Seminar KAGAMA-MBA Bahas Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045

Reporter

Editor

Yefri

image-gnews
Seminar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada - Master of Business Administration (KAGAMA-MBA) .
Seminar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada - Master of Business Administration (KAGAMA-MBA) .
Iklan

Info Event - Pada Sabtu, 23 November 2024, suasana di Grand Ballroom Lantai 6, Menara BNI Pejompongan, Jakarta, dipenuhi semangat antusiasme. Ratusan peserta dari berbagai kalangan—industri, akademisi, profesional, dan pemerintah—berkumpul untuk mengikuti seminar bertajuk "Implementasi Prinsip Ekonomi Hijau untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045". Seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada - Master of Business Administration (KAGAMA-MBA) ini tidak hanya berfokus pada solusi konkret untuk mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia, tetapi juga menandai peluncuran logo baru yang melambangkan semangat dan komitmen organisasi terhadap keberlanjutan.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk menggali berbagai perspektif inovatif dalam menerapkan ekonomi hijau—sebuah pendekatan yang menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Ketua Umum KAGAMA-MBA, Tri Andayani, S.E., M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa prinsip ekonomi hijau adalah solusi yang memungkinkan masyarakat untuk menjalani transformasi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. "Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Prinsip ekonomi hijau adalah cara kita untuk mencapai kedua tujuan ini secara bersamaan," ungkapnya.

Acara semakin bermakna dengan sambutan dari Mucharom S.E., M.M., Direktur Human Capital dan Compliance BNI, yang menyampaikan kebanggaannya atas dukungan BNI terhadap seminar ini. Ia berharap acara ini semakin mempererat hubungan antara KAGAMA-MBA dengan BNI, serta memperkuat ikatan antara alumni Universitas Gadjah Mada di berbagai sektor.

Keynote speaker seminar ini, Dirgayuza Setiawan, M.Sc., yang juga editor buku Strategi Transformasi Bangsa karya Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus fokus pada keberlanjutan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam. "Kita tidak bisa hanya mengejar pertumbuhan ekonomi yang cepat. Dampak jangka panjang terhadap lingkungan harus menjadi perhatian utama dalam setiap keputusan ekonomi," tegasnya.

Seminar ini juga menghadirkan diskusi panel dengan narasumber-narasumber kunci, seperti Wono Budi Tjahyono, S.P., MBA., Direktur Keuangan Pupuk Indonesia; Warsono, S.T., S.Mn., M.Phil., IPU, Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN; dan Maya Lynn, BC., LLM., MBA., Chairperson Generasi Energi Bersih. Para panelis berbagi wawasan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi hijau. Diskusi yang dipandu oleh Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA., Direktur MBA UGM Kampus Jakarta, membahas berbagai tantangan dan peluang yang ada. Mereka sepakat bahwa prinsip-prinsip ekonomi hijau bukan hanya penting untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga dapat menjadi strategi bisnis yang meningkatkan daya saing industri Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seminar ini diakhiri dengan peluncuran logo baru KAGAMA-MBA, yang melambangkan semangat dan komitmen organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan dengan nilai-nilai kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan. Logo ini diharapkan dapat menginspirasi anggota KAGAMA-MBA untuk terus berperan aktif dalam menciptakan perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.

Tri Andayani, di akhir acara, menyampaikan harapannya agar seminar ini menjadi langkah awal dalam gerakan bersama menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. "Semoga hasil diskusi hari ini dapat memberikan rekomendasi yang aplikatif dan dapat diterapkan oleh berbagai sektor untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045," ujarnya penuh optimisme.

Seminar ini berhasil menjadi platform yang mengedukasi sekaligus mendorong aksi nyata dalam penerapan ekonomi hijau di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seminar KAGAMA-MBA ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan, serta mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkelanjutan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BEM KM UGM Siap Gabung Aksi Indonesia Gelap Kamis 20 Februari 2025, Soroti Pemangkasan Anggaran Ugal-ugalan

11 hari lalu

Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di depan gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, 17 Februari 2025. Dalam aksinya, mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus itu menuntut pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengubah kebijakan efisiensi atau pemotongan anggaran, terutama pada bidang pendidikan. Tempo/Prima mulia
BEM KM UGM Siap Gabung Aksi Indonesia Gelap Kamis 20 Februari 2025, Soroti Pemangkasan Anggaran Ugal-ugalan

Ketua BEM KM UGM tegaskan pihaknya akan berpartisipasi dalam gerakan tersebut dalam aksi Indonesia Gelap, Kamis nanti. Ini yang jadi sorotan mereka.


