaya menanggulangi krisis iklim ini adalah gotong royong kita bersama. Dari aksi-aksi dalam rangkaian Aksi Muda Jaga Iklim tahun ini, kita bisa menghitung emisi karbon yang terserap dan bagaimana kontribusinya terhadap masalah lingkungan yang kita hadapi. Misalnya penanaman pohon, bagaimana dampaknya terhadap kualitas udara kita,” papar Fakhri.

Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-95, aksi yang akan dilakukan di AMJI tanggal 28 Oktober 2023 sangat bervariasi. Mulai dari aksi diskusi isu lingkungan, aksi bersih pantai, bersih lingkungan, pemberian bibit pohon, penanaman mangrove, adopsi koral, hingga aksi pakai transportasi non emisi, aksi edukasi dampak perubahan iklim untuk kesehatan di beberapa puskesmas, aksi membagikan plant-based food dan banyak lagi. Menurut Yolanda tahun ini antusias komunitas dan relawan individu jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yang terlihat dari meningkatnya jumlah titik aksi. “Antusiasme dan support rekan-rekan komunitas, para relawan, para inisiator, kolaborator serta dukungan dari rekan media lah yang membuat AMJI terlaksana hingga tahun ke-3 ini. Aksi-aksi tidak akan berhenti disini. Kami akan terus lanjutkan bersama-sama dengan berbagai pihak sampai apa yang kami cita-citakan tercapai, yaitu memastikan kami bisa hidup layak, aman, dan terlepas dari bencana lingkungan yang disebabkan oleh krisis iklim, di planet bumi yang kita tinggali saat ini,” kata Yolanda. (*)

Berita terkait

Top 3 Dunia: Gencatan Senjata Rusia Ukraina, AS Serang Yaman

21 hari lalu

Top 3 Dunia: Gencatan Senjata Rusia Ukraina, AS Serang Yaman

Top 3 dunia adalah gencatan senjata 30 jam Rusia Ukraina, AS menyerang pelabuhan dan bandara Yaman serta Menteri inggris memuji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Inggris Sebut Indonesia Mitra Strategis Soal Iklim

22 hari lalu

Menteri Inggris Sebut Indonesia Mitra Strategis Soal Iklim

Menteri Urusan Iklim Inggris mendorong kerja sama ihwal perubahan iklim bersama Indonesia.

Baca Selengkapnya

Begini Awal Mula Aksi Earth Hour yang Tahun Ini Digelar di 20 Kota di Indonesia

51 hari lalu

Begini Awal Mula Aksi Earth Hour yang Tahun Ini Digelar di 20 Kota di Indonesia

Aksi iklim mematikan lampu selama 1 jam akan dilakukan serentak pada pukul 20.30 WIB nanti, Sabtu, 22 Maret 2025.

Baca Selengkapnya

FaktaIklim, Platform AI Penangkal Informasi Palsu Soal Iklim

13 Maret 2025

FaktaIklim, Platform AI Penangkal Informasi Palsu Soal Iklim

Platform berbasis AI FaktaIklim untuk menangkal informasi palsu soal iklim. Menyediakan layanan tiga bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Sebut Pemecatan Massal di Badan Cuaca oleh Trump Ancam Nyawa Warga AS

2 Maret 2025

Ilmuwan Sebut Pemecatan Massal di Badan Cuaca oleh Trump Ancam Nyawa Warga AS

Langkah pemecatan merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Donald Trump dalam merampingkan birokrasi federal.

Baca Selengkapnya

Proyek Pilot Tambak Udang Ramah Iklim Dimulai di Donggala

19 Februari 2025

Proyek Pilot Tambak Udang Ramah Iklim Dimulai di Donggala

Yayasan Konservasi Indonesia dan Jala merintis proyek tambak udang ramah iklim di Desa Lalombi, Donggala, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Ahli Matematika Iklim, Ida Bagus Mandhara Brasika, Menyoroti Kerusakan Lingkungan dan Emisi Karbon Indonesia

27 Januari 2025

Ahli Matematika Iklim, Ida Bagus Mandhara Brasika, Menyoroti Kerusakan Lingkungan dan Emisi Karbon Indonesia

Bagaimana pandangan Mandhara tentang pentingnya penghitungan emisi karbon yang tepat dan ilmiah?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Konfirmasi Amerika Serikat Keluar Lagi dari Perjanjian Iklim Paris

21 Januari 2025

Donald Trump Konfirmasi Amerika Serikat Keluar Lagi dari Perjanjian Iklim Paris

Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2016 karena dinilai tidak adil

Baca Selengkapnya

Australia Menginvestasikan Pendanaan Iklim untuk Sepeda Motor Listrik di Indonesia

18 Desember 2024

Australia Menginvestasikan Pendanaan Iklim untuk Sepeda Motor Listrik di Indonesia

Australia dan Indonesia berkomitmen bekerja sama mewujudkan peluang ekonomi dari transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan Pemerintah Indonesia Pakai Pendanaan Iklim Hasil COP29 untuk Program Ini

26 November 2024

Pengamat Sarankan Pemerintah Indonesia Pakai Pendanaan Iklim Hasil COP29 untuk Program Ini

Negara berkembang diminta mewaspadai celah utang baru yang muncul dari pendanaan iklim.

Baca Selengkapnya