Kemenparekraf Umumkan Tiga Pelaku Usaha Terbaik di Ajang FSI MMXX

Reporter

Editor

Yefri

Sabtu, 17 Oktober 2020 09:00 WIB

Kemenparekraf mengumumkan tiga pelaku usaha kuliner terbaik dalam ajang Food Startup Indonesia (FSI) MMXX yang berlangsung di Bali

INFO EVENT - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf,) mengumumkan tiga pelaku usaha terbaik di ajang Food Startup Indonesia (FSI) MMXX yang berhak mendapatkan fasilitasi akses pembiayaan guna pengembangan bisnis.

Ketiga pelaku usaha tersebut sebelumnya melakukan presentasi dalam kegiatan pitching di depan panelis serta calon investor dalam kegiatan puncak Demoday FSI MMXX yang berlangsung di Sofitel, Nusa Dua, Bali.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dalam acara puncak Demoday FSI MMXX, Kamis (15/10/2020), menjelaskan bahwa Demoday yang berlangsung selama tiga hari pada 12 Oktober hingga 15 Oktober menghadirkan 100 finalis FSI MMXX. Seluruh finalis mendapatkan pendampingan mulai dari direct mentoring, business coaching, dan pemasaran.

“Pendampingan dilakukan sejumlah expertise yang dulunya juga merupakan pelaku usaha. Antara lain Sano Superfood (Eka Seafood Indonesia), Donny Wangke (Sano Superfood), dan Nilamsari (Sari Kreasi Boga),” kata Fadjar Hutomo.

Dari 100 finalis tersebut, dipilih 25 finalis yang berhak melakukan presentasi dalam kegiatan pitching di depan panelis yang memiliki kompetensi di industri kuliner.

Advertising
Advertising

"Peserta terpilih ini terdiri dari 17 food manufacture dan delapan food service yang berasal sembilan provinsi. Perwakilan terbanyak berasal dari Jawa Barat sebanyak delapan peserta, DKI Jakarta lima peserta, dan Jawa Timur lima peserta," kata Fadjar Hutomo.

Dari sesi pitching tersebut kemudian terpilih tiga pelaku usaha terbaik yaitu peringkat pertama Kato Dehydrated Foods (Malang, Jawa Timur), kedua Prospero Realcho (Kabupaten Tangerang, Banten), dan ketiga Eggy Telur Asin Pedas (Sumedang, Jawa Barat). Penilaian yang dilakukan berdasarkan kesiapan produk, keamanan, inovasi, kesiapan pasar, risiko investasi, partnership, dan strategi investasi.

"Kehadiran investor dalam Demoday menunjukkan dukungan terhadap pelaku usaha sektor kuliner sangat besar. Dengan terbukanya peluang permodalan ini, pemerintah berharap ekosistem sektor kuliner tetap optimis dalam situasi pandemi," ungkap Fadjar Hutomo.

Selain suntikan dana dari investor, masing-masing peserta terbaik mendapat green card mengikuti program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2021.

Tidak hanya bagi 25 peserta terpilih, FSI MMXX membuka kesempatan yang besar bagi seluruh finalis untuk memperoleh kesempatan akses permodalan dan pemasaran melalui jejaring yang terjalin selama acara Demoday. Beberapa investor yang hadir dalam Demoday FSI MMXX berasal dari kategori Fintech, Fintech ECF, dan Venture Capital.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, mengungkapkan pada aspek jenis pendanaan yang dibutuhkan, panitia FSI MMXX mengidentifikasi ke dalam lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing, dan lembaga pinjaman lainnya. Sumber pendanaan dari bank dan equity paling diminati oleh masing-masing perusahaan baik food manufacture dan food service.

“Berbagai jenis pendanaan yang diajukan tersebut tentu saja harus disertai oleh profesionalisme dan akuntabilitas pelaku usaha sektor kuliner yang mengikuti FSI. Proses seleksi yang panjang dan kompetitif ini dimaksudkan agar akses permodalan dan pemasaran tepat sasaran," kata Hanifah Makarim. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi penyelenggaraan Food Startup Indonesia (FSI) MMXX sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner, khususnya dalam mendapatkan akses pembiayaan guna pengembangan bisnis.

Wishnutama yang turut hadir dalam kegiatan Demoday FSI MMXX di Bali, mengatakan, fasilitasi ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku usaha ekonomi kreatif subsektor kuliner untuk mengembangkan bisnis hingga mendapat akses pembiayaan.

