Trade Expo Indonesia 2020 Dibuka, Kali Ini Secara Virtual

Reporter

Editor

Yefri

Rabu, 11 November 2020 15:20 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat membuka Trade Expo Indonesia 2020

INFO EVENT - Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, Trade Expo Indonesia 2020 diselenggarakan secara virtual. Dalam sambutannya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) ke-35 tahun ini merupakan upaya pemerintah mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk lokal ke pasar global dengan mengoptimalkan teknologi digital di masa pandemi Covid-19. Tujuannya, untuk terus mendorong kinerja ekspor nasional.

Gelaran TEI-VE ke-35 ini dibuka secara resmi dan disiarkan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (10/11).

Presiden Joko Widodo saat membuka TEI-VE ke-35 mengatakan agar pameran dagang seperti TEI-VE harus dijalankan sebaik-baiknya dengan kreativitas untuk mendukung keunggulan produk-produk Indonesia guna menjangkau konsumen dan pasar seluas-luasnya.

“Kita harus bergerak cepat, gesit, dan responsif menangkap peluang di tengah tantangan perdagangan global saat ini. Pameran produk ekspor yang setiap tahun dilaksanakan, dan tahun ini TEI-VE ke-35 harus betul-betul mampu menghasilkan transaksi ekspor yang tinggi untuk menggerakkan roda perekonomian,” tegas Presiden Joko Widodo.

Mendag Agus mengatakan, TEI-VE ke-35 yang bertema “Sustainable Trade in the Digital Era” adalah pameran dagang terbesar di Asia Tenggara. Tahun ini untuk pertama kalinya, TEI diselenggarakan secara virtual menggunakan teknologi informasi terkini. Hal ini merupakan upaya Kementerian Perdagangan mentransformasi sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka beralih pada penyelenggaraan secara daring sesuai protokol kesehatan.

Advertising
Advertising

"TEI-VE ke-35 mendapat antusiasme yang tinggi dari para eksportir. Tercatat sejak diluncurkan secara resmi pada 21 September 2020, stan telah diisi sebanyak 690 pelaku usaha, melebihi target yang semula ditetapkan sebanyak 300 pelaku usaha,” ujar Mendag Agus.

Mendag Agus juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian Luar Negeri, para perwakilan perdagangan di luar negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, kamar dagang negara-negara mitra, dan seluruh pihak yang telah berupaya maksimal dalam menjaring buyers mancanegara. Hingga 10 November 2020, tercatat sebanyak 3.870 buyers dari 109 negara telah mendaftarkan diri, baik secara langsung melalui perwakilan perdagangan RI di luar negeri, maupun secara daring.

Pada 2019, total transaksi TEI tercatat sebesar USD 10,96 miliar yang terdiri atas transaksi produk (barang dan jasa) sebesar USD 1,54 miliar, transaksi investasi sebesar USD 9,29 miliar, dan transaksi jasa sebesar USD 120,08 juta.

Mendag juga menyampaikan, Kementerian Perdagangan memberikan apresiasi kepada para pahlawan devisa melalui penganugerahan Penghargaan Primaniyarta bagi 19 eksportir terbaik. Para pahlawan devisa tersebut, telah berkontribusi terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia. Pada Januari—September 2020 neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 13,51 miliar. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan pada 2017 yaitu sebesar USD 11,84 miliar yang merupakan nilai surplus tertinggi sejak 2012.

“Tren positif ini tentu tidak lepas dari peran vital para pelaku usaha. Kami ucapkan terima kasih karena mereka tetap mampu menjaga kinerja di masa pandemi Covid-19,” ucap Mendag Agus.

Selanjutnya, Mendag Agus juga menyampaikan apresiasi kepada PT Debindo selaku penyelenggara acara dan kepada para sponsor. “Kesuksesan penyelenggaraan TEI tahun lalu merupakan wujud kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia. Semoga kesuksesan TEI akan kembali terwujud pada penyelenggaraan tahun ini,” pungkas Mendag Agus.

