Kabar Media Memperkenalkan Novel Pertama Tentang Perbudakan Indonesia di Afrika Selatan

Editor

Yefri

image-gnews
Penulis Isna Marifa dan jurnalis senior Yuli Ismartono dalam diskusi buku Mountains More Ancient di Jakarta.
Penulis Isna Marifa dan jurnalis senior Yuli Ismartono dalam diskusi buku Mountains More Ancient di Jakarta.
Iklan

Info Event -  Bertempat di Ruang Belajar Alex Tilaar, Jakarta, Penerbit Kabar Media mengadakan diskusi untuk mengenalkan buku berjudul Mountains More Ancient, Rabu (28/09). Buku yang ditulis oleh Isna Marifa merupakan novel pertama yang berfokus terhadap pengalaman perbudakan Indonesia di Afrika Selatan, menerangi sejarah ketidakbebasan melalui kisah cinta, kehilangan, dan kerinduan yang tidak lekang oleh waktu. Diskusi yang dimoderatori oleh  jurnalis senior Yuli Ismartono ini dihadiri sejarawan Cape Town Mogamat 'Kammie' Kamedien dan  Teuku Faizasyah selaku Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri

“Saya menulis Mountains More Ancient dengan tujuan menghubungkan dua komunitas yang memiliki nenek moyang yang sama, Komunitas Cape Malay di Afrika Selatan dan masyarakat Indonesia di seberang Samudera Hindia,” kata Isna Marifa.

Kisah Mountains More Ancient dimulai tahun 1751, ketika Wulan yang berumur 9 tahun dibawa oleh Belanda yang jauhnya setengah dunia dari rumahnya di Jawa, direnggut dari kakek-neneknya yang dipuja, kerabat yang menjadi teman bicara, suara dan aroma dari bentang alam yang dia cintai.

Wulan dan ayahnya, Parto, diperbudak di sebuah lahan pertanian Cape Colony, dengan sedikit harapan untuk kembali ke rumah. Di dunia baru ini mereka berpegang teguh terhadap identitas dan kepercayaan Jawa. Melalui penderitaan bersama mereka menjalin ikatan dengan komunitas multikultural yang keturunannya kemudian dikenal sebagai Cape Malays.

Mountains More Ancient sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia pada September 2020 dengan judul Sapaan Sang Giri. Dalam beberapa diskusi virtual terkait Sapaan Sang Giri, Isna Marifa mengungkapkan pembaca Indonesia terkejut ketika mengetahui kepulauan kita dibawa ke Afrika Selatan oleh perusahaan Hindia Timur Belanda. “Meskipun Tanjung Harapan adalah nama yang akrab bagi kita secara kolektif sebagai tempat pengasingan, namun apa yang terjadi kepada masyarakat kita di Tanjung Harapan jarang diceritakan dalam buku-buku sejarah.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbitan Mountains More Ancient merupakan pengingat yang tepat waktu bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang warisan perbudakan, termasuk hubungan nenek moyang yang sama dari komunitas Melayu Tanjung dan orang Indonesia dari seluruh nusantara.

Dengan buku ini, Isna berharap para pembaca di Afrika Selatan dapat belajar tentang nenek moyang mereka dari Jawa termasuk nilai-nilai serta spiritualitas yang mereka beli di rumah baru mereka. “Saya berharap di luar Afrika Selatan, buku ini akan menarik perhatian pembaca di mana pun di dunia yang memiliki ketertarikan tertarik dengan tema kolonial dan pascakolonial, perbudakan lintas samudera, sejarah sosial, dan evolusi budaya. Buku ini akan memberikan gambaran sekilas tentang sejarah, budaya, dan spiritualitas Jawa yang luar biasa,” kata Isna.

Mountains More Ancient akan diluncurkan pada 28 Oktober 2022 di Ubud Writers and Readers Festival. Kabar Media didukung oleh media partner seperti tempo.co, Indonesiana.id, dan omong-omong.com. Untuk informasi lebih lanjut tentang buku ini, silakan kunjungi https://kabarmedia.com/home/mountains-more-ancient/  atau hubungi Ammy Hetharia di [email protected].  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah Perbudakan dari Abad ke 16

15 hari lalu

Ilustrasi perbudakan di Libya. alaraby.co.uk
Menengok Sejarah Perbudakan dari Abad ke 16

Ketika orang-orang Afrika pertama kali mendatangi Amerika Utama, mereka menghadapi perbudakan.


