Mengapa Isu Pekerja Anak Masih Relevan?
Menurut data ILO tahun 2021, sekitar 160 juta anak di seluruh dunia masih terjebak dalam pekerjaan anak. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 3,36 juta anak usia 10-17 tahun yang bekerja, dengan 1,05 juta di antaranya termasuk dalam kategori yang dilarang oleh undang-undang. Sebagian besar pekerja anak (58,5%) berada di perdesaan, menunjukkan bahwa isu pekerja anak masih sangat relevan dan membutuhkan perhatian serius.
Perayaan HDMPA 2024 di Indonesia
PAACLA Indonesia dan JARAK berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan peringatan HDMPA di tingkat nasional dan daerah. Di tingkat nasional, acara dipusatkan di Eco Park Tebet, Jakarta Selatan pada hari Minggu, 9 Juni 2024. Pemilihan hari libur bertujuan agar lebih banyak anak-anak dan masyarakat umum dapat berpartisipasi. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai komunitas anak di Jabodetabek dan perwakilan Kementerian serta Lembaga, termasuk Kementerian Koordinator Bidang PMK, BAPPENAS, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian PPPA.
Berbagai kegiatan menarik diselenggarakan, mulai dari speak-up session, atraksi seni dan budaya, edukasi tentang penghapusan pekerja anak, hingga pohon harapan dan tanda tangan komitmen. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Sumberdaya Manusia, Muhadjir Effendy, membuka acara ini, menekankan bahwa penghapusan pekerja anak memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk dunia usaha, akademisi, lembaga masyarakat, dan keluarga.
Selain di Jakarta, peringatan HDMPA juga berlangsung meriah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Jember, Jawa Timur, dengan dukungan mitra lokal seperti Yayasan SANTAI dan YPSM.
Iklan
Direktur Eksekutif JARAK, Maria Clara Bastiani, menyatakan bahwa berbagai kebijakan, program, dan inisiatif telah dikembangkan untuk merespon isu pekerja anak. Kemitraan multi-aktor yang melibatkan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, sektor bisnis, dan organisasi masyarakat sipil merupakan kunci keberhasilan ini. Upaya bersama ini sangat penting untuk mendukung agenda nasional menuju Generasi Indonesia Emas 2045, dimana pada tahun tersebut Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan mayoritas penduduk berada dalam usia produktif.
Komitmen Bersama
Pada peringatan HDMPA 2024, berbagai pemangku kepentingan menandatangani komitmen bersama untuk mensinergikan program dan memperkuat sistem rujukan, berkontribusi terhadap indikator pencapaian program penyadaran, pencegahan, dan penarikan pekerja anak, serta memaksimalkan langkah-langkah akselerasi untuk mengakhiri pekerja anak di Indonesia.
Banyaknya dukungan dan keterlibatan berbagai pihak dalam peringatan HDMPA menunjukkan bahwa kemitraan untuk penanggulangan pekerja anak telah menjadi komitmen bersama. PAACLA Indonesia dan JARAK mengajak semua pihak untuk terus menunjukkan kemajuan dan komitmen dalam penghapusan pekerja anak, menuju Generasi Indonesia Emas 2045.
Acara ditutup dengan berbagai hadiah hiburan yang disponsori oleh GAPKI, PT. Maxindo, PKPA, dan ECLT Foundation, menambah semarak perayaan dan mengapresiasi partisipasi aktif semua pihak. (*)