Info Event - Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) menginisiasi penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) sejak 2021. Kegiatan JMFW tahun ini terdiri atas pagelaran busana (fashion show), pameran dagang (trade show), penjajakan kesepakatan dagang (business matching), dan gelar wicara (talkshow) yang menghadirkan 144 desainer/brand dengan sekitar 1.000 koleksi.
Perhelatan JMFW 2023 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin ini diselenggarakan tanggal 20 sampai 22 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 dengan mengusung tema “From Local Wisdom to Global Inspiration”.
“Saya mengapresiasi upaya bersama untuk merebut peluang dan kesempatan, sekaligus mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia sebagai pusat halal dunia. JMFW adalah salah satu ikhtiar untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia. Saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai Muslim Fashion Capital dunia seperti New York, London, Paris, dan Milan,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Kegiatan JMFW menjadi salah satu bentuk komitmen untuk meningkatkan penggunaan pakaian muslim produksi dalam negeri, terutama produk usaha kecil dan menengah (UKM) dan mendorong merek fesyen muslim dari seluruh Indonesia untuk bisa menembus pasar ekspor dan mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.
“Potensi pasar muslim dan modest fesyen sangat besar. Setidaknya ada dua hal yang membuat kita yakin bahwa Indonesia mampu berkiprah lebih besar lagi. Pertama, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia. Pada 2060, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global. Kedua, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam 4 tahun terakhir dan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen atau populasi,” papar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Industri fesyen muslim Indonesia memiliki keunikan dibanding produk serupa dari negara lain yakni mengadopsi keindahan wastra (kain) Nusantara. Keunikan ini merupakan modal fesyen muslim Indonesia untuk dapat bersaing di pasar internasional.
“Indonesia tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki. Beragam kain tradisional menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” jelas Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).
JMFW tahun ini dikemas sangat menarik, diantaranya dengan menghadirkan Miss Grand Internasional yang berasal dari 68 negara untuk memperagakan fesyen muslim karya desainer Indonesia, pagelaran busana yang menampilkan karya dari 26 desainer muda dari 10 satuan pendidikan, pameran produk fesyen muslim menghadirkan 93 brand lokal ternama, 23 perusahaan tekstil Indonesia yang siap menjadi pemasok bahan baku bagi merek fesyen Indonesia.
Dari 144 desainer/brand yang berpartisipasi dalam perhelatan ini, di antaranya adalah Deden Siswanto, Barli Asmara, Itang Yunasz, Dian Pelangi Studio, Ria Miranda, Khanaan, Vivi Zubedi, Buttonscarves & Benang Jarum, Jenna&Kaia, Nada Puspita, ZM Zaskia Mecca, Dear Dien X Atas Bawah, Ristyland by Risty Tagor, Ayu Dyah Andari, AM by Anggiasari, Irna Mutiara, Fenny Saptalia, Tiraz by Novita Yunus, Monika Jufry, dan Ina Priyono.
Kolaborasi antara produsen tekstil dan brand fesyen muslim turut menjadi unggulan di JMFW 2023, yaitu Gistex yang bersinergi dengan Aden Hijab, Geulis, Kami., Opie Ovie, dan KursienKarzai. Sementara Daliatex mempersembahkan koleksi bertema Karya Cinta untuk Bangsa dari brand Klamby, Deenay, Restu Anggraini, Kami X Roemah Saurai X Nafa House.
JMFW 2023 berhasil membukukan transaksi sebesar USD 13,2 juta atau sekitar Rp206,6 miliar dari 16 negara, antara lain Malaysia, Spanyol, Yaman, Portugal, Nigeria, dan lainnya. Pada penutupan JMFW dilakukan penandatanganan MoU antara buyer Malaysia dengan 14 pelaku usaha Indonesia yang juga merupakan binaan dari IKRA Bank Indonesia. Dengan usainya gelaran JMFW 2023, diharapkan ajang JMFW di tahun depan akan semakin meriah dan dapat semakin eksis untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia di 2024.
Ajang JMFW didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika), serta Islamic Fashion Institute (IFI). (*)