Info Event - Program Studi Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali mempersembahkan acara tahunan Cinefuture yang kedua, kali ini mengusung tema "Menggali Realitas, Fundamental, dan Multidimensionalitas Tubuh Sinema." Acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menampilkan karya seni mereka, tetapi juga berfungsi sebagai ruang diskusi dan apresiasi seni kontemporer yang menitikberatkan pada kritik dan pematangan karya. Diselenggarakan sejak 2022 dan mencapai puncaknya di akhir 2023, Cinefuture menawarkan rangkaian kegiatan yang mencakup workshop, pameran, dan simposium di tempat-tempat bergengsi di Bandung, seperti Fragment Project, Institut Français d'Indonésie (IFI) Bandung, dan Auditorium Hotel Santika.
Sebagai forum interdisipliner, Cinefuture melibatkan berbagai studio di Program Studi Film dan Televisi UPI, termasuk Studio Film Eksperimental, Studio Animasi Intermedia, dan Studio Kajian Media. Karya-karya yang dihadirkan mencerminkan tema tahun ini, menjadikan tubuh sebagai medium utama dalam seni gambar bergerak, serta menyoroti bagaimana film dapat menjadi instrumen eksplorasi dan respon terhadap isu-isu terkini.
Kolaborasi tahun ini juga diperluas dengan keterlibatan teater Kotakatakita, sebuah acara tahunan yang digelar oleh mahasiswa Program Studi Film dan Televisi UPI, yang memberikan dimensi tambahan pada eksplorasi tema "tubuh sinema." Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ruang bagi mahasiswa untuk memahami tubuh sebagai alat seni yang berpotensi menyampaikan pesan-pesan eksploratif.
Pameran Cinefuture tahun ini menampilkan beragam karya dari Studio Film Eksperimental dan Studio Animasi Intermedia dalam bentuk instalasi, pemutaran, dan karya interaktif yang memperkaya narasi visual. Bersamaan dengan pameran, simposium akademis yang dihadirkan oleh Studio Kajian Media mengulas perspektif ilmiah dari berbagai karya tersebut, memberikan pemahaman lebih dalam mengenai masa depan sinema sebagai disiplin seni.
Melibatkan berbagai lembaga akademis dan profesional seperti Prosfisi, IFI, Goethe-Institut, Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia, dan lembaga perfilman lainnya, Cinefuture UPI 2024 memperluas cakupannya dengan menghadirkan pembicara internasional, termasuk perwakilan dari Tiongkok. Ketua Cinefuture, Harry Tjahjodiningrat, menekankan pentingnya peran kampus sebagai ruang demokratisasi akademik yang berdaulat, yang mampu mendorong kebebasan kreativitas dan ilmiah. Menurutnya, Cinefuture menyediakan platform strategis bagi mahasiswa untuk menggali dan merealisasikan ide-ide kreatif mereka yang sejalan dengan perkembangan seni kontemporer.
Hery Supiarza, ketua Program Studi Film dan Televisi UPI, menjelaskan bahwa Cinefuture bukan sekadar perayaan seni, melainkan juga ruang dialog untuk merefleksikan peran seni dalam masyarakat. Dengan menyuguhkan karya-karya yang beragam, Cinefuture mengundang penonton untuk melihat dunia dari berbagai perspektif dan memperdalam pemahaman tentang kompleksitas kehidupan. Acara ini membangun jembatan antara teori dan praktik melalui diskusi antara akademisi, praktisi, dan penonton, yang mendorong pola pikir kritis di kalangan mahasiswa dan generasi muda.
Cinefuture berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024 dengan berbagai program menarik, termasuk Screening Indonesia-Australia pada 25 Oktober, Layar Alumni Open Air pada 26 Oktober, pemutaran film Prancis, hingga puncak acara berupa pameran dan pemutaran film eksperimental serta animasi intermedia pada 8-11 Desember. Simposium puncak yang melibatkan Asosiasi Program Studi Film se-Indonesia akan digelar pada 11 Desember, dan ditutup dengan Open Air Institut Partner pada 12 Desember.
Dengan tema inovatif dan multidimensi, Cinefuture diharapkan mampu menjadi ruang kreatif mahasiswa sekaligus platform strategis untuk memperkaya seni kontemporer dan mengajak masyarakat berdialog secara kritis tentang relevansi sinema di era modern. (*)