Rakernas Perkumpulan Politeknik Swasta: Politeknik Harus Bisa Menjadi Lembaga Pendidikan Berbasis Korporasi

Reporter

Editor

Yefri

Senin, 8 Agustus 2022 08:56 WIB

Rakernas Perkumpulan Politeknik Swasta

Info Event - Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang pertama pada 3-5 Agustus 2022 sejak dideklarasikan 21 Mei 2022 lalu di Tegal. Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) terpilih menjadi tuan rumah Rakernas yang bertemakan Revitalisasi Politeknik Berbasis Korporasi.

Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akhmal menyampaikan bahwa Rakernas Pelita yang pertama ini bertujuan agar hubungan kelembagaan antaranggota bisa menjadi lebih erat. Selain itu, politeknik swasta di seluruh Indonesia dapat merevitalisasi kultur tri dharma perguruan tinggi di kampus agar lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

“Melalui Rakernas yang pertama ini, kami yakin politeknik swasta di Indonesia secara umum akan semakin meningkat kualitasnya. Khususnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia politeknik swasta agar dapat bersaing dalam dunia industri, sekaligus meningkatkan citra politeknik swasta sebagai perguruan tinggi yang memiliki daya saing tinggi di masa depan,” ungkap Akhmal.

Di sisi lain Direktur Eksekutif Pelita Indonesia, Ginanjar Wiro Sasmito manambahkan bahwa anggota Pelita Indonesia sampai saat ini berjumlah 83 Politeknik Swasta yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan struktur organisasi yang terdiri dari tingkat pusat dan tingkat wilayah. Diharapkan Rakernas pertama Pelita Indonesia ini dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan Politeknik Swasta, khususnya anggota Pelita Indonesia.

“Pada Rakernas yang pertama ini, di samping ada beberapa kegiatan seminar dengan tema besar revitalisasi politeknik berbasis korporasi, juga terdapat empat sidang komisi, yakni Komisi Kelembagaan dan Advokasi; Komisi Pendidikan, Riset & Inovasi; Komisi Pengembangan SDM dan Kemahasiswaan; serta Komisi Kerja sama dan Promosi, di mana pengurus dan para anggotanya akan merumuskan rekomendasi dan program kerja selama satu tahun ke depan untuk setiap komisi tersebut,” tambah Ginanjar.

Advertising
Advertising

MNP sebagai tuan rumah turut berbangga karena bisa menjadi bagian dari tonggak sejarah perjalanan Pelita Indonesia. Keterlibatan MNP secara langsung dalam Rakernas ini bisa sekaligus menunjukkan bahwa politeknik bisa setara dengan bentuk pendidikan tinggi lainnya, bahkan lebih baik karena memiliki fasilitas fisik yang mutakhir dan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi, khususnya untuk menopang pesatnya laju pertumbuhan industri saat ini.

“Semoga apa yang kami rumuskan pada Rakernas ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas politeknik, sesuai dengan tema Rakernas untuk dapat merevitalisasi politeknik berbasis korporasi. Kami berharap dengan revitalisasi yang dilakukan sesegera mungkin bisa membawa politeknik menjadi institusi pendidikan tinggi yang lebih banyak dilirik, baik oleh calon mahasiswa maupun industri yang ingin bekerja sama,” ujar Roy Anthonius Susanto, selaku Direktur MNP.

Reformasi Pendidikan Tinggi Vokasi

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. mengatakan bahwa vokasi selalu berorientasi pada industri dan juga sedang melakukan reformasi dengan mengakomodasi nilai learning according to your passion. Jika ada mahasiswa senang dengan salah satu bidang keahlian, maka politeknik harus membantunya memperkokoh kompetensinya, sehingga penguatannya diserahkan pada passion masing-masing mahasiswa. Kiki juga menambahkan bahwa kewajiban masa studi di politeknik akan dihapuskan.

“Kami akan menyerahkan ke politeknik soal kapan mahasiswa bisa lulus. Selama direkturnya bertanggung jawab atas kompetensi lulusannya. Misalkan mahasiswa kuliah 2 tahun, lalu mau melanjutkan studinya dengan magang 2 sampai 3 tahun, maka jika politeknik telah memverifikasi bahwa mahasiswa tersebut telah kompeten, ia tidak perlu lagi menambah masa studinya di kampus,” ujar Kiki.

Ditjen Vokasi dalam Rakernas ini menegaskan bahwa institusi pendidikan tinggi vokasi tidak perlu bersaing universitas yang lebih berorientasi pada bidang akademis. Vokasi, khususnya politeknik harus lebih memfokuskan diri untuk memberikan masyarakat pilihan yang berkualitas.

