Simposium Nasional Reforma Agraria Implies Reforma Kehutanan

Editor

Yefri

image-gnews
Simposium Nasional Reforma Agraria Implies Reforma Kehutanan
Simposium Nasional Reforma Agraria Implies Reforma Kehutanan
Iklan

INFO EVENT - Reforma agraria sebenarnya sudah digulirkan sejak zaman  Orde Lama di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Reforma Agraria ditempatkan sebagai satu bagian mutlak dari “cita-cita Revolusi Indonesia” untuk mewujudkan “Sosialisme Indonesia”.  Namun dalam perjalanannya reforma agraria dianggap belum sejalan dengan cita-cita revolusi Indonesia yang didasarkan pada mandat konstitusi  yaitu untuk mereduksi ketimpangan struktur agraria dan membangkitkan produktivitas lahan.

Sebagai upaya untuk mendiskusikan arah kebijakan nasional terkait Reforma Agraria dan Reforma Kehutanan,  The Asia Foundation,  FORCI DEVELPOMENT Fakultas Kehutanan IPB University (FORCIDEV) dan Forum Perguruan Tinggi Kehutanan se-Indonesia (FOReTIKA) mengadakan Simposium Nasional Reforma Agraria Implies Reforma Kehutanan pada tanggal 13-14 Januari 2020 di Swisbel-Residence Kalibata, Jakarta Selatan.  Simposium ini diselenggarakan bersama dengan elemen masyarakat sipil dan akademisi.

Hari pertama simposium diawali dengan pemaparan serta pembahasan makalah “Rezim Kawasan Hutan dan Politik Realokasi Penggunaannya” oleh Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS dan Sudarsono Soedomo, Ph.D.  Selanjutnya proses diskusi dibagi ke dalam lima tematik Panel Session dengan dua pemakalah dan satu moderator di masing-masing tematik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prof. Hariadi yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB mengatakan bahwa simposium ini akan memberikan perspektif berbeda dari acara-acara sejenis.  Kali ini para peserta akan membedah peraturan perundangan dari sisi historis, tata kelola, birokrasi dan hubungan antar lembaga, bukan hanya permasalahan yang terkait dengan undang-undang saja. Pendalaman masalah akan dikaitkan dengan dua hal, yang pertama adalah kaitannya dengan omnibus law, dan yang kedua dengan administrasi pembangunan.  Diharapkan kehadiran omnibus law akan memecahkan masalah di lapangan, baik yang menyangkut masalah hutannya sendiri dan juga persoalan-persoalan institusional. Namun  Guru Besar Kebijakan Kehutanan ini menengarai bahwa debirokratisasi yang akan dijalankan melalui omnibus law belum bisa memecahkan problematika berbeda-beda yang terjadi di masing-masing daerah.

Simposium akan diteruskan  pada hari kedua untuk  mengumpulkan hasil-hasil pembahasan yang terjadi pada proses diskusi dan akan dielaborasikan menjadi sebuah Draft Rekomendasi.  Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dari simposium akan menjadi semacam policy brief kepada pemerintah periode 2019 -2024 untuk menyusun kebijakan dan langkah strategis pembaruan kehutanan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Pemerintah Beri Banyak Relaksasi Impor untuk Komoditas Produk Kehutanan

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Budi Santoso di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, 30 Juni 2025. Tempo/Ilham Balindra
Mengapa Pemerintah Beri Banyak Relaksasi Impor untuk Komoditas Produk Kehutanan

Dari total 482 kode HS (harmonized system) yang terdampak relaksasi impor, 441 HS di antaranya merupakan produk kehutanan.


Forum Konservasi Gagal Pantau Rapat RUU Kehutanan, Ini Kata DPR

8 hari lalu

Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi IV DPR tentang kehutanan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, R25 Juni 2025. Tempo/Amston Probel
Forum Konservasi Gagal Pantau Rapat RUU Kehutanan, Ini Kata DPR

Rapat soal rencana revisi keempat UU Kehutanan pada Rabu, 25 Juni lalu dihadiri perwakilan asosiasi bidang kehutanan, serta para akademisi.


