Info Event - Festival Sastra dan Pembaca Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2024 kembali dengan pesona yang tak tertandingi. Dari Indonesia hingga India, dari Malta hingga Malaysia, serta Filipina hingga Belanda, acara empat hari ini akan menghadirkan beragam diskusi mendalam, makan malam sastra yang intim, serta berbagai pertunjukan yang memukau. Semua ini akan berlangsung di tempat-tempat paling magis di Ubud, menjadikan UWRF sebagai perayaan kata-kata dan ide yang sangat dinanti di Asia Tenggara.
Pada tahun ini, UWRF mendapat kehormatan untuk menyambut Maria Ressa, penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2021 atas perjuangannya membela kebebasan pers. Dalam kesempatan ini, Maria Ressa akan membahas dampak media sosial dan kecerdasan buatan (AI) terhadap jurnalisme, serta pentingnya berita yang beretika dan tidak bias di tengah dunia yang semakin terpecah.
UWRF 2024 juga akan menyoroti sosok mendiang Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis dan intelektual besar yang pernah menjadi tahanan politik karena keyakinan progresifnya. Diskusi ini akan dipimpin oleh adik Pramoedya, Soesilo Toer, yang menawarkan pandangan personal dan mendalam tentang sejarah Indonesia.
Di tengah gejolak global yang sering membuat kita merasa terpecah, UWRF tahun ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kata-kata dan ide dapat membentuk diskursus publik serta memperkuat nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dunia yang bergerak ke arah sebaliknya, ungkap Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur Festival.
Festival ini juga akan menghadirkan penulis internasional terkemuka seperti Sathnam Sanghera dari Inggris, Claire Kilroy dari Irlandia, Siang Lu dari Australia, dan Laura Elizabeth Woollett dari Australia. Mereka akan bergabung dengan penulis modern Indonesia seperti Dee Lestari, Seno Gumira Adjidarma, Wayan Jengki Sunarta, M. Aan Mansyur, Ratih Kumala, dan Norman Erikson Pasaribu.
Selain itu, festival ini akan menyajikan diskusi tentang isu-isu mendesak, mulai dari hak asasi manusia hingga politik di Indonesia dan Asia Tenggara. Pembicara seperti Sara M. Saleh, Ma Thida, dan Paul Caruana Galizia akan memberikan wawasan yang mendalam dan analisis tajam.
Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai pertunjukan langsung dari seniman seperti Sal Priadi, Petra Sihombing, dan BOI AKIH dari Belanda. Tak ketinggalan, pemutaran film Indonesia yang tengah berkembang juga akan memanjakan pecinta film, termasuk pemutaran dua film yang diakui secara internasional.
Dengan hanya kurang dari dua bulan lagi, Janet DeNeefe mengundang pembaca untuk menjelajahi program-program UWRF 2024 dan menemukan keajaiban sastra di setiap sudut Ubud. (*)