“Maka tunjukkan bahwa politeknik pun sama berkualitasnya bagi masyarakat. Politeknik juga mengadopsi Program Merdeka Belajar, mengedepankan Project Based Learning, dan kompetensi lulusannya harus sesuai dengan industri,” tegas Kiki.

Selanjutnya, di masa depan Ditjen Vokasi akan mencoba untuk mengubah mindset untuk dapat benar-benar menerapkan kemerdekaan belajar. Salah satunya adalah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang biasanya detail dan pada kegiatan, akan diubah menjadi RPS yang lebih sederhana.

“Mindset Kami harus berubah. Harus lebih percaya pada institusi politeknik dan para direkturnya seperti yang hadir dalam Rakernas ini. Politeknik bisa merdeka menentukan sendiri kegiatan selama masa pembelajaran. Misalnya kuliah 1 SKS yang tadinya harus terbagi-bagi menjadi beberapa kegiatan berbeda, menjadi dibebaskan selama waktunya memenuhi 170 menit,” kata Kiki. (*)

Berita terkait

10 Kota Paling Bahagia di Dunia

2 hari lalu

10 Kota Paling Bahagia di Dunia

Parameter kota bahagia bukan semata diukur dari faktor ekonomi melainkan juga kualitas hidup.

Baca Selengkapnya

Kriteria Kopenhagen Jadi Kota Paling Bahagia di Dunia

2 hari lalu

Kriteria Kopenhagen Jadi Kota Paling Bahagia di Dunia

Penetapan Kopenhagen sebagai kota paling bahagia menggunakan berbagai indikator.

Baca Selengkapnya

Politeknik AI Milik Amien Rais Telah Dibuka, Siap Tampung sampai 300 Mahasiswa Tahun Ini

2 hari lalu

Politeknik AI Milik Amien Rais Telah Dibuka, Siap Tampung sampai 300 Mahasiswa Tahun Ini

Politeknik AI ini menargetkan sebanyak 30 inisiasi produk serta sebanyak 150 talenta AI berkualifikasi tinggi yang dihasilkan per tahun.

Baca Selengkapnya

Kejagung Pamerkan Uang Sitaan Rp 479 Miliar dari Kasus Korupsi Duta Palma

2 hari lalu

Kejagung Pamerkan Uang Sitaan Rp 479 Miliar dari Kasus Korupsi Duta Palma

Kejagung menyita uang Rp 479 miliar terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang dari kasus terdakwa korporasi PT Darmex Plantations.

Baca Selengkapnya

9 Poin Surat Edaran Dedi Mulyadi Soal Pendidikan di Jawa Barat

3 hari lalu

9 Poin Surat Edaran Dedi Mulyadi Soal Pendidikan di Jawa Barat

Poin-poin dalam surat edaran yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam dunia pendidikan Jabar.

Baca Selengkapnya

LBH Pendidikan Indonesia Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Soal Barak Militer Anak Nakal

3 hari lalu

LBH Pendidikan Indonesia Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Soal Barak Militer Anak Nakal

Direktur Eksekutif LBH PI Rezekinta Sofrizal mengatakan program Dedi Mulyadi itu tak bertujuan untuk mendisiplinkan seorang anak.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Indonesia, Kandidat Dirjen UNESCO Perkenalkan Program Kerja

4 hari lalu

Kunjungi Indonesia, Kandidat Dirjen UNESCO Perkenalkan Program Kerja

Kandidat direktur jenderal UNESCO Khaled el-Enany asal Mesir mengunjungi Indonesia untuk memperkenalkan program kerjanya.

Baca Selengkapnya

Syarat Bantuan Pendidikan Rp 3 Juta per Semester untuk Guru

4 hari lalu

Syarat Bantuan Pendidikan Rp 3 Juta per Semester untuk Guru

Pemerintah luncurkan bantuan pendidikan Rp 3 juta per semester untuk guru yang belum S1 atau D4. Simak syarat dan skema lengkapnya di sini.

Baca Selengkapnya

Mendorong Ekosistem Pendidikan Kreatif Berbasis AI

4 hari lalu

Mendorong Ekosistem Pendidikan Kreatif Berbasis AI

Teknologi AI bisa dimanfaatkan banyak hal di dunia pendidikan. AI bantu akurasi perencanaan penerimaan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Pemprov Lampung Siap Bangun Sekolah Rakyat

5 hari lalu

Pemprov Lampung Siap Bangun Sekolah Rakyat

Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen mempercepat realisasi pembangunan Sekolah Rakyat dengan melakukan proses survei dan pemenuhan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya