Kisah Mita dan Lombok Eco Craft: Solusi dari Sampah Pariwisata

Reporter

Editor

Yefri

image-gnews
Proogram CatalystChangemakers Ecosystem (CCE) dari GoTo Impact Foundation,
Proogram CatalystChangemakers Ecosystem (CCE) dari GoTo Impact Foundation,
Iklan

Info Event - Lombok Tengah, pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan keragaman budayanya, terus memikat wisatawan lokal dan mancanegara. Dari deretan gunung dan pantai berpasir putih hingga sirkuit MotoGP Mandalika, kawasan ini menjadi magnet pariwisata. Namun, di balik keindahannya, Lombok juga menghadapi tantangan besar berupa kemiskinan, minimnya akses pendidikan, dan persoalan lingkungan seperti sampah pariwisata yang terus meningkat.

Pramita Febriyani Dewi, perempuan asal Lombok Tengah berusia 30 tahun, tidak tinggal diam menghadapi tantangan ini. Dengan latar belakang pendidikan Psikologi dari Universitas Diponegoro, Mita, panggilan akrabnya, mendedikasikan dirinya untuk menciptakan perubahan. Sebagai Project Coordinator di Wise Step Foundation, ia bekerja untuk memberdayakan masyarakat lokal, khususnya di sektor pariwisata berkelanjutan.

Awal Mula Kepedulian

Sejak kecil, Mita sudah menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan di sekitarnya. "Saya selalu terganggu melihat sampah yang menumpuk dan sejak sekolah sudah mulai memisahkan sampah organik dan anorganik," kenang Mita. Kepedulian ini terus berkembang, bahkan ketika ia melanjutkan pendidikan ke luar pulau.

Saat kuliah di Universitas Diponegoro, Mita aktif dalam organisasi yang fokus pada edukasi kesehatan mental, isu yang saat itu belum banyak dibahas. Ia menciptakan akun Instagram untuk berbagi informasi, menggelar talkshow berkala, hingga membuat program edukasi kesehatan mental. "Dulu orang masih menganggap kesehatan mental sebagai hal negatif. Tantangan ini membuat saya ingin membuka akses lebih luas bagi masyarakat," ujar Mita.

Pulang ke Lombok untuk Berkontribusi

Pada 2018, setelah menyelesaikan pendidikannya, Mita memutuskan kembali ke Lombok Tengah. Ia melihat peluang besar untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan sekaligus memberdayakan masyarakat setempat. Mita mulai terlibat dalam proyek berbasis komunitas, terutama yang melibatkan perempuan dan kelompok marjinal.

Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Persepsi negatif terhadap yayasan, yang sering dikaitkan dengan penggalangan dana, menjadi tantangan besar. Ajakan kolaborasi sering kali ditolak sejak awal.

Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE): Titik Terang Baru

Pada 2023, Mita bersama Wise Step Foundation terpilih sebagai peserta program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) dari GoTo Impact Foundation. Program ini mempertemukan Wise Step dengan dua organisasi lainnya, Plana dan Timba, dalam proyek bernama Lombok Eco Craft.

  • Wise Step Foundation fokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan dan kelompok termarjinalkan, untuk mendapatkan akses lebih baik ke pendidikan, pelatihan, dan pasar.
  • Plana menawarkan solusi daur ulang sampah plastik dan gabah padi menjadi material bangunan alternatif bernama Plana Wood.
  • Timba mengembangkan community makerspace dengan melibatkan pengrajin lokal untuk mengubah sampah menjadi produk kerajinan bernilai jual tinggi.

Pendekatan Berbasis Komunitas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek Lombok Eco Craft menggunakan pendekatan Community-Based Business, yang melibatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama dalam merumuskan dan menjalankan solusi. “Kami ingin masyarakat bukan hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mitra dalam menduplikasi solusi ini ke daerah lain,” jelas Mita.

Dengan semangat kolaborasi, Lombok Eco Craft mengembangkan produk dari hasil daur ulang sampah pariwisata yang dapat langsung digunakan oleh industri pariwisata. "Kami tidak hanya berbicara soal pengumpulan sampah (waste collection), tetapi juga penciptaan nilai dari sampah (waste creation)," ungkap Mita.

Dampak dan Harapan

Kehadiran Lombok Eco Craft menjadi langkah awal untuk mengatasi kesenjangan sosial dan lingkungan di kawasan Lombok Tengah, terutama di sekitar kawasan strategis pariwisata Mandalika. Selain menciptakan produk daur ulang, inisiatif ini juga berfokus pada transfer pengetahuan kepada masyarakat lokal, sehingga mereka memiliki keterampilan untuk berkontribusi secara langsung dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.

"Kami berharap solusi ini tidak hanya mengurangi masalah lingkungan, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal," ujar Mita.

Namun, perjalanan masih panjang. “Kami membutuhkan lebih banyak dukungan untuk memperluas dampak yang bisa dihasilkan oleh Lombok Eco Craft,” tutup Mita dengan penuh optimisme.

