Investasi untuk Anak Perempuan Salah Satu Kunci Pembangunan SDM di Indonesia

Reporter

Editor

Yefri

Rabu, 11 Desember 2019 12:35 WIB

Tokoh-tokoh berpengaruh, aktivis perempuan, dan jajaran Plan Indonesia berfoto bersama melambangkan simbol girls get equal dalam pembukaan acara Summit on Girls yang diselenggarakan Plan Indonesia di Jakarta (10/12).

INFO EVENT - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani yang diwakili oleh Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengisyaratkan bahwa negara kehilangan potensi terbesarnya jika gagal memberdayakan perempuan termasuk anak perempuan. Hal ini disampaikan dalam pidato pembukaan Summit on Girls 2019 yang diselenggarakan Plan Indonesia di Balai Kartini, Jakarta. Forum yang mengusung tema Getting Equal: Let’s Invest in Girls! ini mendiskusikan pentingnya investasi untuk anak dan kaum muda perempuan selainuntuk membangun kesetaraan gender, juga untuk pembangunan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Indonesia.

“Terdapat stereotyping mengenai keterlibatan perempuan di berbagai hal yang sering tidak dianggap sebagai core. Kampanye Getting Equal: Let’s invest in Girls ini baik untuk digaungkan kepada seluruh pembuat kebijakan dari seluruh kementerian, para pemerhati pembangunan dan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Suahasil Nazara.

Dilaporkan, kesetaraan gender dapat meningkatkan potensi produk domestik bruto (PDB). Di Indonesia, PDB tahunan berpotensi meningkat hingga 135 miliar USD pada 2025 dengan tercapainya kesetaraan gender (McKinsey, 2018). Namun saat ini, Indonesia berada di peringkat 116 dari 189 negara dalam Gender Inequality Index UNDP. Peringkat ini lebih rendah dari negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand. Tiga indikator dalam indeks ini termasuk pembangunan SDM, pemberdayaan perempuan, dan partisipasi dalam lapangan pekerjaan formal.

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia menekankan perlu perbaikan dan langkah positif yang dijalankan oleh semua pihak. Ia mengapresiasi kebijakan positif seperti perubahan batas usia perkawinan untuk anak perempuan menjadi 19 tahun yang dapat berdampak besar bagi kesetaraan gender dan pembangunan SDM. “Momentum ini dapat digunakan untuk mendorong upaya yang lebih kuat lagi untuk memajukan potensi perempuan Indonesia. Investasi terhadap SDM Indonesia, utamanya perempuan harus dimulai dari investasi pada anak perempuan, termasuk pada saat mereka remaja,” tegas Dini.

“Dengan melibatkan semakin banyak perempuan di berbagai bidang, Indonesia akan semakin maju dan sama dengan negara-negara maju lainnya. Inilah peran kita bersama, pemangku kepentingan, lembaga dan seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut,” terang Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili oleh Deputi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ghafur Dharmaputra.

Advertising
Advertising

Saat ini, anak dan kaum muda perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun politik. Perkawinan terjadi pada 1 dari 7 anak perempuan berusia di bawah 18 tahun di Indonesia (Plan International, 2018) yang artinya juga mengganggu kegiatan bersekolah. Selain itu, 47,4% dari 1.000 perempuan berusia 15-19 tahun mengalami kehamilan tidak terencana karena aktivitas seksual yang tidak aman (UNDP, 2017). Di dunia kerja formal, tingkat partisipasi perempuan tidak sebesar laki-laki, yaitu 55,5%, dibanding 83,18% (BPS, 2019). Partisipasi perempuan di politik pun tidak sebanding dengan laki-laki. Hanya ada 20.5% wakil perempuan di parlemen (DPR, 2019) dan 6% kepala daerah yang merupakan perempuan.

Berbagai tantangan dan rekomendasi diperbicangkan dalam forum satu hari ini yang melibatkan sekitar 500 peserta dan lebih dari 40 pembicara yang termasuk anak dan kaum muda, serta 14 mitra institusi. Terdapat enam topik pilihan diskusi, yaitu perempuan muda di bidang politik, sains dan teknologi, dunia kerja, dunia digital, industri kreatif dan media, serta perubahan iklim.

Summit on Girls 2019 juga dihadiri oleh Nahar - Deputi Perlindungan Anak yang mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. Ir. Subandi, M. Sc – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat & Kebudayaan BAPPENAS, Fauziah – Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Kepelatihan yang mewakili Menteri Tenaga Kerja, dan Sumiyati - Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Beberapa pembicara utama yang terlibat diantaranya Prof. DR. Fasli Jalal – Dewan Pembina Yayasan Plan International Indonesia; H.E. Cameron MacKay - Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste; Suci Apriani – Ketua Kelompok Perlindungan Anak Desa dari Lombok Barat; Hannah Al-Rashid aktor dan aktivis kesetaraan gender; serta Suzy Hutomo pendiri dan Chairperson Body Shop Indonesia. (*)

Berita terkait

Cis Timor: Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan di Sektor Energi Masih Minim

6 hari lalu

Cis Timor: Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan di Sektor Energi Masih Minim

Pemahaman perempuan terhadap sektor energi dapat berdampak langsung pada keseharian mereka

Baca Selengkapnya

Wanita Bersanggul Indonesia Bedah Buku Trilogi Kartini Karya Wardiman Djojonegoro

13 hari lalu

Wanita Bersanggul Indonesia Bedah Buku Trilogi Kartini Karya Wardiman Djojonegoro

Trilogi Buku Kartini karya Wardiman Djojonegoro berbicara tentang surat-surat, riwayat hidup, hingga inspirasi Kartini tentang kesetaraan gender.

Baca Selengkapnya

Seri Ketiga Buku Kartini: Kesetaraan Gender di Indonesia

15 hari lalu

Seri Ketiga Buku Kartini: Kesetaraan Gender di Indonesia

Seri ketiga buku Kartini menguraikan tentang usaha kesetaraan gender di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Pekerja Perempuan Bisa Beri Nilai Tambah Perusahaan

17 hari lalu

Hari Kartini, Pekerja Perempuan Bisa Beri Nilai Tambah Perusahaan

Hari Kartini salah satu momen penting mendukung kesetaraan perempuan. MS Glow mengklaim sebanyak 80 persen pekerjanya adalah perempuan.

Baca Selengkapnya

Cara Pertamina Hidupkan Semangat Kartini di Era Modern

17 hari lalu

Cara Pertamina Hidupkan Semangat Kartini di Era Modern

Pertamina mendorong perempuan jadi penggerak bangsa lewat pembinaan UMKM, kelompok tani, edukasi kesehatan, dan kepemimpinan. Upaya ini untuk mewujdukan semangat Kartini mengangkat harkat perempuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini 2025, Gus Ipul Tekankan Kesetaraan Gender

18 hari lalu

Hari Kartini 2025, Gus Ipul Tekankan Kesetaraan Gender

Gus Ipul ajak perempuan tingkatkan kapasitas serta ingatkan tentang kesetaraan gender dan pendidikan. Kemensos rayakan Hari Kartini dengan lomba, seni, dan bantuan kepada lansia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan MKD DPR Soal Komnas Perempuan Desak Ahmad Dhani Diperiksa

56 hari lalu

Tanggapan MKD DPR Soal Komnas Perempuan Desak Ahmad Dhani Diperiksa

Komnas Perempuan mendesak MKD periksa Ahmad Dhani yang dianggap lontarkan pernyataan seksis dan diskriminatif terhadap perempuan di DPR.

Baca Selengkapnya

Seknas Fitra Pertanyakan Komitmen Asta Cita Prabowo

8 Maret 2025

Seknas Fitra Pertanyakan Komitmen Asta Cita Prabowo

Seknas Fitra mempertanyakan komitmen Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang pangkas anggaran program pemenuhan hak perempuan.

Baca Selengkapnya

Kedubes Kanada Peringati Hari Perempuan Internasional

7 Maret 2025

Kedubes Kanada Peringati Hari Perempuan Internasional

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta mengadakan forum diskusi untuk memperingati Hari Perempuan Internasional pada 6 Maret 2025, yang dihadiri para pemimpin wanita dari berbagai bidang dan menekankan pentingnya kesetaraan gender.

Baca Selengkapnya

Inggris dan ASEAN Rilis Penelitian soal Pemberdayaan Perempuan

6 Maret 2025

Inggris dan ASEAN Rilis Penelitian soal Pemberdayaan Perempuan

Pemerintah Inggris dan ASEAN merilis penelitian soal pemberdayaan perempuan.

Baca Selengkapnya