10 Juta Pekerja di Sektor Pertanian Tidak Mendapat Upah Sepanjang 2024

37 hari lalu

Ilustrasi petani/buruh tani. ANTARA/Irwansyah Putra
10 Juta Pekerja di Sektor Pertanian Tidak Mendapat Upah Sepanjang 2024

Celios mengungkapkan sebanyak 10,4 juta pekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tidak menerima gaji sepanjang 2024.


Pelemahan SVLK Kehutanan Berlanjut, Daya Saing Produk Kayu Indonesia Dipertaruhkan

37 hari lalu

Pekerja berjalan di antara kayu gelondongan di pengolahan kayu kawasan Klender, Jakarta, 15 Maret 2016. TEMPO/Tony Hartawan
Pelemahan SVLK Kehutanan Berlanjut, Daya Saing Produk Kayu Indonesia Dipertaruhkan

Tahun ini, rencana pelonggaran kembali SVLK sektor keuhtanan muncul meski masih dalam tahap pembahasan antar-kementerian.


Aktivis Desak Pemerintah Batalkan Pelemahan Aturan Verifikasi Kayu RI

41 hari lalu

Pekerja tengah memotong kayu di kawasan Klender, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Kementerian Perindustrian menyebutkan nilai ekspor industri kayu pada kuartal II/2023 sebesar 853,53 juta dolar Amerika, menurun 27,79 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2022 sebesar 1,18 miliar dolar Amerika. Tempo/Tony Hartawan
Aktivis Desak Pemerintah Batalkan Pelemahan Aturan Verifikasi Kayu RI

Pelemahan aturan verifikasi kayu itu berada di antara deregulasi yang digagas oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi.


Kemenhut Klaim Perdagangan Karbon Bakal Libatkan Masyarakat Adat

20 April 2025

Para tamu undangan menghadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
Kemenhut Klaim Perdagangan Karbon Bakal Libatkan Masyarakat Adat

Perdagangan karbon akan mengacu pada Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan kerangka regulasi nasional.


Pemerintah Segera Luncurkan Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan

14 Maret 2025

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di gedung DPR RI, Jakarta, 27 Februari 2025. Tempo/Amston Probel
Pemerintah Segera Luncurkan Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan, perdagangan karbon dari sektor kehutanan akan segera diresmikan.


DPRD Tidak Merespons Aksi Indonesia Gelap BEM Nusantara Jawa Barat

24 Februari 2025

Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Jawa Barat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Barat, 21 Februari 2025. Tempo/Natau Lasniroha Sinaga
DPRD Tidak Merespons Aksi Indonesia Gelap BEM Nusantara Jawa Barat

BEM Nusantara Jawa Barat melakukan aksi Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat lalu. Mahasiswa menyayangkan DPRD tak menanggapi.


Di Asia Land Forum 2025, Pemerintah Janjikan Akses Tanah untuk Rakyat dan Bongkar Skema Plasma Inti

21 Februari 2025

(Dari kiri) Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika, dan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko dalam konferensi pers Asia Land Forum 2025 di Jakarta Barat, 19 Februari 2025. Tempo/Defara
Di Asia Land Forum 2025, Pemerintah Janjikan Akses Tanah untuk Rakyat dan Bongkar Skema Plasma Inti

Pengentasan kemiskinan ekstrem harus dilakukan dengan memberikan akses tanah untuk rakyat. Kalau perlu dengan Dekrit Presiden.


Hari Pertama Asia Land Forum 2025, Peserta Sepakati Percepatan Reforma Agraria

19 Februari 2025

(Dari kiri) Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika, dan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko dalam konferensi pers Asia Land Forum 2025 di Jakarta Barat, 19 Februari 2025. Tempo/Defara
Hari Pertama Asia Land Forum 2025, Peserta Sepakati Percepatan Reforma Agraria

Kesepakatan ini ditandatangani oleh sejumlah organisasi masyarakat sipil dan kementerian di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.