Madani Film Festival 2023 Angkat Perjalanan Setengah Abad Karier Christine Hakim

Editor

Yefri

image-gnews
Christine Hakim dan Slamet Rahardjo dalam film Di Balik Kelambu (1982)
Christine Hakim dan Slamet Rahardjo dalam film Di Balik Kelambu (1982)
Iklan

Info Event – Madani International Film Festival (Madani IFF) selalu menjanjikan sesuatu yang istimewa. Sebagai sebuah festival film berskala internasional, Madani IFF berkomitmen untuk menggambarkan kehidupan kaum Muslim dari seluruh penjuru dunia. Tahun ini, Madani IFF memasuki tahun keenam pelaksanaannya, dengan rangkaian acara yang akan berlangsung dari 7 hingga 12 Oktober 2023. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, bersama dengan Dewan Kesenian Jakarta, turut memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan festival ini.

Festival tahun ini mengusung tema yang begitu mendalam, yaitu "Buhul". Tema ini, yang berarti simpul atau ikatan, dalam konteks ini ia direkatkan dengan makna solidaritas. Madani IFF ingin mengajak seluruh peserta dan penonton untuk kembali memperkuat ikatan antar sesama manusia, dengan Tuhan, serta dengan alam semesta. Dari 1.707 film yang mengajukan diri, sebanyak 75 film dari 26 negara terpilih untuk ditayangkan. Selain itu, akan ada 16 pembicara diskusi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang akan memberikan pandangan dan wawasan mereka tentang dunia perfilman.

Salah satu sorotan utama dalam Madani IFF 2023 tentunya adalah perayaan setengah abad karier insan sinema legendaris Christine Hakim yang selama lima dekade telah memberikan sumbangsih yang begitu berarti bagi dunia perfilman Indonesia. 

Melalui lebih dari 50 film yang ia bintangi, Christine Hakim telah memberikan warna dan energi bagi kemajuan ekosistem industri film tanah air. Kehidupan dan karier Christine Hakim pun adalah sebuah cerminan dari keberagaman budaya Indonesia itu sendiri. Ia lahir di Jambi, tetapi membawa darah Minang, Aceh, Banten, Pekalongan, Madiun, dan Timur Tengah. Meski berasal dari keluarga Muslim, orangtuanya memberinya nama Christine dan Natalia, sebuah representasi dari kebhinekaan Indonesia.

Dalam rangkaian Madani IFF akan digelar sebuah acara khusus yakni  Diskusi Retrospeksi: 50 Tahun Berkarya Christine Hakim: Jiwa Peran Film Indonesia.  Acara ini akan digelar pada Rabu, 11 Oktober 2023, mulai pukul 19.00 hingga 20.30 WIB di MADANI MISBAR, Halaman Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara ini, Christine Hakim akan hadir sebagai pembicara utama dengan Alif Iman bertindak sebagai moderator. Perbincangan ini akan menjadi bagian dari sebuah perayaan yang akan membawa kita untuk tak hanya melihat peta sejarah perfilman Indonesia melalui karya-karya Christine Hakim, tetapi juga menyaksikan Indonesia dari pengalaman berkarya dan dari diri Christine Hakim.

Para pengunjung festival juga berkesempatan untuk kembali menjadi saksi  perjalanan karier Christine Hakim melalui tiga film ikonik beliau yang telah dipilih secara khusus dan akan diputar selama festival berlangsung. 

Film-film tersebut adalah Tjoet Nja Dhien yang akan tayang hari Selasa, 10 , Oktober 2023 pukul  19.00 di Metropole XXI, Cikini, Di Balik Kelambu pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 pukul 14.00 di  Kineforum Teater Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki, dan Daun Di Atas Bantal akan tayang pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 pukul 16.00 di Kineforum Teater Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki. 

Info lengkap mengenai program ini dan program-program lain sepanjang Madani IFF dapat dilihat di laman web madanifilmfestival.id dan kanal media sosial Madani International Film Festival.  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis Bila Esok Ibu Tiada, Film Adaptasi Novel Nagiga Nur Ayati yang Tayang 14 November

25 hari lalu

Poster film Bila Esok Ibu Tiada. Foto: Leo Pictures.
Sinopsis Bila Esok Ibu Tiada, Film Adaptasi Novel Nagiga Nur Ayati yang Tayang 14 November

Film adaptasi novel Bila Esok Ibu Tiada dibintangi oleh deretan aktor dan aktris ternama. Ini Sinopsisnya.


