Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CREATE Moments: Apresiasi Karya Seniman Muda untuk Toleransi

Editor

Yefri

image-gnews
Para siswa mengikuti workshop Bikin Binding pada CREATE Moments di Sulawesi Selatan
Para siswa mengikuti workshop Bikin Binding pada CREATE Moments di Sulawesi Selatan
Iklan

Info Event -  Konsorsium Creative Youth for Tolerance (CREATE) kembali menyelenggarakan “CREATE Moments” edisi kedua, sebuah pameran seni dan budaya untuk toleransi.  Acara ini diselenggarakan secara serentak di tiga kota di Indonesia yaitu di  Griya Seni Popo Iskandar Bandung, Unicorn Creative Space Surabaya, dan Artmosphere Studio Makassar pada 22-25 September 2022. 

Sebanyak 60 karya seni berupa instalasi, lukisan, kolase, hingga drama pementasan yang dibuat oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dari tiga provinsi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan akan ditampilkan untuk publik. CREATE Moments memajang karya seni yang dibuat oleh siswa sebagai seniman muda yang mengangkat isu seputar toleransi, keberagaman, kesetaraan gender dan inklusi sosial. 

Ilham Saenong, Project Manager CREATE mengapresiasi semangat dan kreativitas siswa di SMA dan Madrasah Aliyah. “Kita perlu lebih banyak suara dan ekspresi dari anak muda tentang persoalan yang mereka hadapi. Karya-karya siswa di SMA dan Madrasah Aliyah selama pameran ini memberi pesan bahwa anak muda dapat menjadi duta toleransi secara kreatif dan mengesankan. Apalagi dengan masih banyaknya diskriminasi dan kekerasan dalam dunia pendidikan hingga kini.”

CREATE Moments telah menjadi ruang untuk mengapresiasi karya seni yang dihasilkan oleh para seniman muda dari SMA dan sederajat. Melalui pameran ini, siswa sebagai seniman muda diajak untuk merefleksikan diri mereka dalam menyikapi isu intoleransi di lingkungan terdekatnya untuk kemudian disalurkan melalui pendekatan seni dan budaya.

Selain itu, CREATE Moments juga menjadi tempat bagi para penggemar seni serta masyarakat umum untuk menyaksikan dan terlibat dalam lingkar seni Indonesia yang semakin berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CREATE Moments di tiga kota hadir dengan tema yang berbeda. Di Jawa Barat, tema “Silih” yang berarti “saling” diambil sebagai tema utama. Pepatah leluhur Sunda “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh” yang memiliki arti saling mencerdaskan, saling mengasihi, dan saling melindungi menjadi sangat berarti. Selama proses berkarya, para siswa SMA/sederajat di Jawa Barat bersepakat untuk saling membantu, mengayomi, dan memuliakan pendapat berbeda. Harapannya, dengan berproses dan berkesenian bersama, akan menumbuhkan rasa aman, saling percaya, dan saling melindungi kelompok-kelompok rentan yang ada di lingkungan sekitar.

Di Jawa Timur, CREATE mengambil tema “Aksara” akronim dari Apresiasi Kreasi Budaya Remaja. Daya kreasi anak muda dalam menyikapi isu intoleransi yang disalurkan melalui karya seni patut untuk diapresiasi dan dirawat. Siswa sebagai seniman muda berupaya membangun kesadaran dalam bahasa yang mudah dipahami tentang kesetaraan dan persaudaraan. Karyakarya yang dihasilkan adalah refleksi bahwa upaya yang mereka lakukan adalah untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.

Di Sulawesi Selatan, CREATE membawa tema “Di Luar Jam Sekolah”. Pameran di Sulawesi Selatan ini merupakan rangkaian akhir dari proses residensi 20 siswa dari Makassar dan Gowa yang dikerjakan secara kolaboratif bersama komunitas literasi di Makassar, lembaga penelitian dan penerbit buku. Melalui tema ini, para siswa diajak untuk berproses melahirkan karya seni di luar waktu belajar mereka di sekolah.

CREATE Moments dimulai pada awal tahun 2022. Edisi pertama berlangsung di Januari 2022 dan juga dilaksanakan secara serentak di tiga provinsi tersebut. Selain itu, CREATE Moments edisi pertama juga diadakan secara virtual, yang bisa diikuti oleh para pengunjung di mana pun berada. CREATE Moments mewakili semangat keberagaman yang diantarkan oleh siswa sekolah melalui berbagai karya seni. Melalui pameran ini, peran aktif anak muda untuk membangun kesadaran publik terhadap nilai toleransi patut untuk terus dijaga dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

18 hari lalu

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir saat diwawancarai tempo di Pesatren Diniyah Puteri Padang Panjang. TEMPO/Fachri Hamzah
Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

24 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

51 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau Taman Balekambang Solo yang baru saja selesai direvitalisasi, pada H-1 pelaksanaan Pemilu 2024, Selasa, 13 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

Hal itu dilakukan setelah turunnya peringkat Kota Solo sebagai kota paling toleran di Indonesia.


Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

10 Februari 2024

Tradisi tuk panjang dalam menyambut perayaan Imlek yang berlangsung di kawasan Pecinan, Semarang, Kamis (8/2/2024). (ANTARA/Pemkot Semarang)
Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

Tradisi tuk panjang biasanya dilakukan orang Tionghoa di rumah orang paling tua, tetapi di Semarang dilakukan di jalanan menjelang Imlek.


Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

15 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

Mahfud Md menyebut sejatinya soal kerukunan, kesamaan kedudukan hukum, antarumat beragama sudah selesai sejak lama.


Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

4 Januari 2024

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md menemui awak media usai berziarah ke makam Mohammad Hatta alias Bung Hatta di Taman Makam Pahlawan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Selasa sore, 2 Januari 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

Mahfud Md membagikan kisah persahabatannya dengan seorang pendeta di Yogyakarta.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Merayakan Keberagaman dan Hak Asasi di Singkawang

20 Oktober 2023

Pembacaan Deklarasi Suara Orang Muda di penutupan Festival HAM, Singkawang Kalimantan Barat, 18 Oktober 2023. TEMPO/ILONA ESTERINA
Merayakan Keberagaman dan Hak Asasi di Singkawang

Festival HAM 2023 digelar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat


Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

29 Agustus 2023

Presiden Jokowi saat tiba di Stasiun Harjamukti Depok menjelang peresmian LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

Menurut Jokowi, keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan toleransi.


Jokowi: Dunia Tidak Baik-baik Saja, ASEAN Harus jadi Teladan Toleransi dan Persatuan

7 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo membuka ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference atau IIDC di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023. Sumber: Dokumentasi IIDC
Jokowi: Dunia Tidak Baik-baik Saja, ASEAN Harus jadi Teladan Toleransi dan Persatuan

Presiden Jokowi mengharapkan ASEAN dapat menjadi teladan toleransi dan persatuan, di tengah kondisi dunia yang tidak baik-baik saja.