Saat meninjau pelaksanaan Demoday Menparekraf Wishnutama melihat langsung produk-produk kuliner yang dihasilkan para finalis peserta Food Startup Indonesia MMXX. Ragam kreasi produk kuliner yang dihadirkan menjadi bukti betapa besarnya potensi ekonomi kreatif tanah air.

"Kami berharap finalis dan investor sama-sama dapat menjalin kerja sama agar pelaku usaha kita dapat terus tumbuh di tengah pandemi COVID-19," ujar Wishnutama.

Kegiatan Demo Day FSI tahun ini dilakukan secara hybrid, gabungan antara offline dan online. Seluruh kegiatan yang dilakukan secara fisik mengacu pada standar protokol kesehatan pemerintah kepada setiap peserta yang berlangsung di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort. (*)

Berita terkait

PHK Karyawan di Bogor jadi Alarm Industri Pariwisata, Pemda Didesak Beri Insentif ke Hotel

35 hari lalu

PHK Karyawan di Bogor jadi Alarm Industri Pariwisata, Pemda Didesak Beri Insentif ke Hotel

PHK di sektor pariwisata tak lepas dari sektor perhotelan yang sedang mengalami tekanan akibat efisiensi anggaran pemerintah.

Baca Selengkapnya

5 Resort Pesisir dengan Konsep Eco-Resort Ramah Lingkungan Rekomendasi Kemenparekraf

4 Februari 2025

5 Resort Pesisir dengan Konsep Eco-Resort Ramah Lingkungan Rekomendasi Kemenparekraf

Kemenparekraf merekomendasikan 5 resort pesisir dengan konsep Eco-Resort ramah lingkungan yang mengedepankan pelestarian alam.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf akan kembali Dipecah, Asosiasi: Sesuai Aspirasi Pelaku Pariwisata

18 Oktober 2024

Kemenparekraf akan kembali Dipecah, Asosiasi: Sesuai Aspirasi Pelaku Pariwisata

Asosiasi berpendapat pemecahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah sesuai aspirasi pelaku wisata

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Optimis Harga Tiket Pesawat Turun Akhir Oktober, Pengamat: Tidak akan Terwujud

4 Oktober 2024

Kemenparekraf Optimis Harga Tiket Pesawat Turun Akhir Oktober, Pengamat: Tidak akan Terwujud

Kemenparekraf menargetkan harga tiket pesawat akhir Oktober 2024 sudah mulai turun.

Baca Selengkapnya

Gelar Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Kemenparekraf Targetkan Pendapatan Rp 229 Miliar

3 Oktober 2024

Gelar Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Kemenparekraf Targetkan Pendapatan Rp 229 Miliar

Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 (WITF 2024) diadakan selama tiga hari berturut-turut, 2-4 Oktober 2024, di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Baca Selengkapnya

BBN Airlines Indonesia Mengudara, Kemenparekraf Berharap Beri Dampak Turunkan Harga Tiket Pesawat

2 Oktober 2024

BBN Airlines Indonesia Mengudara, Kemenparekraf Berharap Beri Dampak Turunkan Harga Tiket Pesawat

BBN Airlines Indonesia luncurkan penerbangan perdana, Kemenparekraf berharap punya dampak penurunan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

BBN Airlines Indonesia Resmi Beroperasi, Kemenparekraf Berharap Penambahan Suplai Membuat Tiket Lebih Terjangkau

1 Oktober 2024

BBN Airlines Indonesia Resmi Beroperasi, Kemenparekraf Berharap Penambahan Suplai Membuat Tiket Lebih Terjangkau

Kemenparekraf berharap adanya maskapai baru BBN Airlines Indonesia bisa menambah suplai dan bantu beri alternatif kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Optimistis Akhir Oktober Harga Tiket Pesawat Sudah Bisa Turun

30 September 2024

Kemenparekraf Optimistis Akhir Oktober Harga Tiket Pesawat Sudah Bisa Turun

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis akhir Oktober 2024 harga tiket pesawat sudah bisa turun. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Siap Promosikan IKN dan Destinasi Wisata di Sekitarnya

20 September 2024

Kemenparekraf Siap Promosikan IKN dan Destinasi Wisata di Sekitarnya

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan destinasi wisata di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Menjelang MotoGP Mandalika 2024

19 September 2024

Serba-serbi Menjelang MotoGP Mandalika 2024

Kemenparekraf berkomitmen akan mendukung dan menyukseskan event MotoGP Mandalika 2024 menjadi yang terbaik dari sebelumnya.

Baca Selengkapnya