Topang Pertumbuhan Ekonomi, BNI Konsisten Dorong Peningkatan Kredit

Reporter

Editor

Yefri

Minggu, 5 September 2021 10:45 WIB

Gedung BNI, Jakarta.

INFO EVENT - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus memperkuat kinerja dan fundamental bisnisnya yang tercermin dari kinerja semester I-2021. BNI mencatatkan penyaluran kredit yang sehat dengan didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, terutama pada segmen Business Banking.

Hingga akhir Juni 2021, perusahaan mencatat pertumbuhan 3,5% penyaluran kredit di segmen business banking atau senilai Rp 475,6 triliun. Sementara pada periode yang sama 2020 penyaluran kredit di segmen mencapai Rp 459,6 triliun. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam penjelasan tertulis di Jakarta, Jumat (3 September 2021).

Royke menyebutkan, pertumbuhan tertinggi berada pada segmen small business sebesar 20,6% dengan baki debet mencapai Rp 91 triliun, dibandingkan Juni 2020 senilai Rp 75,4 triliun. Kemudian pertumbuhan tertinggi berikutnya diikuti Corporate Private sebesar 7,9% YoY dengan Baki Debet mencapai Rp 179,1 triliun. Sementara pada periode yang sama pada tahun 2020 mencapai Rp 165,9 triliun.

Selain kredit korporasi, pada segmen Consumer Banking pun mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,4% secara YoY atau mencapai Rp 92,8 triliun. Kredit Tanpa Agunan yang berbasis payroll mencatat pertumbuhan 19,6% menjadi Rp 32,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Setelah itu, disusul oleh Kredit Pemilikan Rumah yang tumbuh 6,3% menjadi Rp 47,6 triliun dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan kredit consumer juga dapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan PDB Nasional.

Advertising
Advertising

Pertumbuhan bisnis ini pun membuat BNI pada Semester I - 2021 mencatatkan laba bersih Rp 5 triliun atau tumbuh 12,8% dibandingkan periode yang sama di 2020. Pencadangan yang terus diperkuat menjadi 215,3% sebagai antisipasi dalam menghadapi potensi risiko kredit ke depan.

Perusahaan juga mencatat Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang terus tumbuh, dan pada Semester I-2021 mencapai puncaknya dengan pertumbuhan 24,4 % menjadi Rp 16,1 triliun dibandingkan Semester I-2020.

Kinerja yang solid ini juga ditopang pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) sebesar 18,2% YoY menjadi Rp 19,3 triliun dibandingkan Juni 2020. Ini merupakan dampak dari pertumbuhan kredit BNI sebesar 4,5% menjadi Rp 569,7 triliun pada Juni 2021.

PPOP juga didukung oleh Pendapatan Non Bunga senilai Rp 6,8 triliun atau tumbuh 19,2% YoY. Pertumbuhan ini dikontribusikan Fee Based Income (FBI) dari Pengelolaan Rekening dan Kartu Debit, ATM, dan kanal layanan elektronik, Trade Finance, serta Marketable Securities.

Selain aktif di industri perbankan dalam negeri, BNI juga dimandatkan untuk fokus menjadi bank dengan kapabilitas internasional yang unggul. Bisnis internasional perusahaan juga berkontribusi pada pendapatan perseroan.

BNI mencatat FBI yang bersumber dari surat berharga tercatat tumbuh 115,4% YoY pada Juni 2021 dan mencapai Rp 1 triliun. Begitu juga dengan FBI yang bersumber dari layanan Trade Finance mencapai Rp 732 miliar, dan tumbuh 20,4% YoY dibandingkan Juni 2020.

Transactional Banking

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, BNI berkomitmen dalam meningkatkan penguatan bisnis transactional banking sehingga nasabah dapat melakukan transaksi keuangan dengan lebih efektif, efisien, dan mampu meningkatkan produktivitas. BNI memiliki 3 (tiga) inovasi untuk penguatan bisnis transactional banking ke depan.

Pertama, Garansi Bank Online yang memungkinkan nasabah melakukan pengajuan Garansi Bank sekaligus memonitor proses sampai dengan penyelesaian transaksi melalui platform BNIDirect. Kedua, Solusi Financing melalui platform Financial Supply Chain Management untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi supply chain dengan vendor dan suppliernya. Lalu ketiga, Open banking solution berupa API (Application Programming Interface) atau API Corporates yang dapat mengintegrasikan aplikasi sistem nasabah dengan layanan transaksional BNI.

