Indonesia Percepat Implementasi Teknologi Karbon CCS untuk Masa Depan Berkelanjutan

Editor

Yefri

image-gnews
Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC)
Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC)
Iklan

Info Event - Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kompleksitas kehidupan modern yang semakin meningkat, kebutuhan akan energi juga terus meningkat. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, berkomitmen untuk menjamin ketersediaan sumber daya energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Komitmen ini semakin kuat dengan adanya kolaborasi bersama negara-negara sahabat di Asia Pasifik dan dunia dalam mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan serta menyambut kesempatan baru di era ekonomi hijau.

Salah satu solusi strategis yang kini menjadi perhatian adalah teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture and Storage/CCS). Teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi teknis dalam pengelolaan emisi karbon, tetapi juga merupakan langkah strategis menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dalam rangka mempercepat penerapan teknologi ini, Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC), dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, mengumumkan pelaksanaan International and Indonesia CCS Forum 2024 (IICCS Forum 2024). Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 31 Juli - 1 Agustus 2024 di JCC Senayan, Jakarta.

"IICCS Forum 2024 akan menjadi acara penting untuk menunjukkan bahwa CCS memainkan peran penting dalam memerangi perubahan iklim secara global. Oleh karena itu, dengan beberapa keunggulan kompetitif kami, Indonesia bertujuan untuk menjadi pusat regional dan mempercepat kemajuan kami dalam menerapkan teknologi tersebut dalam waktu dekat," ujar Dr. Belladonna Troxylon Maulianda, Ph.D, Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai salah satu platform CCS terdepan di Asia, IICCS Forum 2024 diperkirakan akan dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung dari seluruh dunia. Acara ini akan menampilkan pembicara dan moderator yang berasal dari lebih dari 10 negara dan melibatkan lebih dari 40 pameran dari perusahaan nasional dan internasional.

IICCS Forum 2024 akan dibuka dengan sesi khusus yang menampilkan tiga pembicara utama, yaitu Jarad Daniels, Presiden Global CCS Institute Carbon Capture; Ajay Banga, Presiden World Bank; dan Nicke Widyawati, Direktur Utama dan CEO PT Pertamina (Persero). Dengan tema "Net Zero & Beyond: Unlocking Regional Potential for Absolute Carbon Management with CCS Hub in a Circular Economy," forum ini bertujuan untuk menyatukan para pemangku kepentingan internasional dan lokal untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam menentukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai ekonomi yang berkelanjutan.

Tentang ICCSC:

Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) adalah komunitas para ahli dari berbagai bidang, termasuk teknik, sains, kebijakan, dan bisnis, yang disatukan oleh komitmen bersama untuk menemukan solusi praktis terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh emisi CO2. Melalui penelitian, inovasi, dan advokasi, ICCSC berupaya untuk mempercepat pengembangan dan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai Pusat CCS Regional. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor FeNi Perdana, Bukti Sinergi Hilirisasi Bank Mandiri dan Ceria Corp

7 hari lalu

Kompleks Smelter Nikel Merah Putih di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dok. Ceria
Ekspor FeNi Perdana, Bukti Sinergi Hilirisasi Bank Mandiri dan Ceria Corp

Melalui kolaborasi erat dengan Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp), Bank Mandiri resmi mengawal ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih yang berlokasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Rabu, 3 Juli 2025.


Satelit Ini Ungkap Cara Lautan Menyerap Karbon

10 hari lalu

Ilustrasi Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), arus laut di Samudera Atlantik yang mengatur keseimbangan iklim di Bumi. cdn.jwplayer.com
Satelit Ini Ungkap Cara Lautan Menyerap Karbon

Teknologi OceanSODA-ETHZ mampu memetakan penyerapan karbon laut setiap 8 hari dengan resolusi 25 kilometer.


