"Alhamdulillah, nilai transaksi potensial yang berhasil diraih JMFW 2025 sangat mengesankan, mencapai USD 20,4 juta melalui penjajakan kesepakatan bisnis yang berlangsung selama acara. Ini membuktikan bahwa industri modest fashion Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di panggung internasional," ujar Mardyana. Ia juga menekankan betapa pentingnya peran JMFW dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat mode muslim dunia.
JMFW 2025, yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi fesyen dari 239 jenama lokal, memadukan kearifan lokal dengan tren global. Keberagaman desain ini menjadi daya tarik utama yang berhasil mendatangkan puluhan ribu pengunjung, termasuk buyer dari 56 negara seperti Jepang, Prancis, dan Belanda. Penutupan acara pun dimeriahkan dengan peragaan busana dari berbagai desainer lokal, termasuk kolaborasi antara Bank Indonesia dan jenama seperti Irmasari Joedawinata, Qolbi, dan Fenny Saptalia.
Iklan
Tidak hanya sekadar pameran dan peragaan busana, JMFW 2025 juga menjadi wadah penting bagi para pelaku industri untuk menjalin kerja sama bisnis internasional. Salah satu momen penting dalam acara penutupan adalah penandatanganan pernyataan bersama antara L'adresse Paris Agency dengan Islamic Fashion Institute dan delapan jenama Indonesia. Selain itu, ada juga nota kesepahaman antara Kamar Dagang Singapura dan PT Kreasi Kriya Indonesia, sebuah langkah strategis untuk semakin memperluas jangkauan industri modest fashion Indonesia di kancah global.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan komunitas-komunitas fesyen, JMFW 2025 telah membuktikan bahwa Indonesia siap menjadi pusat mode muslim dunia. (*)