Walaupun masih pandemi, namun secara YoY tercatat peningkatan sebesar 16,4% untuk pengguna layanan transaksional banking, yaitu dari semula 58,6 ribu pengguna pada Juni 2020 menjadi 68,2 ribu pengguna pada Juni 2021.

Tren FBI dari bisnis transactional banking pun secara YoY hingga Semester I - 2021 meningkat 37,9% dengan volume transaksi equivalen Rupiah tumbuh 11% YoY, sehingga membuat saldo rata-rata current account tumbuh 8,6%. BNI meyakini trend pendapatan dari bisnis transaksional terus meningkat secara solid seiring dengan kondisi market yang mulai membaik dengan pertumbuhan ekonomi dan ekosistem yang positif. (*)

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Kronologi Kecelakaan Bus ALS hingga Pemeriksaan Manajer Sritex

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kronologi Kecelakaan Bus ALS hingga Pemeriksaan Manajer Sritex

Kecelakaan diduga terjadi karena rem bus ALS rute Medan-Bekasi itu blong saat melaju di penurunan.

Baca Selengkapnya

BI Sebut Pertumbuhan Kredit UMKM Menyedihkan, Lebih Rendah Dibanding saat Covid-19

1 hari lalu

BI Sebut Pertumbuhan Kredit UMKM Menyedihkan, Lebih Rendah Dibanding saat Covid-19

BI prihatin dengan pertumbuhan kredit UMKM pada Maret 2025 yang tumbuh lebih rendah dibandingkan ketika pandemi Covid-19 lalu.

Baca Selengkapnya

BTN Beberkan Skema Restrukturisasi pada Program Rumah Subsidi Jurnalis

2 hari lalu

BTN Beberkan Skema Restrukturisasi pada Program Rumah Subsidi Jurnalis

Restrukturisasi akan diterapkan BTN bila jurnalis mengalami penurunan kemampuan membayar angsuran rumah subsidi dalam program khusus Kementerian PKP.

Baca Selengkapnya

Saldo Minimal Rekening Prioritas BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri

3 hari lalu

Saldo Minimal Rekening Prioritas BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri

Melihat syarat saldo minimum untuk menjadi nasabah prioritas di BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Periksa Bank Daerah di Kasus Dugaan Korupsi Pemberian Kredit ke Sritex

3 hari lalu

Kejaksaan Agung Periksa Bank Daerah di Kasus Dugaan Korupsi Pemberian Kredit ke Sritex

Kejaksaan Agung tengah memeriksa bank daerah sebagai kreditur ke Sritex. Apakah kredit diberikan saat keuangan Sritex dalam kondisi baik.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Transformasi Digital

6 hari lalu

Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Transformasi Digital

Bank Mandiri memperkuat ekosistem wholesale, memperluas kredit berkelanjutan, dan akselerasi digital lewat Livin' dan Kopra untuk dorong pemerataan ekonomi dan pertumbuhan bisnis di awal 2025.

Baca Selengkapnya

BNI-Emirates Travel Fair 2025 Kembali Digelar

6 hari lalu

BNI-Emirates Travel Fair 2025 Kembali Digelar

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan maskapai penerbangan Emirates kembali menggelar BNI-Emirates Travel Fair pada 2-4 Mei 2025 di Main Atrium, Senayan City, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Bukukan Laba Bersih Rp 352 Miliar di Kuartal I 2025

7 hari lalu

Bank KB Bukopin Bukukan Laba Bersih Rp 352 Miliar di Kuartal I 2025

Bank KB Bukopin Tbk. membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 352 miliar sepanjang kuartal I 2025.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Awal 2025

7 hari lalu

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Awal 2025

Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat di sepanjang awal 2025.

Baca Selengkapnya

Laba Bank Sumut Tumbuh 9,71 Persen Jadi Rp 181 Miliar di Triwulan I 2025

7 hari lalu

Laba Bank Sumut Tumbuh 9,71 Persen Jadi Rp 181 Miliar di Triwulan I 2025

Bank Sumut membukukan laba sebesar Rp 181 miliar pada triwulan I 2025, tumbuh 9,71 persen dibanding periode yang sama 2024 sebesar Rp 165 miliar.

Baca Selengkapnya