Dari Lombok, Mita dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa solusi dari akar rumput bisa menciptakan dampak besar, asalkan dilakukan dengan kolaborasi dan komitmen untuk perubahan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kubah Hagia Sophia Turki Direstorasi

2 hari lalu

Hagia Sophia di Distrik Fatih, Istanbul, Turki dipadati wisatawan, Kamis, 19 Oktober 2023. (Tempo/Egi Adyatama)
Kubah Hagia Sophia Turki Direstorasi

Pemerintah Turki memulai restorasi kubah Hagia Sophia salah satu situs bersejarah di Istanbul


Kunjungan Wisata Beijing 2025. Apa Itu Pariwisata Inbound?

2 hari lalu

Para wisatawan mengunjungi Taman Tiantan (Kuil Surga) di tengah guyuran salju di Beijing, Cina, 21 November 2020. mendatangi tempat-tempat wisata untuk menikmati keindahan pemandangan musim dingin. Xinhua/Ju Huanzong
Kunjungan Wisata Beijing 2025. Apa Itu Pariwisata Inbound?

Pariwisata masuk (inbound) Beijing tercatat pada kuartal pertama (Q1) 2025 dengan 891 ribu wisatawan pada periode Januari-Maret 2025


Balai TNGR Turun Tangan Redam Konflik Para Pelaku Wisata Gunung Rinjani

4 hari lalu

Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani Lombok. Foto: Pegiat Wisata Alam Deradjad Ananto
Balai TNGR Turun Tangan Redam Konflik Para Pelaku Wisata Gunung Rinjani

Salah satu kelompok pelaku wisata meminta penambahan kuota pendaki Gunung Rinjani yang selama ini dibatasi 700 orang per hari.


11 Poin Surat Edaran Gubernur Bali untuk Turis Asing

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan membawa papan selancar saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin, 25 September 2023. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan untuk retribusi sebesar Rp150 ribu kepada turis asing yang masuk Pulau Dewata diterapkan mulai Februari 2024 dan mekanismenya serta tata cara pungutan uang kepada turis asing hingga saat ini masih disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
11 Poin Surat Edaran Gubernur Bali untuk Turis Asing

Pemprov Bali mulai memberlakukan aturan baru berdasarkan surat edaran Gubernur Bali bagi turis asing. Apa saja larangannya?


Indonesia dan Turki Teken Program Pertukaran Kebudayaan

6 hari lalu

Menteri Kebudayaan Fadli Zon  di kantornya di Jakarta Pusat. 9 Maret 2025. Tempo/Hanin Marwah
Indonesia dan Turki Teken Program Pertukaran Kebudayaan

Indonesia juga menilai adanya potensi ekonomi dari kerja sama ini yang saling menguntungkan.


Fokus Pemkab Majalengka Mengembangkan Sektor Pariwisata

9 hari lalu

Terasering Panyaweuyan. Foto: disparbud.jabarprov.go.id.
Fokus Pemkab Majalengka Mengembangkan Sektor Pariwisata

Pemkab Majalengka berupaya mengembangkan pariwisata melalui inovasi Ngabret


Tanggapi Tarif Trump, Menpar: Sektor Pariwisata Jadi Penyeimbang saat Ekspor Barang Terganggu

14 hari lalu

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di gedung DPR RI, Jakarta, 11 Maret 2025. Tempo/Amston Probel
Tanggapi Tarif Trump, Menpar: Sektor Pariwisata Jadi Penyeimbang saat Ekspor Barang Terganggu

Menteri Pariwisata mengatakan sektor pariwisata tidak akan terganggu dari kebijakakan tarif Trump 32 persen.


Tragedi Petasan di Hari Lebaran, Warga Lombok Tengah Luka Bakar dan Jarinya Terputus

18 hari lalu

Ilustrasi ledakan di gedung.
Tragedi Petasan di Hari Lebaran, Warga Lombok Tengah Luka Bakar dan Jarinya Terputus

Petasan seberat 8 kg tiba-tiba meledak saat dicek karena tak kunjung meledak. Tiga orang luka bakar, ada yang jarinya terputus.


Kabinet Thailand Loloskan RUU Kasino dengan Syarat Ketat

22 hari lalu

Ilustrasi kasino di Genting Highland, Malaysia. Shutterstock
Kabinet Thailand Loloskan RUU Kasino dengan Syarat Ketat

Sebuah laporan akhir tahun lalu memperkirakan bahwa sekitar setengah dari warga berusia 20 tahun ke atas di Thailand bisa menjadi pemain kasino.


Kapal Selam Wisata Tenggelam di Mesir, 6 Turis Rusia Tewas

22 hari lalu

Kendaraan polisi Mesir di depan rumah sakit tempat jenazah warga negara asing yang tewas ketika kapal selam wisata tenggelam di lepas pantai kota resor Laut Merah Mesir, Hurghada,  di Hurghada, Mesir, 27 Maret 2025. Reuters/Stringer
Kapal Selam Wisata Tenggelam di Mesir, 6 Turis Rusia Tewas

Enam turis Rusia tewas setelah kapal selam wisata yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai kota Hurghada, Laut Merah, Mesir