INFO EVENT – Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019 resmi diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia, Ignatius Untung, Senin (9/12).
Ignatius Untung mengapresiasi minat peserta pesta diskon yang juga dikenal dengan sebutan 12.12 ini. Ya, antusiasme pada penyelenggaraan Harbolnas memang kian terasa. “Beberapa e-commerce besar yang sebelumnya belum bergabung dalam Harbolnas, kali ini akhirnya menjadi peserta,” kata Untung dalam peluncuran Harbolnas 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Baca juga:
Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap produk lokal dapat menduduki posisi yang sangat bergengsi di hati para penyuka belanja. “Kami harap acara ini dapat memberi manfaat bagi seluruh stakeholder e-commerce, khususnya UMKM dalam meningkatkan skala usaha dan memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya lebih efisien dengan jangkauan global,” ujar Mendag Agus dalam sambutannya.
Selaras dengan harapan Mendag Agus, Untung mengatakan bahwa tak hanya produk-produk lifestyle atau elektronik saja, komoditi juga menjadi produk yang bisa dinikmati diskonnya selam apesta 12.12. “Selamat bergabung kepada Sayur Box, Tani Hub, dan Brambang.com,” katanya. “Untuk konsumen, semoga Harbolnas 2019 benar-benar bisa memberi manfaat kemudahan dan kenyamanan berbelanja Anda.”
Tak hanya itu, fokus pada pengembangan produk lokal juga ditunjukkan dengan penyelenggaraan Harbolnas selama dua hari. “Khusus 11 Desember 2019, semua promo ditujukan untuk semua produk lokal. Semua promo bisa dicek di harbolnas.idea.or.id.”
Seperti diketahui, Harbolnas 2018 berhasil mencatatkan penjualan produk lokal yang cukup mengagumkan. Menurut data yang diolah lembaga penelitian AC Nielsen, setidaknya 46% barang yang terjual selama gelaran Harbolnas 2018 merupakan produk lokal. Selama dua hari, Harbolnas 2018, masih menurut Nielsen, juga mencatatkan kenaikan jumlah transaksi sebanyak lebih dari 6 kali lipat.
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang didirikan pada Mei 2012 merupakan wadah yang menaungi para pelaku industri e-commerce baik sebagai platform maupun ekosistem penunjang seperti pembayaran, pengiriman, digital marketing, media sosial, perbankan, dan infrastruktur. Dengan anggota yang saat ini berjumlah 339 anggota, idEA merupakan mitra proaktif dan kredibel bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) khususnya pemerintah dalam membangun industri ekonomi berbasis digital di Indonesia. (*)