Bahas Self Harm, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Gelar Webinar From Scars to Stars

Reporter

Editor

Yefri

Selasa, 29 Agustus 2023 11:30 WIB

Screen Capture webinar Ikatan Psikolog Klinis Indonesia

Info Event - Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) menyelenggarakan Webinar Menuju Temu Ilmiah Nasional V IPK Indonesia Tahun 2023 dengan judul "From Scars to Stars: Nurturing Self-Love and Healing Beyond Self Harm". Webinar ini dilaksanakan Minggu, 6 Agustus 2023, melalui platform Zoom. Kegiatan ini dihadiri oleh 370 peserta dari berbagai kalangan, baik anggota IPK Indonesia maupun non-anggota yang terdiri dari konselor, mahasiswa psikologi, hingga masyarakat umum.

Webinar dipandu oleh Ni Made Laras Purnamasari, M.Psi., Psikolog, yang dengan cermat menjadi moderator dalam sesi presentasi dan diskusi. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari N.G.K Diana Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Ketua Organizing Committee dari Kegiatan Temu Ilmiah Nasional V IPK Indonesia. Beliau menjelaskan rangkaian kegiatan Temu Ilmiah Nasional V IPK Indonesia yang diawali dari webinar, workshop, hingga kegiatan utama yang akan berlangsung di Bali pada akhir bulan Oktober 2023.

Selanjutnya, Wahyu Nhira Utami, M.Psi., Psikolog selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IPK Indonesia secara resmi membuka rangkaian kegiatan Webinar Menuju Temu Ilmiah Nasional V ini. Besar harapan agar para anggota IPK Indonesia dapat mengikuti rangkaian kegiatan Temu Ilmiah Nasional V guna pengembangan keterampilan profesi para psikolog klinis.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Astridiah Primacita Ramadhani, M.Psi., Psikolog dan Wangsa Ayu Vidya Loka, M.Psi., Psikolog. Kedua narasumber secara bergantian menyampaikan materi terkait self-harm, mitos, penyebab, siklus, serta penanganan yang dapat dilakukan.

Pengertian self harm

Advertising
Advertising

Self-harm merupakan segala bentuk perilaku menyakiti diri atau merugikan diri sendiri secara fisik, emosional, atau mental yang tidak bertujuan untuk bunuh diri. Berbagai tindakan self-harm dilakukan dengan upaya menyebabkan rasa sakit, mengalami penderitaan fisik yang bertujuan meredakan tekanan emosional yang kuat. Beberapa alasan individu melakukan self-harm yaitu untuk meredakan kecemasan, menangani mati rasa (emotional numbness), mengubah rasa sakit emosional menjadi rasa sakit fisik, menghukum diri sendiri, atau bentuk ekspresi rasa malu dan bersalah.

Mitos Terkait Self Harm

Terdapat beberapa mitos yang kerap dikaitkan dengan self harm, salah satu yang kerap kali menjadi miskonsepsi yaitu: orang yang melakukan self harm hanya mencari perhatian. Kenyataannya, self harm bukanlah bentuk mencari perhatian atau hiburan, melainkan cara maladaptif dalam mengatasi masalah psikologis atau trauma yang lebih dalam, dan dapat menjadi tanda bahwa seseorang memerlukan dukungan emosional dan profesional untuk mengatasi kesulitan mereka

Penanganan dan Intervensi

Terdapat beberapa cara dan teknik psikoterapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi keinginan self harm pada individu, mulai dari self-care, membangun kebiasaan hidup sehat, menyadari penilaian diri yang bersifat kritik (self-critic dan self judgment) dan mengubahnya menjadi kalimat yang lebih lembut dan baik. Contohnya, pikiran “Aku yang salah, aku buruk, aku ga berguna”, menjadi “Aku melakukan kesalahan dan itu bisa diperbaiki, aku memaafkan diriku”.

Tips Praktis

Salah satu teknik praktis dalam Dialectical Behavioral Therapy (DBT) yang dapat dilakukan mandiri oleh individu ketika merasakan dorongan kuat untuk melakukan self harm, yaitu

TIPP skills:

  • Temperature: Ubah suhu tubuh, misalnya dengan mencuci muka dengan air dingin, menggenggam es batu, atau mandi air dingin
  • Intense exercise: olahraga intens dilakukan untuk mengimbangin emosi intens yang dirasakan, misalnya dengan melakukan jumping jacks, lari/ sprinting, push ups,
  • Paced breathing: atur pernapasan untuk mengurangi emosi intens, misalnya dengan box breathing. Tarik napas selama 4 detik, tahan selama 4 detik, hembuskan selama 4 detik, tahan selama 4 detik, lalu ulangi kembali hingga merasa lebih tenang
  • Paired muscle relaxation: Fokus pada otot tubuh satu persatu. Kencangkan otot tubuh tertentu selama 5 detik, lalu pelan-pelan lepaskan dan lemaskan otot sehingga terasa rileks.

