FKH IPB University Gelar Wildlife Education 2020: Peduli Konservasi Sejak Dini

Reporter

Yefri

Editor

Yefri

Sabtu, 24 Oktober 2020 08:00 WIB

Seekor jenis burung bangau mendapatkan makanan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu, 16 Mei 2020. Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di lembaga konservasi lewat program donasi Food for Animal demi menyelamatkan satwa koleksi dari kelaparan. TEMPO/Imam Sukamto

INFO EVENT - Himpunan Minat dan Profesi Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan IPB University menyelenggarakan “Wildlife Education 2020” dengan mengusung tema “Pendidikan Konservasi Anak Sejak Usia Dini” pada Minggu (18/10) secara daring melalui platform Zoom dan YouTube. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi dan menumbuhkan rasa cinta serta kepedulian terhadap satwa liar kepada anak-anak usia sekolah dasar. Pelaksanaan Wildlife Education (WLE) 2020 yang bekerja sama dengan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta TEMPO.CO sebagai media partner, sukses mengadakan sebuah virtual tour mengelilingi Taman Burung TMII untuk mengenal lebih dekat dengan burung-burung yang terdapat di sana.

Penayangan virtual tour di Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah langsung dibawakan oleh salah satu mahasiswi FKH IPB University Chelsea Judith dan narasumber dari Taman Burung TMII, yaitu Bu Inka. Di dalam video, Bu Inka menjelaskan bahwa di Taman Burung TMII terbagi menjadi dua kubah besar, yaitu kubah barat dan kubah timur yang masing-masing mewakili persebaran burung-burung endemik di Indonesia. “Kubah Barat diisi oleh burung-burung yang berasal dari Indonesia bagian barat, seperti julang emas, rangkong, merak hijau, dan jalak bali. Sementara Kubah Timur diisi oleh burung-burung yang berasal dari Indonesia bagian timur, yakni burung-burung seperti cendrawasih-kuning besar, nuri bayan, kasuari, dan kakatua raja,” terang Bu Inka dalam virtual tour. Setelah dikenalkan pada berbagai jenis burung di Taman Burung TMII, para peserta secara eksklusif mendapatkan video interaktif 360 derajat karya tim WLE 2020 sehingga peserta dapat merasakan atmosfir sudut-sudut kubah di Taman Burung TMII.

Sesi virtual tour Wildlife Education 2020 kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab bersama peserta kegiatan yang didominasi oleh siswa-siswi sekolah dasar yang berasal dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Makassar, Palu, Medan, Padang, Pontianak, dan Palembang. Setelah sesi tanya-jawab, terdapat sesi live tour singkat yang dibawakan oleh salah satu staff Taman Burung TMII, Bu Laila yang menjelaskan secara singkat terkait beberapa satwa penting dan unik di Taman Burung.

“Kegiatan yang bagus sekali pada saat pandemi, kreatif juga, karena memang sekarang harus banyak di rumah. Tadi keliatan anak-anak sangat antusias, ke depannya semoga masih ada virtual tour lagi, ditunggu yah,” komentar salah satu orang tua dari peserta acara ini ketika tim WLE 2020 tanyai setelah acara berlangsung. “Bermanfaat sekali acaranya. Anak saya sudah terlalu bosan di rumah, mau jalan-jalan tapi takut. Alhamdulillah ada virtual tour. Jadi seperti jalan-jalan dan menambah pengetahuan juga untuk anak-anak,” komentar orang tua peserta yang lain. (*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dosen Paramedik Veteriner IPB: Kucing Tidak Menangis Seperti Manusia

6 hari lalu

Dosen Paramedik Veteriner IPB: Kucing Tidak Menangis Seperti Manusia

Kalau tidak dengan air matanya, lalu bagaimana kucing menangis? Ini kata Dosen IPB University dari Program Studi Paramedik Veteriner Sekolah Vokasi.

Baca Selengkapnya

Panitia SNPMB Ungkap Kecurangan UTBK, IPB Pastikan Sesuai Prosedur

8 hari lalu

Panitia SNPMB Ungkap Kecurangan UTBK, IPB Pastikan Sesuai Prosedur

Panitia SNPMB mendeteksi sebanyak 13 pusat UTBK di seluruh Indonesia terlibat kecurangan.

Baca Selengkapnya

Nelayan Mengeluh, Dosen IPB Jelaskan Dampak Perubahan Iklim terhadap Stok Ikan di Lautan

13 hari lalu

Nelayan Mengeluh, Dosen IPB Jelaskan Dampak Perubahan Iklim terhadap Stok Ikan di Lautan

Perubahan iklim dapat mengganggu ketahanan dan hasil tangkapan ikan, serta memengaruhi komunitas pesisir.

Baca Selengkapnya

Mager Seharian Meningkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen IPB

14 hari lalu

Mager Seharian Meningkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen IPB

Gaya hidup sedenter atau yang biasa disebut mager berbeda dengan inaktivitas fisik biasa.

Baca Selengkapnya

Waktu Makan Berpengaruh pada Kesehatan Jantung

15 hari lalu

Waktu Makan Berpengaruh pada Kesehatan Jantung

Menyelaraskan waktu makan dengan ritme alami tubuh atau jam biologis dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Dosen IPB Ungkap Faktor Pemicu Peningkatan Pemanasan Permukaan Bumi

15 hari lalu

Dosen IPB Ungkap Faktor Pemicu Peningkatan Pemanasan Permukaan Bumi

Pemanasan permukaan bumi saat ini merupakan kontribusi dari faktor antropogenik (aktivitas manusia) dan faktor alami.

Baca Selengkapnya

Manfaat Minum Susu untuk Kesehatan Rambut

18 hari lalu

Manfaat Minum Susu untuk Kesehatan Rambut

Minum susu secara teratur bermanfaat bagi kesehatan rambut. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Saran Psikiater Agar Peserta UTBK SNBT Tidak Merasa Cemas dan Stres

19 hari lalu

Saran Psikiater Agar Peserta UTBK SNBT Tidak Merasa Cemas dan Stres

Tantangan psikologis yang dihadapi siswa menjelang UTBK SNBT cukup kompleks dan perlu menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya

Dampak Tarif Trump bagi Ekonomi Indonesia Menurut Ekonom IPB University: Ekspor Turun, Inflasi Naik

25 hari lalu

Dampak Tarif Trump bagi Ekonomi Indonesia Menurut Ekonom IPB University: Ekspor Turun, Inflasi Naik

Hermanto Siregrar, ekonom IPB University, mengatakan pemerintah perlu menerapkan kebijakan jangka pendek dan jangka menengah-panjang untuk merespons kebijakan tarif Trump.

Baca Selengkapnya

Pakar: 99 Persen Produksi Pangan Indonesia dari Pertanian Rakyat

27 hari lalu

Pakar: 99 Persen Produksi Pangan Indonesia dari Pertanian Rakyat

Partisipasi petani sangat penting untuk keberhasilan berbagai program yang berkaitan dengan kedaulatan pangan.

Baca Selengkapnya