Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PERPI Tingkatkan Keamanan Data Riset Pemasaran di Era Digitalisasi Ekonomi

Editor

Yefri

Para pengurus PERPI (Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Para pengurus PERPI (Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Iklan

Info Event -  Pengelolaan data akan  berpotensi buruk apabila tak dikelola dengan baik. Untuk itu keamanan data data menjadi hal yang harus benar-benar dijaga di tengah arus digitalisasi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PERPI, Rhesa Yogaswara di  Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).

PERPI atau Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia adalah  asosiasi nirlaba perusahaan marketing research (MR) yang beroperasi di Indonesia, yang didirikan pada tahun 2007. Menurut Rhesa, PERPI berkomitmen untuk mendukung ketahanan negara di era digitalisasi ekonomi. Salah satu aspek penting yang mesti dijaga yaitu pengelolaan dan keamanan data.

"Kenapa PERPI sangat konsen dengan ini, karena kita kerjaannya adalah mengutak-atik data tiap hari, data masyarakat Indonesia, konsumen Indonesia itu ngapain aja. Mulai dari perilakunya berbelanja, mobilitas, bersosial, dan lain-lain itu kita kaji perilakunya," jelas Rhesa.

Berdasarkan hasil diskusi sebelumnya dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Andi Widjajanto, di acara PodCast PERPI - LEMHANNAS, Rhesa mengatakan bahwa keamanan data merupakan salah satu hal yang mesti diperhatikan. Mulai dari penyimpanan hingga pengolahannya.

Rhesa menjelaskan di dalam asosiasi PERPI sangat menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Sehingga standardisasi dan kode etik SDM yang terlibat penting untuk dipersiapkan. Hal ini juga menjadi penilaian penting bagi lembaga-lembaga riset bisnis yang ingin masuk keanggotaan PERPI.

"Bikin lembaga riset gampang kok. Cuma yang bikin susah itu mengelolanya kan. Dari mulai survei, datanya ke-capture, kita simpan, kita olah, hasil olahan ini akan menjadi sebuah analisa rekomendasi," ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka dari itu, lanjut Rhesa, perusahaan yang masuk ke PERPI minimal harus sudah berdiri 2-3 tahun dan dilihat bagaimana track record-nya di riset bisnis. Kemudian, perusahaan yang bersangkutan bukan abal-abal dan membuka company profile kepada publik.

Pentingnya integritas bagi PERPI agar jangan sampai publik dibohongi dari hasil riset pasar. Apalagi, jika suatu perusahaan berada di bawah naungan lembaga riset ternama. Otomatis tingkat kepercayaan publik sangat tinggi, terlepas dari benar atau tidaknya data tersebut. Hal ini akan berimbas pada persepsi masyarakat karena pada dasarnya hasil riset dapat mempengaruhi pemikiran manusia.

"Saking mudahnya bikin riset. Misalnya saya bikin power point dengan grafik bagus, terus saya masukkan data segini. Pasti langsung ditelan kan? Pasti percaya. Sebegitu pentingnya integritas. Kalau saya bohong, publik sudah dibohongi," jelas Rhesa.

Maka dari itu, PERPI yakin dapat berkontribusi dalam ketahanan negara di tengah digitalisasi ekonomi. Hal ini karena proses seleksi lembaga keanggotan PERPI yang sangat ketat. Dengan begitu, pengelolaan data dan hasilnya pun dapat dipastikan tidak sembarangan. Harapannya, seluruh pemangku kepentingan perlu cermat dalam memilih SDM atau mitra yang mengelola data. (*)

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ada Ancaman Ransomware, Bagaimana Cara Perbankan Jaga Sistem Keamanan?

3 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Ada Ancaman Ransomware, Bagaimana Cara Perbankan Jaga Sistem Keamanan?

Ini cara bank jaga keamanan data nasabah dari ancaman serangan digital.


Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber, Pakar IT: Khususnya Sektor Keuangan

17 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber, Pakar IT: Khususnya Sektor Keuangan

Pakar IT dari ICT Institute Heru Sutadi mengatakan Indonesia masih menjadi sasaran umpuk serangan siber, khususnya sektor keuangan.


Ikuti Langkah Negara Lain, Prancis Larang PNS Gunakan Aplikasi TikTok

24 Maret 2023

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ikuti Langkah Negara Lain, Prancis Larang PNS Gunakan Aplikasi TikTok

Setelah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan beberapa negara lainnya, kini giliran Prancis yang melarang aplikasi berbagi video dari China, TikTok


Mengenal Brain, Virus Komputer Pertama di Dunia

19 Januari 2023

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Mengenal Brain, Virus Komputer Pertama di Dunia

Virus Brain menargetkan PC buatan IBM.


Pentingnya Literasi Digital demi Perlindungan Data Pribadi

11 Januari 2023

Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Pentingnya Literasi Digital demi Perlindungan Data Pribadi

Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan literasi digital demi perlindungan data pribadi.