
Info Event - Jalan Braga adalah salah satu kawasan yang terkenal di Bandung sebagai pusat seni dan budaya. Jalan ini terletak di tengah kota Bandung dan terkenal sebagai salah satu tempat belanja, makan dan hiburan terpopuler. Kini kawasan tersebut diramaikan dengan kehadiran Grey Art Gallery di Kawasan Braga. Gallery ini diharapkan dapat menambah semarak nuansa seni di kawasan tersebut yang memang memiliki sejarah seni yang khas sebagai bagian dari perjalanan wisata kota Bandung.
Grey Art Gallery digagas oleh Elia Yoesman, Grace Christianti, dan Jessica Wijaya yang didasari atas ketertarikan mereka terhadap dunia seni rupa. Pada proses persiapan serta perkembangannya, mereka dibantu pula oleh Angga Atmadilaga, Arya Sudarajat serta Hani Handayani.
Pada perhelatan pertama GREY, tema Hitam. (dengan titik dan tertulis miring) dipilih sebagai tema pameran yang secara umum menawarkan kesederhanaan dalam mematok titik tolak, yakni dari istilah hitam ke jendela makna yang lebih luas.
Grey Art Gallery menerepkan metode open call untuk menjaring peserta pameran, yaitu membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para seniman untuk potensi-potensi karya kreatif mereka. Open call ini diikuti 800 seniman, yang terseleksi menjadi 112 seniman dengan beragam media, diantaranya drawing, lukisan, seni instalasi, patung, printmaking, video art, dan juga performance art. Selain seniman yang lolos seleksi, mereka menghadirkan pula 17 seniman undangan yang dipilih dan dikurasi langsung oleh Aminudin TH Siregar yang bertindak sebagai kurator pameran.
Para seniman undangan tersebut adalah Andreas Camelia, Dedy Shofianto, Dedy Suherdi, Deden H. Durahman, Diyanto, Dolorosa Sinaga, Erwin Windu Pranata, Garis Edelweiss, Isa Perkasa, J.A. Pramuhendra, Krishnamurti Suparka, Louise Henryette, Mujahiddin Nurahman, Patriot Mukmin, Yasmine Aminanda, Yogie Achmad Ginanjar, dan Zamrud Setya Negara.
Sebagai ruang kreatif baru di Bandung, kehadiran Grey Art Gallery ditujukan sebagai katalisator perkembangan ekosistem kesenian kota Bandung. Adapun agenda kegiatan yang sudah disiapkan diantaranya: pameran terbuka melalui jalur Open Call, kegiatan residensi seniman, program pertukaran seniman lintas kota dan negara, kelas/workshop kreatif untuk publik, diskusi budaya dan kesenian, serta program kerjasama yang melibatkan beragam komunitas. Hal ini dirancang sebagai strategi dalam mendekatkan seni rupa kepada pemirsanya sehingga karya seni berjarak lebih dekat dengan menawarkan pengalaman yang menyenangkan. Strategi ini juga diharapkan dapat mengubah cara masyarakat mengkonsumsi dan memahami seni lebih baik. (*)