Info Event - Setelah sukses dengan "Nalar Tour Album" di Singapura dan Malaysia beberapa bulan lalu, Fourtwnty akhirnya memenuhi kerinduan para penggemarnya di Indonesia dengan membawa tur ini ke beberapa kota di Indonesia pada bulan Januari mendatang. Tur ini menjadi konser perdana Album Nalar Fourtwnty yang dirilis pada bulan April lalu di Indonesia. Mereka mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaan karena akhirnya dapat berbagi pengalaman langsung dengan pendengar musik mereka secara intim.
Kolaborasi dengan Expoindo, tur ini akan mengunjungi tiga kota di Indonesia. Dimulai dari Surabaya pada tanggal 19 Januari 2024 di DBL Arena Surabaya, dilanjutkan ke Grand Pacific Hall di Jogjakarta pada tanggal 21 Januari 2024, dan ditutup di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2024 di JIEXPO Kemayoran. Novry Hetharia, Direktur PT. Expo Indonesia Jaya, menyatakan kebanggaannya atas kerjasama jangka panjang dengan Fourtwnty sejak tahun 2017, sementara Bram Tulong, General Manager PT. Expo Indonesia Jaya, berharap tur ini akan membantu Fourtwnty lebih mendekatkan diri pada penggemar mereka.
Tiket konser ini akan dijual mulai dari Rp50.000 untuk harga Presale, dengan kisaran hingga Rp200.000 yang memberikan keuntungan Meet & Greet bersama Fourtwnty. Tiket dapat dibeli melalui Aplikasi BBO yang bekerjasama dengan Expoindo. Tur ini dijanjikan berdurasi sekitar 2 jam, membawakan 18 lagu dari album lama hingga yang terbaru. Ari Lesmana, vokalis Fourtwnty, menegaskan bahwa konser ini akan memberikan pengalaman berbeda dengan elemen sound, visual, dan pencahayaan panggung yang lebih memukau.
Nalar adalah album ketiga dari Fourtwnty dan menjadi "comeback" setelah lima tahun absen sejak 2018. Ari menjelaskan bahwa album ini seperti obat bagi mereka yang mungkin memiliki masalah yang sulit diatasi. Album ini berisi sepuluh lagu, termasuk lirik dari lagu 'Aku Mencintai Traumaku' yang menyampaikan berbagai emosi sebagai bumbu hidup. Diharapkan konser "Nalar Album Tour" ini menjadi wadah bagi para penggemar Fourtwnty untuk meluapkan perasaan yang selama ini terpendam. (*)