Penandantanganan Nota Kesepahaman Kemendag dan Kadin Indonesia

Pada pembukaan TEI-VE ke-35 tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) “Pengembangan Ekspor ke Australia melalui Pemanfaatan Trading House”. MoU ditandatangani oleh Dirjen PEN Kasan dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja, dengan disaksikan Menteri Perdagangan. Dirjen PEN Kasan menjelaskan, tujuan kerja sama ini adalah mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Australia sebagai implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Nota kesepahaman ini diharapkan dapat meningkatkan peran para usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dalam meningkatkan ekspor nasional. Pemerintah memiliki komitmen besar bersama-sama dengan mitra strategis untuk mengimplementasikan butir-butir cakupan kerja sama sesuai tugas dan fungsi masing-masing, sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional yang berdaya saing,” ujar Kasan. (*)

Berita terkait

Tom Lembong Menyatakan Peraturan Menteri yang Dipakai Jaksa Penuntut Umum Sudah Tidak Berlaku

9 hari lalu

Tom Lembong Menyatakan Peraturan Menteri yang Dipakai Jaksa Penuntut Umum Sudah Tidak Berlaku

Tom Lembong menyatakan peraturan menteri yang dijadikan dasar oleh jaksa penuntut umum sudah tidak berlaku saat impor gula dijalankan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Deregulasi Aturan Impor

22 hari lalu

Kementerian Perdagangan Deregulasi Aturan Impor

Menteri Perdagangan Budi Santoso berencana melakukan deregulasi kebijakan ekspor dan impor.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Rute Penerbangan Moskow-Bali akan Dibuka

25 hari lalu

Airlangga Ungkap Rute Penerbangan Moskow-Bali akan Dibuka

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap rute penerbangan Moskow-Bali akan segera dibuka.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Buka Keran Impor: Mau Impor Apa, Silakan Buka Saja

26 hari lalu

Alasan Prabowo Buka Keran Impor: Mau Impor Apa, Silakan Buka Saja

Prabowo akan buka keran impor, apa saja alasannya? ""Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas," kata dia.

Baca Selengkapnya

Prancis Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Indonesia

29 hari lalu

Prancis Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Indonesia

Menteri urusan luar negeri Prancis Laurent Saint Martin kunjungi Indonesia untuk membahas kerjasama dengan berbagai perusahaan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kena Tarif Impor AS 49 Persen, Kamboja Upayakan Negosiasi

34 hari lalu

Kena Tarif Impor AS 49 Persen, Kamboja Upayakan Negosiasi

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengupayakan negosiasi, setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif impor 49 persen

Baca Selengkapnya

Profil Enggartiasto Lukita yang Disebut di Sidang Korupsi Impor Gula Tom Lembong

44 hari lalu

Profil Enggartiasto Lukita yang Disebut di Sidang Korupsi Impor Gula Tom Lembong

Saksi sebut Enggartiasto Lukita pernah izinkan impor gula tanpa melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) antarkementerian terkait.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan: Ekonomi Kreatif Sumbang Rp 1,53 Triliun PDB

46 hari lalu

Menteri Perdagangan: Ekonomi Kreatif Sumbang Rp 1,53 Triliun PDB

Menteri Perdagangan mengatakan sektor ekonomi kreatif telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Penjualan Lesu Menjelang Lebaran, Pengusaha Tekstil Desak Revisi Aturan Impor

48 hari lalu

Penjualan Lesu Menjelang Lebaran, Pengusaha Tekstil Desak Revisi Aturan Impor

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) mendesak pemerintah revisi aturan impor karena penjualan tekstil dalam negeri lesu menjelang Lebaran

Baca Selengkapnya

Uji Petik Ombudsman: 24 dari 63 MinyaKita Tidak Sesuai Takaran

48 hari lalu

Uji Petik Ombudsman: 24 dari 63 MinyaKita Tidak Sesuai Takaran

Ombudsman menemukan ada 5 pelaku usaha yang curang dengan mengurangi isi minyak goreng MinyaKita,

Baca Selengkapnya