Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bernalar Berdaya di SMAN 50 Jakarta

Editor

Yefri

image-gnews
 Bernalar Berdaya di SMAN 50 Jakarta
Bernalar Berdaya di SMAN 50 Jakarta
Iklan

Info Event – Bernalar Berdaya sebuah program perjalanan narasi akal pemikiran, nalar, dan logika yang diadakan oleh MudaBerdaya setiap bulannya dilaksanakan di SMAN 50 Jakarta pada bulan Februari ini. Diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri murid dan guru, acara Bernalar Berdaya dibuka oleh Bapak Arif dari perwakilan guru SMAN 50 Jakarta, kemudian disusul oleh Ryan Batchin sebagai Co-Founder MudaBerdaya. Ryan membagikan pengenalan mengenai MudaBerdaya, aktivitas serta dampak dan harapan yang dapat diberikan oleh MudaBerdaya kepada anak muda di Indonesia dalam membangun penalaran yang cerdas, kritis, logis dan sistematis.

Dalam sesi Literasi, ada 4 sesi yang diisi oleh 4 orang Narator yang membagikan pemikiran, gagasan dan argumentasinya bagi para peserta. Naftalie Tiara, dengan judul narasi "Di Balik Layar SMA", membagikan pengalamannya sebagai siswi SMA, mengungkapkan bahwa kehidupan sekolah yang tampak seru dan menyenangkan tetapi terkadang penuh dengan tantangan dan tuntutan yang dapat memicu overthinking. Melalui ceritanya, Naftalie menekankan pentingnya manajemen waktu dan selalu berusaha dengan upaya yang terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut.

Di sesi berikutnya, Daniel Limantara, selaku pendiri media Neo Historia, mengangkat narasi dengan judul "Belajar Sejarah, Masa Depan Cerah", Daniel menyoroti pentingnya mempelajari sejarah tidak hanya sebagai cerita masa lalu tetapi sebagai bahan pembelajaran untuk membangun masa depan yang lebih baik. Beliau memberikan contoh bagaimana tokoh-tokoh besar seperti Napoleon, Julius Caesar, dan Aleksander Agung juga belajar dari sejarah untuk mencapai kesuksesan. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mencapai kesuksesan tak terkecuali untuk anak muda.

Sesi ketiga dengan judul narasi "Berselancar Beretika agar Lebih Berdaya" dibawakan oleh Galih Smarapradipha selaku perwakilan Harian Kompas yang membahas tentang pentingnya etika digital di era sekarang. Galih membagikan 4 Pilar digital yang perlu diketahui, oleh kita sebagai pengguna internet antara lain: Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital. Sayangnya berdasarkan data, terjadi penurunan indeks terkait etika digital di Indonesia yang menunjukkan kurangnya kemampuan dalam berempati dan bersikap bijak dalam beraktivitas digital di Indonesia terutama dalam menggunakan media sosial. Beliau juga mengingatkan tentang berbagai tantangan seperti hoax, phishing, dan cyberbullying, serta menekankan pentingnya meninggalkan jejak digital yang positif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sesi terakhir, Stevie Thomas, selaku Founder dari MudaBerdaya, dengan judul narasi "Manusia Palsu”,  mengangkat isu tentang kepalsuan dalam hidup yang marak terjadi di era sosial media. Beliau membahas bahwa saat ini kita hidup dikelilingi oleh banyak kepalsuan, bahkan kepalsuan yang terjadi tidak hanya terkait dengan hal yang terlihat tetapi sudah masuk ke dalam cara berpikir kita.

Stevie Thomas, juga menjelaskan apa saja akar utama munculnya kepalsuan dalam hidup kita sehari-hari, yang diakibatkan oleh kompetisi sosial, sifat selalu membandingkan diri dengan orang lain, pengaruh media sosial yang negatif, lemahnya kepribadian dan nilai yang dipegang, serta sistem pendidikan yang kurang mendukung pengembangan pemikiran yang kritis dan logis.

Program Bernalar Berdaya diharapkan selain memberikan wawasan baru, juga dapat menginspirasi peserta untuk mengembangkan sikap berpikir kritis dan logis serta bernalar sehat dalam menghadapi tantangan dan fenomena yang terjadi di kalangan anak muda saat ini. ()

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bernalar Berdaya Spesial di Bulan April Tentang CIta-Cita dan Masa Depan

2 hari lalu

Content Creator Jebung berinteraksi dengan peserta Bernalar Berdaya di SMAN 34 Jakarta
Bernalar Berdaya Spesial di Bulan April Tentang CIta-Cita dan Masa Depan

Bernalar Berdaya Edisi Spesial ini berhasil melibatkan lebih dari 100 peserta.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

14 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Pertamina Copot Arie Febriant, Pegawai yang Viral karena Meludah

21 hari lalu

Arie Febriant. Instagram
Pertamina Copot Arie Febriant, Pegawai yang Viral karena Meludah

Pegawai Kilang Pertamina Internasional bernama Arief Febriant viral usai parkir dan meludahi kendaraan pengendara lain di jalan.


Bernalar Berdaya di SMAN 22 Jakarta

28 hari lalu

Bernalar Berdaya di SMAN 22 Jakarta
Bernalar Berdaya di SMAN 22 Jakarta

"Bernalar Berdaya" diharapkan dapat menjadi sebuah gerakan yang menebarkan semangat bernalar sehat dan kritis.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

36 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Perdebatan Penerapan Euthanasia dalam Dunia Kesehatan

18 Februari 2024

Ilustrasi eksekusi mati dengan suntik. filcatholic.org
Perdebatan Penerapan Euthanasia dalam Dunia Kesehatan

Terdapat beragam pendapat soal penerapan suntik mati atau metode euthanasia dalam dunia kesehatan. Apa saja?


Makan Pakai Sumpit Bagi Orang Tionghoa Punya Makna Filosofi

12 Februari 2024

ilustrasi sumpit  (pixabay.com)
Makan Pakai Sumpit Bagi Orang Tionghoa Punya Makna Filosofi

Bagi orang Tionghoa sumpit tak hanya sekadar alat makan tapi juga mengandung makna. Sumpit merupakan lambang kesatuan, keharmonisan, dan kesetaraan.


Menjaga Moral dan Etika Bangsa

12 Februari 2024

Menjaga Moral dan Etika Bangsa

Megawati menahan para menteri tidak mundur dari kabinet Jokowi. Berpolitik harus tetap memiliki moral dan etika.


Ramai Kampus Kritik Jokowi Dibalas Narasi Tandingan, Berikut Tanggapan Dosen Ilmu Politik UGM

8 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Ramai Kampus Kritik Jokowi Dibalas Narasi Tandingan, Berikut Tanggapan Dosen Ilmu Politik UGM

Puluhan kampus mengkritik Jokowi, dibalas dengan narasi tandingan. Berikut tanggapan dosen ilmu politik UGM.


Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

6 Februari 2024

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

Penyampaian sikap itu dilaksanakan di depan gedung rektorat kampus tersebut di Malang, Jawa Timur.