Info Event - Program Transformasi Pendidikan Tinggi Vokasi di Indonesia (VALERIA) Fase 2 berhasil diselenggarakan di Pekanbaru dari tanggal 26 hingga 30 Mei 2024. Bertempat di Grand Jatra Pekanbaru, kegiatan ini menghadirkan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan para pimpinan perguruan tinggi vokasi.
Program ini merupakan bagian dari hibah internasional yang diperoleh melalui kerja sama Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Universitas Ciputra, yang diberikan oleh DAAD melalui DIES NMT yang dikelola oleh Potsdam University, Jerman. VALERIA adalah implementasi dari DIES National Multiplication Training (NMT) 2023-2024, yang berfungsi sebagai wadah bagi 24 pimpinan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) terpilih dari 23 perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Para peserta program ini mendapatkan kesempatan untuk menerapkan praktik kepemimpinan terbaik, berbagi pengalaman, dan mencari solusi atas berbagai tantangan dalam pengelolaan perguruan tinggi vokasi.
Training committee dari kegiatan ini terdiri dari Eddy Yusuf, Istianah Muslim, Muhammad Ihsan Zul, dan Yohana Dewi Lulu Widyasari. Program ini juga diisi oleh para pakar pengelolaan perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri, seperti Prof. Peter Mayer dari Osnabruck University of Applied Science, Jerman, dan Leenawaty Limantara, Ph.D dari Universitas Kristen Petra, Indonesia. Selain itu, Maksum Rois Adin Saf, S.Kom., M.Eng., yang merupakan fasilitator SPMI Dikti Vokasi, turut memberikan praktik terbaik terkait sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi.
Istianah Muslim, S.T., M.T., selaku koordinator program VALERIA Fase 2, menyatakan bahwa kegiatan lima hari ini merupakan kelanjutan dari Fase I yang telah dilaksanakan pada Desember 2023 lalu di BSD City, Tangerang.
“Program training ini disusun dengan pendekatan participatory approach yang melibatkan peserta secara langsung melalui brainstorming, diskusi, dan inisiasi berdasarkan pengalaman pimpinan masing-masing perguruan tinggi. Expert dan fasilitator memberikan ruang kepada peserta untuk memfasilitasi diskusi dengan berbagai metode yang diadopsi dari kegiatan-kegiatan DIES International. Pada fase ini, para peserta juga mempresentasikan hasil dari change project yang telah dilakukan melalui Project Action Plan (PAP). Proyek-proyek tersebut telah direncanakan pada fase 1 dan diterapkan selama lima bulan. Pelaksanaan PAP ini disupervisi melalui fase mentoring bersama dengan training committee. Selain itu, pada kegiatan ini, juga dilaksanakan event mengenalkan budaya Indonesia yang diramu dalam Cultural Night, di mana peserta menampilkan kesenian daerah dan penampilan spesial dari Prof. Peter Mayer yang membawakan lagu tradisional Jerman,” ungkap Istianah.
Direktur PCR Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc., dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang di Kota Pekanbaru kepada semua peserta dan tamu yang hadir dalam kegiatan VALERIA Fase 2. “Kehadiran kita hari ini adalah untuk menuntaskan rencana yang sudah direncanakan lima bulan lalu. Saya berharap, 24 proyek yang dikerjakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi lain sesuai dengan situasi dan kondisi di institusi pendidikan masing-masing. Kami sangat berharap, walaupun Pekanbaru bukan destinasi wisata, tetapi setidaknya kita dapat pengalaman dalam hal apapun selama kegiatan VALERIA Fase 2,” ucap Dadang.
Istianah menambahkan bahwa kegiatan ini juga mencakup kunjungan industri ke perusahaan mitra PCR, PT Pertamina Hulu Rokan, salah satu BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas. Hal ini dilakukan karena perguruan tinggi vokasi sangat didorong untuk memiliki link and match dengan mitra industri. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), dan Implementation Arrangement (IA) antara Politeknik Caltex Riau, Universitas Ciputra, dan perguruan tinggi asal peserta program VALERIA untuk memberikan manfaat yang lebih luas terhadap perguruan tinggi.
Salah satu peserta, Rizki Ayu Budipratiwi dari Politeknik Tempo, berbagi pengalamannya. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya membuka peluang kerja sama dengan sesama PTV yang terlibat, tetapi juga menjadi ruang yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan tata kelola serta perencanaan kerangka kerja yang diwujudkan dalam Project Action Plan. “VALERIA memberikan kami pembekalan secara komprehensif agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kapasitas peran sehingga berdampak pada peningkatan kualitas perguruan tinggi,” ungkap Rizki.
Dengan selesainya VALERIA Fase 2, diharapkan para peserta dapat menerapkan dan menyebarluaskan pengalaman workshop yang didapatkan. Selain itu, para peserta diharapkan dapat membangun jejaring yang lebih kuat antar pimpinan PTV di Indonesia.
Program ini dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan berbagai sponsor di antaranya Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan, Bank Nasional Indonesia (BNI), PT PCR Solusi Teknologi (Solustek), dan International Testing Center (ITC). Program ini menunjukkan komitmen Politeknik Caltex Riau dan Universitas Ciputra dalam mendukung pengembangan kepemimpinan di bidang pendidikan vokasi, serta mempererat kerja sama internasional melalui hibah yang diberikan oleh DIES NMT dan DAAD. (*)