Info Event – Pemanasan global, deforestasi, polusi, perubahan iklim, banjir dan juga masalah sampah adalah merupakan isu lingkungan yang harus segera diatasi dan dicarikan solusi. Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai perguruan tinggi yang bersentuhan langsung dengan isu lingkungan tentu mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah tersebut. Untuk itu menjelang Musyawarah Nasional Himpunan Alumni VI IPB (Munas VI HA IPB) yang akan dilaksanakan pada akhir pekan ini, DPP HA IPB bekerjasama dengan SEAMEO BIOTROP mengundang para calon ketua umum dan sekjen (sekretaris jendral) untuk memaparkan visi lingkungan mereka dalam acara Environmental Leader Talks Series, Rabu 15/12 melalui platform zoom dan juga disebarkan melalui youtube.
Dalam acara yang dipandu Direktur SEAMEO BIOTROP Dr. Zulhamsyah Imran dan wakil ketua DPP HA IPB Nelly Oswini ini, keempat pasang calon sepakat bahwa usaha untuk menuju lingkungan yang lebih baik harus dimulai dari diri sendiri disertai kolaborasi dengan orang lain. Ada 4 pasang calon ketua dan sekjen dalam Munas VI HA IPB ini. Mereka akan memimpin lebih dari 180 ribu alumni IPB yang ada di seluruh Indonesia dan juga tersebar di 5 benua.
Pasangan pertama yaitu Atep N Sabandar – Dadang Romansah yang merupakan pengusaha muda di bidang migas dan kehutanan berjanji akan membuat pemetaan masalah lingkungan pada setiap DPD (Dewan Pengurus Daerah) dan DPC (Dewan Pengurus Cabang) untuk kemudian membuat solusi berbasis pada kearifan lokal yang tentu berbeda-beda di setiap daerahnya.
Pasangan kedua, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy yang berpasangan dengan Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor Dudi Fitri Susandi akan menggerakkan pengurus DPD dan DPC untuk menjadi mitra pemerintah daerah setempat dalam membuat kebijakan yang terkait isu lingkungan. Menurut mereka hal ini harus dilakukan agar langkah yang diambil bersifat struktural. Hal lainnya yang akan dilakukan adalah adalah membuat program-program percontohan untuk kembali kepada pertanian organik dan juga membuat program penanaman pohon secara rutin.
Tri Mumpuni yang sering dijuluki sebagai Wanita Listrik karena dedikasinya dalam membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro di 65 pedesaan terpencil di seluruh Indonesia juga ikut maju dalam kontestasi ini berpasangan dengan Bayu A Yulianto, seorang konsultan lepas pada berbagai LSM. Tri Mumpuni akan membuat kampanye agar setiap mahasiswa dan alumni IPB bisa menjadi seperti Greta Thunberg, seorang remaja yang berhasil menjadi inspirasi masyarakat dunia dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan. Untuk mendukung itu mbak Puni, panggilan akrab Tri Mumpuni, juga akan mendesak agar pemerintah bisa memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum sejak SD. Hal lain yang akan diperjuangkan adalah membuat politik pertanian Indonesia agar lebih bisa membela kepentingan petani.
Pasangan terakhir adalah pengusaha Walneg Sopia Jas, yang saat ini menjadi Sekjen DPP HA IPB dan Sukma Kamajaya yang merupakan wakil sekjen pada periode 2017-2021. Walneg akan lebih mengaktifkan keberadaan dewan pakar IPB dalam memberikan masukan kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah. Walneg memberikan contoh pada saat kampanye calon presiden 2019, mereka sudah berperan aktif dengan memberikan masukan-masukan kepada kedua capres mengenai isu-isu lingkungan yang merupakan rekomendasi dari pakar-pakar IPB.
Munas VI HA IPB akan dilangsungkan tanggal 17-19 Desember 2021 di IPB International Convention Center Bogor secara hybrid, dihadiri oleh utusan dari DPD dan DPK (Dewan Pengurus Komisariat) dari seluruh Indonesia. Sedangkan pengurus DPC hanya bisa menghadiri melalui platform online mengingat kondisi Indonesia yang belum bebas dari pandemi Covid 19. (*)