Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan
Editor
Prodik Digital
Selasa, 4 Oktober 2022 22:00 WIB

INFO EVENT -- Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta serta seluruh Perhimpunan Teater Wilayah dan Sudin Kebudayaan di 5 wilayah Kota DKI Jakarta, menyelenggarakan Festival Teater Jakarta (FTJ) ke-49 yang dibagi menjadi Final FTJ sepanjang 1-9 Oktober 2022 dan Lebaran Teater pada 1-12 Desember 2022.
Selain pertunjukan teater, FTJ yang mengangkat tema “Ingatan dan Kemudian” itu akan diisi dengan Diskusi Pertunjukan oleh masing-masing kelompok teater peserta FTJ. Diskusi pertunjukan ini menjadi ruang dialektika pertunjukan yang akan membongkar konsep dasar pertunjukan dari masing-masing kelompok teater.
FTJ Final tahun ini diikuti 15 grup Teater Finalis dari lima wilayah kota administrasi se-DKI Jakarta, yaitu Kelompok Sandiwara Mantaka, Rawamangun Concept, Sun Community (Jakarta Timur); D’Lakon Aktor Panggung, Teater Jannien, Teater Confeito (Jakarta Barat); Teater Cahaya, Teater diRI, Tetaer Laut (Jakarta Utara);. Madilog Act, Teater Ciliwung, Teater K (Jakarta Selatan); serta Teater Anala, Teater Petra dan Teater Sapta (Jakarta Pusat).
Formasi dewan juri pada FTJ 2022 kali ini diisi oleh para profesional seni pertunjukan diantaranya adalah Sri Qadaryatin sebagai Ketua Dewan Juri, sedangkan Elly D. Luthan, Frans Joseph Ginting, Seno Joko Suyono dan Dindon WS sebagai anggota Dewan Juri.
Pada 2022 ini, Dewan Kesenian Jakarta dan Dinas Kebudayaan bersepakat untuk membuat perubahan besar, bahwa FTJ--selain menampilkan pemenang lomba–pada akhirnya akan menjadi wadah bagi berbagai pertunjukan dari festival teater lainnya di Jakarta, seperti Festival Teater Anak, Festival Teater Pelajar dan Festival Teater Kampus.
Selain itu, akan ada Jalur Kurasi yang dibuka bagi para senior yang pernah mengikuti FTJ dan Teater Tradisi. Sementara untuk pembukaan dan penutupan pada Lebaran Teater akan tampil pertunjukan dari luar negeri, yakni dari Belanda (berkolaborasi dengan Indonesia) dan Jepang. Selain 12 pertunjukan tersebut, akan ditampilkan juga berbagai kegiatan seperti diskusi dan workshop.
Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, Bambang Prihadi menegaskan bahwa puncak apresiasi FTJ (Lebaran Teater) diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan. Seraya mendorong peningkatan dan peluasan apresiasi publik. Momen itu akan ditandai dengan presentasi karya grup teater terbaik Jakarta hasil lomba dari berbagai kategori komunitas, jalur kurasi, jalur tradisi, serta pertunjukan undangan dari luar negeri.
“Kita akan melihat hasilnya lima tahun mendatang. Bagaimana potensi yang dimiliki oleh masing-masing grup atau komunitas dan pelaku akan terkondisikan dalam ruang proses yang tepat,” jelas Bambang Prihadi.
Sementara itu, menurut penulis dan aktivis India Arundathi Roy, pandemi adalah portal, yang bisa dimaknai sebagai gerbang dari satu dunia ke dunia berikutnya dengan cakrawala kehidupan yang lebih baik. Situasi paska pandemi bukan saja sebuah kerinduan kembali ke masa sebelum pandemi, namun justru peluang untuk menjalani kehidupan baru yang lebih baik daripada masa sebelum pandemi.
Portal bisa dibayangkan sebagai sebuah gerbang harapan baru, seperti beberapa pengalaman pandemi yang masih tetap berguna dan dipakai pada masa paska pandemi. Salah satu contoh pengalaman tersebut adalah pertemuan tatap muka antar layar sebagai model pertemuan pada masa kebijakan penjarakan fisik, merupakan salah satu platform yang justru memberikan peluang partisipasi lintas fisik yang lebih luas.
Membayangkan FTJ 2022 sebagai portal, sebagaimana analogi yang digunakan oleh Arundathi Roy tentang pandemi, adalah sebuah situasi gerbang dengan membangun sebuah ekosistem baru di FTJ. Dari tradisi pembinaan dan lomba menjadi sebuah ekosistem teater yang lebih mandiri yang terhubung dengan beberapa stakeholder masyarakat kota Jakarta.