Info Event - Di bawah langit Tangerang Selatan yang cerah, semangat kreativitas berkobar. Kota ini tidak hanya menjadi rumah bagi ide-ide inovatif tetapi juga panggung bagi salah satu perayaan kreatif terbesar di Indonesia. Dari 12 hingga 15 Desember 2024, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) ke-10 hadir dengan tema “Komuniti Tangguh,” menyatukan ratusan peserta dari seluruh pelosok negeri. Jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN), yang telah merangkul 260 kota dan kabupaten sejak berdiri pada 2015, memilih Tangerang Selatan atau Tangsel sebagai pusat kemeriahan, menjadikannya magnet bagi para pelaku kreatif, pejabat pemerintah, dan mitra bisnis dari seluruh Indonesia.
Pada malam pembukaan di Plaza Pemkot Tangerang Selatan Ketua Umum ICCN, Tb. Fiki C. Satari, menyampaikan apresiasinya kepada Tangsel yang disebutnya sebagai “rumah para creative champion.” Diiringi pertunjukan seni seperti palang pintu dari Sanggar Rumah Baba, musik dari Soul of Rote, dan penghargaan Tangsel Creative Awards 2024, malam itu menjadi awal dari festival yang penuh semangat kolaborasi.
Di hari pertama, peserta yang baru tiba langsung diajak menyelami denyut kreatif kota. Earhouse by Endah N Rhesa menjadi salah satu destinasi utama, menampilkan bagaimana ruang komunitas dapat tumbuh menjadi simpul kreatif. City Gallery Tangsel juga membuka pintunya, memperlihatkan koleksi karya yang merayakan identitas kota. Kegiatan diakhiri dengan Gala Dinner yang meriah di Plaza Pemkot, di mana para peserta tidak hanya bersantap tetapi juga berbagi cerita inspiratif.
Hari kedua mengusung semangat berbagi ilmu dan pengalaman melalui Seminar Nasional Ekraf bertema “Komunitas Tangguh sebagai Katalisator Potensi Ekraf di Daerah.” Bertempat di Gedung Galeri Koperasi dan UKM Tangsel, seminar ini dibuka oleh Asda 3 Tangsel, Mukoddas Syuhada, yang mewakili Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie. Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Leontinus Alpha Edison, menyoroti pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai pilar ekonomi kreatif, sementara Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, membahas pembiayaan UMKM melalui program inovatif seperti Super Apps SAPA UMKM dan Entrepreneur Financial Fiesta.
Diskusi semakin hangat di sesi Pembiayaan Kreatif untuk UMKM. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, memaparkan program Bahuma (Bausaha Tanpa Bunga) yang mendukung wirausahawan lokal tanpa membebani mereka dengan bunga pinjaman. Dari sisi pendistribusian, Pos Indonesia menjelaskan kontribusinya dalam mendukung logistik dan akses pasar bagi pelaku UMKM. Sesi ini menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan ekosistem ekonomi kreatif.
Hari ketiga membawa nuansa berbeda. Di Kampung Ekowisata Keranggan, para peserta bersama-sama menanam pohon sebagai simbol keberlanjutan. Aktivitas ini diiringi pertunjukan Tari Gelatik Cantik dan Pencak Silat, memberikan suasana yang sarat makna budaya. Studio visit menjadi kegiatan berikutnya, dengan peserta dibagi ke berbagai lokasi seperti T-Space Bintaro, Smiljan Space, dan Kampung Konservasi RIMBUN, yang memperlihatkan bagaimana ruang-ruang kreatif dapat menjadi wadah kolaborasi dan inovasi.
Puncak hari ketiga berlangsung di Kandank Jurank Doank. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menyampaikan pesan penting tentang konsistensi kolaborasi. “ICCN telah menunjukkan bahwa dengan konsistensi, perubahan nyata dapat tercapai,” ujarnya. Ia juga berbagi progres kementeriannya dalam melestarikan budaya, mulai dari angklung hingga pengembangan bioskop untuk film anak-anak dan arthouse.
ICCF 2024 membuktikan bahwa kreativitas adalah kekuatan yang mampu menyatukan masyarakat, pemerintah, dan pelaku bisnis. Festival ini bukan hanya selebrasi, tetapi juga momentum untuk membangun jejaring yang lebih kokoh. Tangsel telah berhasil membawa energi positif yang akan terus menyebar ke seluruh penjuru negeri. Tahun depan, semangat ini akan kembali menginspirasi melalui ICCF berikutnya. (*)