Indonesia akan Hadiri Pertemuan Menlu BRICS, Pertama Sejak Jadi Anggota

16 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah Soemirat  ditemui di kantor Kemlu, Jakarta, 6 Maret 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Indonesia akan Hadiri Pertemuan Menlu BRICS, Pertama Sejak Jadi Anggota

Indonesia akan menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri BRICS pertama sejak bergabung sebagai anggota


Momen Kontroversial Elon Musk sebagai Penasihat Trump

17 hari lalu

Elon Musk di Paris, Prancis, Juni 2023. Shuttertstock/Frederic Legrand
Momen Kontroversial Elon Musk sebagai Penasihat Trump

Elon Musk mengatakan akan mundur dari peran kontroversialnya di Gedung Putih sebagai kepala tidak resmi "Departemen Efisiensi Pemerintah"


Korban Sirkus OCI Ungkap Tak Pernah Terima Santunan

20 hari lalu

Perwakilan eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) didampingi penasihat hukum Muhammad Soleh (kanan) saat ditemui usai rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 April 2025.  TEMPO/Intan Setiawanty
Korban Sirkus OCI Ungkap Tak Pernah Terima Santunan

Pendamping para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) meragukan klaim pengelola sirkus yang menyebut telah menanggung biaya pengobatan.


Eks Pemain Sirkus Anggap Perbuatan OCI sebagai Pelanggaran HAM Berat

20 hari lalu

Perwakilan eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) didampingi penasihat hukum Muhammad Soleh (kanan) saat ditemui usai rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 April 2025.  TEMPO/Intan Setiawanty
Eks Pemain Sirkus Anggap Perbuatan OCI sebagai Pelanggaran HAM Berat

Kuasa hukum eks pemain sirkus, Soleh, menilai pengelola OCI dan Taman Safari tak menunjukkan iktikad baik.


Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus, Ahli Psikologi Forensik Serukan Boikot Taman Safari

20 hari lalu

Reza Indragiri Amriel. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus, Ahli Psikologi Forensik Serukan Boikot Taman Safari

Reza Indragiri menyerukan masyarakat untuk boikot Taman Safari Indonesia sebagai sanksi sosial atas dugaan eksploitasi pekerja sirkus.


Kronologi TNI Datangi Diskusi Mahasiswa di UIN Walisongo

23 hari lalu

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. SUMBER FOTO : walisongo.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Kronologi TNI Datangi Diskusi Mahasiswa di UIN Walisongo

Diskusi yang diadakan mahasiswa di UIN Walisongo didatangi oleh personel TNI.


Oriental Circus Indonesia akan Ambil Langkah Hukum atas Tuduhan Pelanggaran HAM Pemain Sirkus

23 hari lalu

Tony Sumampouw, pelatih satwa di Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus komisaris Taman Safari Indonesia, berbicara kepada media tentang tuduhan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak-anak pemain sirkus. Sejumlah media diundang untuk berdialog di bilangan Melawai, Jakarta Selatan, 17 April 2025. Tempo/Nabiila Azzahra A.
Oriental Circus Indonesia akan Ambil Langkah Hukum atas Tuduhan Pelanggaran HAM Pemain Sirkus

Oriental Circus Indonesia mempertimbangkan langkah hukum atas tuduhan eksploitasi anak dan pelanggaran HAM terhadap puluhan eks pemain sirkus.


Rusia Usul Mata Uang Lokal saat Perdagangan dengan Indonesia

26 hari lalu

Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia, Alexey Gruzdev menghadiri Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Jakarta, 14 April 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Rusia Usul Mata Uang Lokal saat Perdagangan dengan Indonesia

Rusia mendukung penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan bilateral dengan Indonesia.


Rusia Bidik Pasar Indonesia dengan Ekspor Sektor Prioritas

26 hari lalu

Direktur Jenderal Pusat Ekspor Rusia, Veronika Nikishina menghadiri Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Jakarta, 14 April 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Rusia Bidik Pasar Indonesia dengan Ekspor Sektor Prioritas

Rusia menetapkan lima sektor prioritas ekspor ke Indonesia termasuk pertambangan serta minyak dan gas