Review Film Bila Esok Ibu Tiada: Menghargai yang Tersisa Usai Kepergian Ibu

33 hari lalu

Poster film Bila Esok Ibu Tiada. Foto: Leo Pictures.
Review Film Bila Esok Ibu Tiada: Menghargai yang Tersisa Usai Kepergian Ibu

Film Bila Esok Ibu Tiada tentang perjalanan emosional sebuah keluarga yang tersadar akan arti kasih sayang setelah kepergian ibu mereka.


Kelakar Christine Hakim Soal Reza Rahadian Cocok Jadi Wakil Prabowo

34 hari lalu

Sutradara sekaligus Founder Gambar Gerak, Reza Rahadian saat menghadiri jumpa pers peluncuran film pertamanya berjudul Pangku, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Oktober 2024. Pangku direncanakan rilis pada 2025. TEMPO/Jasmine.
Kelakar Christine Hakim Soal Reza Rahadian Cocok Jadi Wakil Prabowo

Berlandaskan pengalaman saat syuting film Pangku, Christine Hakim menilai Reza Rahadian cocok jadi wakil presiden.


Usai 20 Tahun, Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Reunian di Film Bila Esok Ibu Tiada

35 hari lalu

Aktor Film Bila Esok Ibu Tiada Slamet Rahardjo (kiri) bersama Christine Hakim (tengah) dan Rudi Soedjarwo (kanan) saat jumpa pers di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.Film ini menampilkan drama keluarga yang menceritakan sebuah keluarga dengan empat orang anak yang sangat bergantung pada ibunya. TEMPO/Ilham Balindra
Usai 20 Tahun, Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Reunian di Film Bila Esok Ibu Tiada

Film Bila Esok Ibu Tiada menjadi momen reuni bagi para aktor senior untuk bermain bersama.


Fedi Nuril dan Amanda Manopo Frustrasi Perankan Adegan Konflik di Film Bila Esok Ibu Tiada

35 hari lalu

Aktor Film Bila Esok Ibu Tiada Fedi Nuril saat jumpa pers di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024. Film ini menampilkan drama keluarga yang menceritakan sebuah keluarga dengan empat orang anak yang sangat bergantung pada ibunya. TEMPO/Ilham Balindra
Fedi Nuril dan Amanda Manopo Frustrasi Perankan Adegan Konflik di Film Bila Esok Ibu Tiada

Para pemeran film Bila Esok Ibu Tiada bercerita tentang tantangan adegan konflik antar saudara.


Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

6 Oktober 2024

Film Goodbye Julia. Foto: Instagram/@madanifilmfest
Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

Goodbye Julia karya Mohamed Kordofani mengangkat konflik sosial dan politik Sudan melalui kisah persahabatan dua perempuan dari latar belakang berbeda.


Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

4 Oktober 2024

Aktris, model, dan sutradara Sha Ine Febriyanti saat membacakan puisi di Malam Pembukaan Madani International Film Festival 2024: Marwah yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 3 Oktober 2024. TEMPO/Jasmine
Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

Sha Ine Febriyanti membacakan puisi dibuatnya untuk Palestina dalam pembukaan Madani International Film Festival 2024.


Madani International Film Festival Memotret Keprihatinan Perang di Palestina dan Sudan

1 Oktober 2024

Poster kegiatan Madani International Film Festival. Foto: Instagram.
Madani International Film Festival Memotret Keprihatinan Perang di Palestina dan Sudan

Palestina dan Sudan menjadi fokus penyelenggaraan Madani International Film Festival tahun ini.


5 Film Populer Terbaru Dibintangi Christine Hakim, Aktris Penerima Lifetime Achievement Award

31 Juli 2024

Christine Hakim saat ditemui usai acara Pameran batik era Soekarno di Sarinah, Jumat, 24 November 2023/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita
5 Film Populer Terbaru Dibintangi Christine Hakim, Aktris Penerima Lifetime Achievement Award

Aktris Christine Hakim menerima Lifetime Achievement Award di Malaysia Golden Globe Award (MGGA) 2024


Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

24 Maret 2024

Foto poster Serial Ellyas Pical. Foto: Falcon Pictures.
Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

Serial Ellyas Pical memiliki kualitas produksi yang tinggi, terlihat dari sinematografi yang indah, set yang detail, dan kostum yang otentik.