Lima Tahun Beroperasi, Kerja Sama EBT Inggris-Indonesia Serap Investasi Rp 210 Miliar

11 hari lalu

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, memberikan penjelasan soal kerja sama di sektor energi baru terbarukan antara Indonesia dan Inggris di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, 3 Juli 2025. Tempo/Nandito Putra
Lima Tahun Beroperasi, Kerja Sama EBT Inggris-Indonesia Serap Investasi Rp 210 Miliar

Program Mentari, kerja sama Indonesia dan Inggris dalam pengembangan EBT, diklaim menyerap investasi senilai Rp210 miliar selama lima tahun beroperasi.


Ahli Karbon: Paradoks Hijau Tidak Efisien dan Sangat Mahal

13 hari lalu

Tangkapan layar Dicky Edwin dalam diskusi yang diadakan The Habibie Center bertajuk
Ahli Karbon: Paradoks Hijau Tidak Efisien dan Sangat Mahal

Dalam proyek karbon dengan skema yang bagus, perusahan atau industri tidak bisa menjual semua kredit karbonnya.


Peneliti BRIN: Peran Dugong Penting dalam Penyimpanan Karbon

15 hari lalu

Peneliti BRIN: Peran Dugong Penting dalam Penyimpanan Karbon

Peneliti BRIN, Sekar Mira menyatakan, dugong atau sapi laut punya peran penting dalam menyimpan karbon di laut.


Langkah Nyata Wujudkan Net Zero Emission, Telkom Hitung dan Kompensasi Jejak Karbon Digiland 2025

42 hari lalu

Pengunjung memadati booth keberlanjutan saat Digiland 2025 di Jakarta, Senin, 02 Juni 2025. Dok. Telkom
Langkah Nyata Wujudkan Net Zero Emission, Telkom Hitung dan Kompensasi Jejak Karbon Digiland 2025

Telkom kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lewat kerja sama dengan Jejakin untuk melakukan perhitungan jejak karbon secara menyeluruh selama pelaksaksanaan penyelenggaraan Digiland 2025.


Pemerintah Dorong Sanksi Kejahatan Karbon di RUU Ketahanan Iklim

44 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua dari kanan) saat konferensi pers tentang penutupan open dumping 37 TPA di seluruh Indonesia, 10 Maret 2025. Tempo/M. Faiz Zaki
Pemerintah Dorong Sanksi Kejahatan Karbon di RUU Ketahanan Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup sedang menyusun regulasi untuk mengatur sanksi bagi carbon crime atau kejahatan karbon.


Menteri Hanif: Pasar Karbon Sektor Energi Sepi Peminat

44 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol saat sidak ke TPA Jatiwaringin di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat 16 Mei 2025. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Menteri Hanif: Pasar Karbon Sektor Energi Sepi Peminat

Pasar karbon tidak merespons karena telah memiliki pasar sendiri.


Di Bawah Tekanan Kebijakan Trump, Mahasiswa Indonesia Ini Berusaha Bertahan di AS

50 hari lalu

Presiden Donald Trump. whitehouse.gov
Di Bawah Tekanan Kebijakan Trump, Mahasiswa Indonesia Ini Berusaha Bertahan di AS

Mahasiswa Indonesia di Cornell University ini mengungkap dampak kebijakan Trump di kampusnya dan studinya.


Bahlil Ajak Kontraktor Migas Garap Industri Penyimpanan Karbon

51 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral  Bahlil Lahadalia, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Mei 2025. Bahlil Lahadia menyatakan menghormati temuan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri soal keaslian ijazah Presiden ke - 7 Joko Widodo sebagai sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah meyakini, ijazah Jokowi asli. Menurut Bahlil, pihak yang menghembuskan isu ijazah Jokowi sudah keterlaluan. Tempo/Imam Sukamto
Bahlil Ajak Kontraktor Migas Garap Industri Penyimpanan Karbon

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia punya potensi penyimpanan karbon terbesar di kawasan Asia Pasifik.