Kesimpulan

Webinar "From Scars to Stars: Nurturing Self-Love and Healing Beyond Self-Harm" memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu self harm, mitos terkait self harm, serta intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi self harm. Hal penting yang perlu diingat adalah self-harm tidak selalu merupakan bentuk mencari perhatian, namun merupakan cara seseorang untuk mengatasi tekanan emosional yang berat. Selain itu, dengan memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik dalam situasi krisis, diharapkan dapat membantu individu untuk mengurangi perilaku self-harm. “Healing takes time, healing bukanlah proses instan melainkan suatu proses dan perjalanan”. Penting untuk menyadari bahwa dibutuhkan waktu berproses untuk pulih. Proses menuju pulih dimulai dengan membangun rasa sayang dan belas kasih terhadap diri sendiri. (*)

Berita terkait

Dampak Masuk Sekolah Jam 6 Pagi terhadap Psikologis Anak

1 hari lalu

Dampak Masuk Sekolah Jam 6 Pagi terhadap Psikologis Anak

Psikolog Pendidikan mengatakan sekolah lebih pagi yang diterapkan Dedi Mulyadi berdampak terhadap ferforma akademik siswa.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Fantasi Sedarah Menurut Psikolog Unair, dan Cara Mencegahnya

15 hari lalu

Ini Penyebab Fantasi Sedarah Menurut Psikolog Unair, dan Cara Mencegahnya

Psikolog Unair Dewi Retno Suminar mengungkap sejumlah faktor yang bisa membuat komunitas Fantasi Sedarah memiliki jumlah anggota yang besar.

Baca Selengkapnya

80 Persen Anak Indonesia Kehilangan Figur Ayah. Begini Respons Psikolog UGM

22 hari lalu

80 Persen Anak Indonesia Kehilangan Figur Ayah. Begini Respons Psikolog UGM

Psikolog UGM menekankan bahwa kedekatan emosional dan keterlibatan aktif ayah sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental anak.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Tanggapi Fenomena AI Gantikan Psikolog

22 hari lalu

Guru Besar Unair Tanggapi Fenomena AI Gantikan Psikolog

Survei Snapcart pada 2025 menunjukkan bahwa 58 persen responden dari Indonesia mempertimbangkan AI sebagai psikolog mereka.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Izin Praktik Psikolog Berkaca Kasus Novita Tandry

40 hari lalu

Cara Cek Izin Praktik Psikolog Berkaca Kasus Novita Tandry

Novita Tandry menuai sorotan setelah diduga buka praktik psikolog tanpa izin. Bagaimana cara mengecek izin praktik psikolog?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Praktik Psikologi Novita Tandry, Dokumen Ijazah Dilacak ke UNSW Australia

42 hari lalu

Kontroversi Praktik Psikologi Novita Tandry, Dokumen Ijazah Dilacak ke UNSW Australia

Novita Tandry menjadi kontroversi di kalangan psikolog. Diduga menjalankan praktik psikolog tanpa sertifikasi. Melaporkan sejumlah akun media sosial.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ingatkan Orang Tua Tidak Paksakan Kehendak pada Anak

44 hari lalu

Psikolog Ingatkan Orang Tua Tidak Paksakan Kehendak pada Anak

Psikolog meminta para orang tua untuk tidak langsung menolak berbagai cita-cita anak. Penting untuk orang tua dengarkan alasan anak dengan rasa empati

Baca Selengkapnya

Novita Tandry yang Diduga Tak Punya Izin Praktek Psikolog Pernah Soroti Kasus-Kasus Ini

45 hari lalu

Novita Tandry yang Diduga Tak Punya Izin Praktek Psikolog Pernah Soroti Kasus-Kasus Ini

Novita Tandry jadi sorotan usai sebuah petisi mempertanyakan keabsahan gelar psikologi klinis yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya

Jejak Akademik Novita Tandry: Data Ijazah Tidak Ditemukan di UNSW

47 hari lalu

Jejak Akademik Novita Tandry: Data Ijazah Tidak Ditemukan di UNSW

Novita Tandry tak terdaftar di laman resmi Universitas New South Wales (UNSW). Begini penelusuran jejak akademiknya.

Baca Selengkapnya

Sosok Novita Tandry yang Disorot karena Dugaan Praktik Tanpa Izin

47 hari lalu

Sosok Novita Tandry yang Disorot karena Dugaan Praktik Tanpa Izin

Novita Tandry diduga melakukan praktik psikologi tanpa izin. Dua senior psikolog datangi Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya