Info Event - Verdy (Fandy Christian), Lia (Denira Wiraguna), Devon (Ajil Ditto), Miko (Joshua Suherman) dan Sarah (Frislly Herlind) adalah sahabat yang sama-sama suka traveling. Suatu hari, mereka sepakat untuk liburan panjang selama lima hari di kawasan Gunung Bromo dan memutuskan menyewa villa yang dilihat dari website.
Setibanya di lokasi villa, ternyata wujud villanya tidak sesuai dengan iklan. Villanya ternyata bernuansa sangat jadul (jaman dulu) dan tidak terawat bahkan tampak dari luar cukup menyeramkan.
Benar saja, sejak hari pertama menginap di villa tersebut mereka mendapatkan teror dan misteri yang diluar nalar akal manusia. Mereka sering kali melihat penampakan hantu Belanda. Banyaknya setan yang mengganggu di villa tersebut, membuat kelima sahabat ini bertengkar antar mereka karena selisih pendapat. Ada yang ingin ganti villa dan pulang, dan ada yang mempertahankan menginap karena hanya beberapa hari saja.
Siapakah pria, perempuan dan anak gadis keturunan Belanda itu? Kenapa mereka selalu muncul di dalam villa itu? Dan siapa perempuan tua renta yang juga selalu ada Bersama pria dan perempuan Belanda itu? Ada hubungan apa diantara mereka? Ada misteri apa dibalik semua itu?
Producer Note : Agustinus Sitorus
Proyek ini dirancang setelah mendengar kisah nyata Very Barus bersama tiga temannya yang mengalami sendiri kejadian-kejadian aneh dan menyeramkan saat melaksanakan traveling dan naik ke puncak Gunung Bromo. Kemudian kisah nyata ini, kami diskusikan dan akhirnya dikembangkan bersama Tisa TS sebagai supervisi skenario dan menghasilkan naskah skenario yang kami anggap final untuk dilanjutkan ke proses produksi atau shooting.
Proses produksi Film ini terhenti 2 kali proses shooting karena covid-19 saat itu sangat merajalela dan tidak bisa dihindari, namun Puji Tuhan akhirnya proses itu dapat kami lalui bersama dan menyelesaikan film ini dengan baik.
Proses diskusi yang enak dan menyenangkan bersama Sutradara Arie Azis, telah menghasilkan produk yang kami anggap baik untuk disajikan kepada penikmat film horor di Indonesia. Film ini menjadi sesuatu yang fresh karena terdapat sisi adventure dan humor yang cukup kental, disamping misteri dan kengerian dalam adegan demi adegan yang disajikan.
Harapan saya sebagai Produser, bahwa film horor KUTUKAN SEMBILAN SETAN dapat dinikmati atau ditonton secara luas di bioskop serta dapat diterima oleh penonton dan disukai sebagai tontonan yang menghibur namun syarat akan makna. Dan ini menjadi momen comebacknya Arie Azis dalam menyutradarai film horor layar lebar setelah mencetak box office film horor berjudul Suster Ngesot yang meraup penonton hampir 1 juta di bioskop. (*)