Info Event - Tahun ini, pameran seni Nandur Srawung (NS) kembali hadir dengan tema "WASIAT: Legacy," sebuah pameran yang merayakan warisan seni rupa dari para seniman pendahulu yang telah memberikan kontribusi besar terhadap dunia seni dan sejarah Indonesia. Lebih dari sekadar mengapresiasi karya seni yang telah menginspirasi, pameran ini juga mengajak kita untuk mengeksplorasi bagaimana warisan tersebut mempengaruhi seniman masa kini dalam berbagai aspek, termasuk sosial, budaya, dan artistik.
Kurator NS, yang terdiri dari Arsita Pinandita, Bayu Widodo, Irene Agrivina, Rain Rosidi, dan Sujud Dartanto, mendorong para seniman peserta untuk mengeksplorasi warisan seni dengan pendekatan yang inovatif dan personal. Alih-alih sekadar meniru, para seniman diundang untuk menafsirkan ulang dan menghidupkan kembali warisan tersebut dalam konteks kekinian. Hasilnya, 82 karya dari 76 seniman ditampilkan dengan pembagian ruang pameran berdasarkan periode perkembangan seni rupa di Indonesia, mulai dari era "Bangsa Merdeka dan Rayuan Pulau Kelapa" (1945–1955) hingga "Seni Pop dan Kampung Global" (2005–2015).
Pada penyelenggaraan ke-11 ini, NS mengusung lima nilai utama: inklusi, rekreasi, edukasi, inovasi, dan kolaborasi. Melalui program-program yang dirancang dengan matang, NS tidak hanya menyasar kalangan pecinta seni, tetapi juga masyarakat umum.
Salah satu program unggulan NS XI adalah "Nandur Gawe," yang dilaksanakan dalam format inkubasi. Dalam program ini, seniman peserta diajak untuk mengolah ide dan konsep bersama kolaborator yang merupakan kolektif atau seniman dari D.I. Yogyakarta selama tujuh hari. Kolaborator yang dipilih memiliki pengalaman panjang dalam dunia seni dan relevan dengan klaster karya para seniman peserta. Hasil dari proses inkubasi ini akan dipresentasikan dalam program "Srawung Moro," menampilkan karya yang dipamerkan dalam bentuk proposisi atau konsep.
NS juga menghadirkan "Srawung Sinau," sebuah program pendidikan yang berfokus pada pengenalan sejarah seni rupa Indonesia. Dipandu oleh Dr. Mikke Susanto, program ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar kepada peserta mengenai warisan para seniman pendahulu yang telah berkontribusi signifikan dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelas ini akan diadakan pada 19 Agustus 2024 dan terbuka untuk seniman, mahasiswa seni, serta masyarakat umum.
Pembukaan dan Penghargaan
Pameran Nandur Srawung XI akan dibuka untuk publik pada 15 Agustus 2024, dengan peresmian oleh Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan D.I. Yogyakarta. Dalam upacara pembukaan, NS juga akan menganugerahi dua penghargaan bergengsi: "Lifetime Achievement Award" dan "Young Rising Artist Award." Penghargaan ini diberikan kepada seniman yang telah berjasa dan berkontribusi besar pada perkembangan seni rupa, serta seniman muda berbakat yang berpartisipasi dalam pameran NS XI.
Program Harian dan Partisipasi Publik
Selain pameran, NS XI juga akan menyajikan berbagai program harian yang menarik, seperti Bursa Seni, Srawung Moro: Open Studio Showcase, Nandur Kawruh: Wicara Seniman, serta Srawung Temu: Tur Kuratorial. Program-program ini dirancang untuk membuka peluang interaksi antara seniman, pengunjung umum, siswa sekolah, dan penyandang disabilitas.
Pameran Nandur Srawung XI "WASIAT: Legacy" akan berlangsung dari 15 hingga 28 Agustus 2024 di Galeri Taman Budaya Yogyakarta. Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis, dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 11.00 hingga 21.00 WIB. Jangan lewatkan kesempatan untuk merayakan warisan seni rupa Indonesia dan menggali inspirasi dari karya-karya luar biasa yang dipamerkan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Instagram @nandursrawung atau hubungi Andi Firda N.F di 0852 5566 3162. (*)