Kisah Ida Mujtahidah, Difabel yang Lulus S2 Cumlaude di UGM

19 hari lalu

Ida Mujtahidah, penyandang disabilitas yang berhasil lulus S2 cumlaude di UGM. Dok. ugm.ac.id
Kisah Ida Mujtahidah, Difabel yang Lulus S2 Cumlaude di UGM

Kisah Ida berjuang menyelesaikan studinya di UGM hingga meraih ipk 3,9.


Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM

25 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan RI Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat UGM, Sleman, DIY, 4 Februari 2025. ANTARA/HO-UGM
Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM

Anggito Abimanyu saat ini menjabat Wamenkeu dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, baru saja dikukuhkan sebagai guru besar UGM.


100 Hari Prabowo-Gibran, Dosen UGM Soroti Bagi-bagi Jabatan untuk Timses

27 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke India melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 23 Januari 2025. Tempo/Imam Sukamto
100 Hari Prabowo-Gibran, Dosen UGM Soroti Bagi-bagi Jabatan untuk Timses

Selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, banyak pihak yang berkontribusi pada kemenangan Pemilu 2024 mendapatkan jabatan di kursi pemerintahan walau belum terbukti kompeten.


LPG 3 Kg Dilarang Dijual di Pengecer, Ekonom UGM: Usaha Kecil Terancam Gulung Tikar

27 hari lalu

Pasokan LPG 3 kg tambahan didistribusikan ke pangkalan di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu, 8 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
LPG 3 Kg Dilarang Dijual di Pengecer, Ekonom UGM: Usaha Kecil Terancam Gulung Tikar

Pemerintah resmi melarang pengecer menjual LPG 3 Kg. Ekonom UGM mengatakan usaha kecil terancam gulung tikar.


Sosiolog UGM Sebut Tren Permainan Koin Jagat Akibat Tingginya Angka Pengangguran

35 hari lalu

Giska memainkan aplikasi berburu harta karun Koin Jagat di Jakarta, 15 Januari 2025. TEMPO/Subekti
Sosiolog UGM Sebut Tren Permainan Koin Jagat Akibat Tingginya Angka Pengangguran

Permainan koin jagat yang mirip dengan Pokemon Go sedang viral di media sosial, Ini pandangan Sosiolog UGM.


Klarifikasi UGM Usai Dituduh Menghambat Pengajuan Guru Besar Dosen Fakultas Pertanian

42 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Klarifikasi UGM Usai Dituduh Menghambat Pengajuan Guru Besar Dosen Fakultas Pertanian

UGM menyatakan telah mengumpulkan data dan melakukan pencarian fakta terkait keberatan Noer.


UGM Peringkat 1 di Indonesia untuk Bidang Studi Gender Versi EduRank

49 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
UGM Peringkat 1 di Indonesia untuk Bidang Studi Gender Versi EduRank

UGM meraih peringkat pertama untuk bidang studi gender versi EduRank. Ini alasannnya.


Peneliti LSJ FH UGM: Dampak Negatif Hapus Presidential Threshold Bisa Munculkan Pemimpin Demagog, Apa Artinya?

53 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Peneliti LSJ FH UGM: Dampak Negatif Hapus Presidential Threshold Bisa Munculkan Pemimpin Demagog, Apa Artinya?

Peneliti LSJ FH UGM menyebut salah satu dampak negatif dari penghapusan presidential threshold adalah melahirkan pemimpin demagog. Apakah itu?


Presidential Threshold Dihapus, Peneliti LSJ FH UGM Ungkap Dampak Negatif dan Berikan Saran

54 hari lalu

Sidang Pleno 1 pembacaan putusan perkara pengujian materiil Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), di Jakarta, 2 Januari 2025. TEMPO/Muh Raihan Muzakki
Presidential Threshold Dihapus, Peneliti LSJ FH UGM Ungkap Dampak Negatif dan Berikan Saran

Penghapusan presidential threshold selain buat angin segar demokrasi, peneliti LSJ FH UGM pun ungkapkan dampak negatifnya. Begini sarannya.