JK Anggap Cina Cerdik Memanfaatkan Situasi Perang Dagang

Rabu, 7 Agustus 2019 14:22 WIB

Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla menghadiri acara silaturahmi dan pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin resmi dibubarkan yang merupakan penanda bahwa TKN telah selesai melaksanakan tugasnya untuk memenangkan pasangan calon presiden nomor urut 01. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Indonesia tidak kalah cerdik dari Cina dalam mencari keuntungan di tengah perang dagang yang terjadi saat ini. Ia mengajak pihak swasta untuk sama-sama memutar otak mencari celah agar perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina tidak berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia.

JK menganggap Cina lebih pintar dalam mengambil keputusan sehingga bisa menyasar pasar-pasar yang terbuka imbas perang dagang ini. Salah satu cara yang mereka ambil yaitu dengan melemahkan nilai Yuan.

"Cina juga licik, eh... bukan licik, pintar juga. Dia lemahkan Yuan-nya sehingga meski dikenakan biaya masuk 10 persen oleh AS, dia lemahkan Yuan-nya 10 persen juga, dan harganya kembali sama di AS," katanya sambil tertawa saat memberikan pidato kunci di acara Mandiri Beyond Wealth, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019.

Menurut JK, yang terjadi di Indonesia justru kebalikannya. Di saat Cina melemahkan Yuan agar ekspornya naik, pelaku bisnis di Indonesia justru meminta Bank Indonesia turun tangan menguatkan rupiah demi memudahkan impor. "Akibatnya kita semua mengalami defisit yang besar," ucapnya.

Melihat pergerakan Cina, JK meminta pihak swasta mau bekerjasama dengan pemerintah guna menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia dari dampak perang dagang. Ia menjelaskan dalam pertumbuhan ekonomi peran pemerintah hanya 18 persen sementara sisanya diambil alih oleh swasta.

Advertising
Advertising

Sebabnya JK juga berharap agar pihak swasta mau meningkatkan investasinya di Indonesia. Adapun peran pemerintah, kata dia, terus membangun infrastruktur dan ekosistem demi menunjang kemudahan berinvestasi.

"Dengan cara seperti itu, kerja sama seperti itu, saya mengharapkan kita bisa mengatasi atau mengambil keuntungan," tuturnya.

Berita terkait

6 Bandara yang Punya Desain Terindah di Dunia

25 menit lalu

6 Bandara yang Punya Desain Terindah di Dunia

Bandara-bandara ini dpilih karena keunggulan operasional, ekologis, dan estetikanya

Baca Selengkapnya

AS Dakwa Dua Warga Cina atas Dugaan Mata-mata

1 jam lalu

AS Dakwa Dua Warga Cina atas Dugaan Mata-mata

Amerika Serikat mendakwa dua warga Cina yang diduga menyusup ke militer untuk merekrut personel dan mengumpulkan informasi pertahanan rahasia.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Akan Terapkan Kebijakan Antidumping Produk Cina

5 jam lalu

Alasan Pemerintah Akan Terapkan Kebijakan Antidumping Produk Cina

Faisol Riza memastikan akan memberlakukan kebijakan antidumping atau safeguard di kawasan perbatasan untuk mencegah banjirnya produk impor dari Cina.

Baca Selengkapnya

Berikut Daftar Perusahaan yang Berperan dalam Ekonomi Genosida Israel

10 jam lalu

Berikut Daftar Perusahaan yang Berperan dalam Ekonomi Genosida Israel

Pelapor Khusus PBB mengeluarkan laporan bahwa beberapa perusahaan AS, Cina dan Meksiko di antara yang membantu pendudukan Israel di Palestina

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Masa Depan Timur Tengah Ada di Tangan Trump dan Netanyahu

2 hari lalu

Jusuf Kalla: Masa Depan Timur Tengah Ada di Tangan Trump dan Netanyahu

Jusuf Kalla menilai penyelesaian konflik di Timur Tengah sangat dipengaruhi oleh keputusan Donald Trump dan Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kritik Kekosongan Posisi Dubes Indonesia untuk AS

2 hari lalu

Jusuf Kalla Kritik Kekosongan Posisi Dubes Indonesia untuk AS

Saat masih menjabat, Jusuf Kalla membuat aturan agar posisi duta besar hanya boleh kosong paling lama tiga bulan

Baca Selengkapnya

Daftar Rudal Cina Jika Terlibat Perang Israel vs Iran

3 hari lalu

Daftar Rudal Cina Jika Terlibat Perang Israel vs Iran

Konflik yang meletus pada 13 Juni itu bermula dari serangan Israel terhadap sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran.

Baca Selengkapnya

Kakek Bos Baru MI6 Ternyata Kaki Tangan Nazi, Dijuluki Si Jagal

3 hari lalu

Kakek Bos Baru MI6 Ternyata Kaki Tangan Nazi, Dijuluki Si Jagal

Masa lalu keluarga bos MI6 yang baru, Blaise Metreweli, menjadi sorotan setelah laporan mengungkapkan bahwa kakeknya adalah mata-mata Nazi.

Baca Selengkapnya

Cina-AS Konfirmasi kesepakatan Kerangka Kerja Perdagangan

4 hari lalu

Cina-AS Konfirmasi kesepakatan Kerangka Kerja Perdagangan

Cina mengonfirmasi pada Jumat rincian tentang kerangka kerja kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Branko Ivankovic Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Cina

4 hari lalu

Branko Ivankovic Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Cina

Timnas Cina saat ini berada di peringkat 94 dunia FIFA. Posisi itu melanjutkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya