"Saya pribadi sepakat, infrastruktur sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan daya saing bangsa. Bahkan di masa darurat sekalipun, pembangunan infrastruktur harus tetap berjalan," ujar AHY.
Ia menyoroti capaian pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut hingga era pemerintahan Joko Widodo, menjadi salah satu dari lima prioritas utama pemerintah. Menurut data IMD World Competitiveness 2024, posisi Indonesia kini berada di peringkat ke-27 dunia, naik 15 peringkat dibandingkan tahun 2015.
Namun, AHY menekankan pentingnya memastikan pembangunan infrastruktur memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. “Pembangunan yang tidak tepat guna hanya akan menjadi pemborosan uang negara,” tegasnya.
Sebagai bagian dari Asta Cita, delapan misi Presiden dan Wakil Presiden, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur dengan fokus pada pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Targetnya adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dan penurunan angka kemiskinan hingga 0%.
Advertising
Advertising
Dalam upaya mendukung cita-cita tersebut, AHY menyerukan pengutamaan sumber daya dalam negeri, termasuk kebijakan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada material, peralatan, dan tenaga kerja.
"Kita tidak kekurangan orang pintar. Akademisi dan tenaga kerja konstruksi harus terus meningkatkan kompetensinya. Kontraktor dan konsultan juga harus lebih berdaya saing melalui pengelolaan proyek yang efisien dan inovasi teknologi," ujarnya.
Mengusung tema Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing, AHY berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang bagi para pelaku konstruksi untuk berbagi pengalaman, menggali peluang, dan berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, dan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Abdul Muis.
Puncak acara Konstruksi Indonesia 2024 akan berlangsung hingga 8 November 2024, menghadirkan konferensi, pameran, kompetisi tenaga kerja konstruksi nasional, hingga gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia. Berbagai kegiatan pendukung, seperti penyusunan Buku Konstruksi Indonesia 2024 dan lomba foto serta video, turut memeriahkan agenda ini. (*)